Keenan 11

1K 154 16
                                    

Masih di rumah berpenghuni para wajah visual. Keenan sedang berbaring di samping Holland dan Althan.

"Aaa kasihan aaa"

"Bisa berenti gak si kamu bilang begituan mulu?" Tanya Jerry kepada keenan.

"Aaaa gak bisa aaa"

"Capek banget sama kelakuan bokem" ujar Jerry lagi.

"Jangan disini lah. Banyak noh abang-abangan gue. Ada bang Michel, bang Max, bang Mike, sama bang Malfoy."

Jerry mengerucutkan bibirnya. Ia ingin di bujuk. Bukannya keenan malah berpasrah diri.

"Tuan Holland yang terhormat apakah anda tidak risih di tempeli oleh makhluk seperti keenan."

"Mulut lo ye, abang kesayangan gue ni. Gak bakalan dia risih."

"Kakak, keenan. Bukan abang."

"Keenan ayo ikut kami ke rumah. Sekalian main disana. Boleh kan, kak?" Tanya Mike kepada Herper bersaudara itu.

"No."

"Aaa kasihan aaaa hahahaha"

"Ingin rasanya aku mencekik dirimu wahai keenan boti." Sahut Malfoy.

"Ini kelakuan Malfoy nurun dari siapa sih? Mirip Melvin mulutnya. Mana kelakuan kayak kak Jerry lagi."

Semua orang mendengus. Keenan itu menyebalkan tapi candu seperti alkohol. Nge-fly kali ah.

Hancur sudah image Malfoy sebagai sosok yang dingin dan acuh. Padahal Malfoy ingin menakut-nakuti keenan. Tapi bukannya ketakutan Keenan malah mengajaknya adu bacot.

Malfoy itu seperti Melvin. Satu frekuensi dengan Keenan. Btw, Melvin belum pernah mengunjungi Keenan, berbeda dengan bocah itu yang beberapa kali berkunjung, Melvin itu hobby diare. Itu yang Keenan tau.

"Kak, ada video viral lagi loh." Ujar keenan kepada Holland. Seperti biasa, ingin meminjam ponsel.

"Apa?"

"Siapa yang gak mau senyum siap siap tak cium" gitu liriknya.

Dengan bodohnya Hollan memasang wajah datar khas nya di hadapan keenan.

"Loh loh loh kok ada bau-bau ngamuk?" Heran keenan. Sebab sedari tadi mood Holland itu sedang baik. Kenapa tiba-tiba berubah?

"Cium"

Semuanya tampak kaget.

"Wah bener-bener jadi boti ni si bocil" sahut Malfoy dengan kencang.

"Ngeri kali." Respon keenan seraya ingin menjauh.

Sebelum menjauh, Holland sudah lebih dulu menyambar pipi sang adik.

"Cuyyy, satu ciuman satu hari pinjem ponsel. Deal???" Tanya Keenan.

"Pakek handphone Malfoy aja."

"No!!! Pakek yang kak Jerry aja, ya?"

"Ponsel kakak masih banyak space kosong. Keenan bisa pakai selama satu bulan."

Keenan tampak bingung dan menatap kakak-kakaknya itu dengan heran.

"Cok sumpah gue kayak mau digilir sama abang sendiri. Bayangin gue nyium ni manusia bongsor satu persatu, boncos kali bibir gue." Ujar keenan dalam hati.

Tanpa menghiraukan panggilan kakak-kakaknya itu, keenan berlari mencari daddy-nya. Kabur terntu saja.

Saat sudah menemukan sang ayah, keenan langsung bergegas untuk meminjam ponselnya.

"Biasanya pinjam milik kak Holland?" Tanya Thomas dengan heran.

"Mereka rebutan mau pinjemin Ken handphone. Keenan bingung mau pinjem punya siapa, yaudah punya daddy aja. Boleh?"

"Yes, of course honey."

Saat Thomas dan Keenan sibuk dengan kegiatan masing-masing, orang-orang yang di tinggalkan Keenan muncul dengan nafas terengah-engah.

"Daddy dapet berapa ciuman dari Keenan?" Malfoy langsung menodong Thomas dengan pertanyaan itu.

"Ciuman? Ciuman apa?"

"Sehari pinjem HP, satu kali cium." Jawab Jerry. Sebenarnya mereka bergelud, berharap yang pertama menemukan sang adik akan mendapat ciuman.

Thomas menoleh ke arah putra bungsunya itu.

"Bener? Lalu ciuman untuk daddy mana?"

Sebelum orang-orang itu mendekat, keenan langsung berteriak lagi.

"GRANDPA!!!! Tolonggg banyak pedofil." Teriaknya dengan sangat kencang.

"No!! Grandpa, tangkap Keenan!!" Balas Jerry dengan berteriak pula.

"Gak jadi deh!!! Grandma!!!! Mommy!!!! Huwaaa!!!! Takut, mau di sundul babi!!!" Teriakan histeris itu terdengar di seluruh penjuru rumah.

"Gila cakep-cakep begini dibilang babi." Althan membatin.

"Mau marah tapi adek sendiri." Ujar Jerry.

"Daripada di kejar, mending tunggu hasil video nya saja." Ujar Holland yang sudah terbiasa dengan aktivitas sang adik.

"Kan di HP daddy, bukan di HP sono." Jawab Jerry.

"Minta daddy kirim nanti." Ujar Holland lagi.

"Emang daddy mau?"

"Harus mau."

"Kalo tetep gak mau?"

"Jadi anda ini mendukung siapa wahai Jerry?" Heran Malfoy.

"Dukung orang yang bisa bikin Keenan cium saya dong."

"Sayangnya gak ada di sini, kita semua musuh!!" Ujar Mike.

"Taruhan kuy!!" Teriak Malfoy.

"Kamu pikir anak daddy barang murah??? Sampai dijadikan taruhan?" Tanya Thomas dengan ekspresi kesal.

Mike dan Max sontak mengejek Malfoy dengan mengatakan "ha ha" tanpa suara.

"Gak gitu daddy, aduh kan salah lagi."

Ya begitulah jadi anak paling kecil, kadang selalu di salahkan, kadang di manja. Entahlah, Malfoy pun tidak paham.

"Dahlah, Malfoy pergi aja."

"Lah, ngapa jadi ngambek tu bocah. Ini nambah-nambahin bocah. Kalian bertiga bujuk Malfoy, kita bertiga bujuk Keenan." Ujar Jerry.

"Enak di kalian dong, kalian kan ngebujuknya dapet cium, lah kita dapet cakaran nanti." Jawab Max. Dia tidak ingin kalah.

"Karena Malfoy ngambek gara-gara daddy, daddy aja yang ngebujuk." Ujar Jerry.

Max dan Mike sudah berbisik-bisik, seorang Jerry berani mentitah seorang Thomas.

"Iya nanti daddy bujuk." Ujar Thomas dengan santai.

Lupakan, tentang ciuman Keenan, nanti malam ia akan mendapatkannya dengan mudah. Gunakan privilage sebagai orang tua.

Thomas tersenyum miring.

____________________TBC!!!
Jan lupa vote, comment, share, and follow :)
See you next part.

Maaf banget ya ceritanya udah gak nyambung, dan udah gak semenarik dulu. Tapi, aku bakal ngetik book ini sampai bener-bener gak ada ide, cz this is my hobby.

I wuff you
Juju
11032024

KEENAN IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang