plan a : makan romantis

94 57 224
                                    

Taman belakang sudah di sulap oleh tangan dari bunda Hesti, Riska dan Rahel. Sedangkan Rakel---sang ayah sekaligus suami bunda Hesti bertugas menyiapkan sound dan bunga agar tempat ini lebih romantis.

Jam setengah satu, Rachel memaksa Anya untuk memakai dress berwarna pink muda dan tidak memakai alas kaki. Padahal, kakinya belum sembuh total dan harus berjalan. Anya ingin merebahkan diri dan istirahat, ia yang akan protes terdiam dan duduk manis saat mendengar ucapan Rachel.

"Kakak ada hadiah pokoknya buat kamu, kalau kamu ga suka nanti kakak ajak ke Gramedia dan kamu boleh borong sepuasnya." Memang Anya akan menolak jika di bilang begitu? Tentu saja tidak, haha.

"Kita jauh banget ya ambil hadiahnya kak?" Rachel mengangguk sambil memoleskan liptint warna nude untuknya.

Sebenarnya dia termasuk manusia pelit, tapi jika kantongnya terdapat ATM Helios kenapa tidak di habiskan saja?

Di sisi lain, Riska sedang merapihkan kemeja Helios yang sama sekali tidak lecek. Ia hanya pencitraan saja sebenarnya.

"Pake jas ya?" Kening Helios mengerut, acara ini hanya makan-makan kenapa harus heboh seperti akan tunangan sih.

"Ga perlu kak, ribet."

Riska tak peduli, ia berjalan menuju lemari Helios dan mengambil jas hitam.

"Panas kak," Senyum lembut dengan makna manipulatif Riska berikan.

"Kamu ga ganteng kalo ga pake jas, nanti Kaina malah kepicut sama ayah. Beliau kan cocok jadi sugar Daddy." Kekeh Riska membuat Helios memutar bola matanya malas, dan mengikuti kemauan sang kakak.

Bunda Hesti sekarang sudah cosplay menjadi pelayan dengan pakaian maid, lalu ayah Rakel juga memakai baju ala barista namun memegang trompet.

Anya berjalan menuju taman belakang didampinggi oleh Rachel lalu setelah sampai ia memusatkan perhatiannya pada semua sport tempat yang sudah di ubah menjadi tema romantis.

Helios datang membawa sebuket bunga mawar hitam dengan wajar datar, lalu memberikan pada Anya tanpa berucap sepatah katapun.

"Buat gue?" Helios mengangguk sementara Anya menatap sekeliling. Bunda Hesti, ayah Rakel, Riska dan Rachel tersenyum seraya mengangguk.

"Makasih, hehe."

Anya tersenyum ceria lalu mengambil buket tersebut, belum ada satu menit memegang buket yang ia amati. Buket mawar hitam itu melayang ke depan dan di tangkap secara refleks oleh Helios.

"PAKYOUUU NISCALAA, DI SANA ADA LEBAHNYA!!" Teriakan maut itu membuat Helios refleks lari dan memberikan buketnya pada sang ayah, Rakel yang juga mendengar teriakan Anya segera lari melempar buket tersebut pada Riska.

Secara naluri tangan Riska menangkap buket itu, dan melemparnya pada sang adik, Rachel. Bunda Hesti yang melihat kekacauan situasi terjadi segera menggebrak meja, namun sayang akibat perlakuan bar-bar nya. Lilin dengan api menyala itu terjatuh, dan membakar kain di atas mejanya.

Tiba-tiba saja, Rachel yang tak sengaja terjebur kolam ikan melempar buketnya ke atas meja, sebelum buket tersebut terbakar lebah di dalamnya terbang. Semua orang segera berlari menuju pintu masuk, dan meninggalkan Rachel yang masih di kolam ikan.

BRAKK

Pintu di tutup dengan kencang oleh bunda Hesti, Helios menatap sinis pada Rachel yang baru saja masuk lewat pintu belakang dengan baju full basah dan make up yang sudah luntur.

"Salah Lo ini, kak."

Anya menatap Helios sinis lalu mendengus keras.

"Ini juga salah Lo!" Ujarnya.

Tittt...

Kumenangis...
Membayangkan, betapa kejamnya dirimu...
...

"AYAH JANGAN MERUSAK SUASANA DEH!" teriak bunda Hesti yang merasa terganggu dengan sound yang sangat melenceng dari suasana ini.

"Loh, kaki Kaina udah sembuh?" Riska mengalihkan pembicaraan dengan topik kaki Kaina yang terlihat membengkak sedikit.

Kaina menatap dan meneliti kakinya. Sedikit meloncat yang membuat Helios melotot geram akan tingkahnya, sedangkan Anya hanya bisa tersenyum lucu.

"Ih, sembuh loh kakiku bundaa---"

"Tapi ga perlu loncat juga na, kalau jatuh lagi bahaya!" semprot Helios membuat Anya cemberut, namun tetap mengangguk.

Kruyukkk....

Bunyi perut Rachel mengalihkan perhatian, sedangkan sang empu hanya menyengir.

Bunda Hesti menepuk keningnya, lalu menggandeng tangan Anya menuju ruang makan.

"Yasudah ayo makan seperti biasa aja, kak Rachel ganti baju dulu sana."

★★★

Tandai tempat typo!

Halo!
Maaf ya kalau ada salah penulisan. Tolong bantu koreksi, jangan lupa vote, comment and follow, terimakasih<3!

Jumat, 9 Juni 2023
Pukul 16.30
RainFly-Reen

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang