06 || Tanda tangan

124 6 0
                                    

osis dingin kayak keren aja begitu
-Arabella

Have a nice day

Saat ini Ara tengah berada di butik milik mama nya. Butik yang terkenal dengan desain yang unik dan menarik. Sebulan, bahkan seminggu bisa menjual lebih dari ribuan baju. Ibu ibu sosialita dan ibu ibu hits di kota ini sering menyerbu dan memborong baju kepunyaan Anin.

Ara sedari tadi bolak balik ke kamar ganti, kepalanya sampai pusing karna harus di suruh berganti pakaian tiap detiknya. Mana warna bajunya terang terang banget lagi.

"Maa...udah dongg, adek cape bulak balik mulu ini..."

"Udah kamu diem, sekarang ganti pake baju yang ini, trus yang ini, mama mau liat. Yang itu gaboleh, terlalu kekecilan buat kamu," titah Anin dengan menyodorkan beberapa baju kepada putrinya.

Beberapa pegawai hanya bisa tersenyum kecil melihat itu, ingin tertawa pun takut jika nantinya nona kecil mereka mengamuk seperti waktu itu. Mereka tahu watak Ara yang pecicilan, bar bar, dan cerewet.

Ara keluar dari kamar ganti dengan dress berwarna putih tulang dengan hiasan bunga yang sangat cantik. Cocok sekali dengan tubuh Ara yang putih bersih. Namun, tidak cocok dengan wajahnya, sekarang wajah Ara tertekuk dan sangat tertekan. Dia tidak biasa memakai dress!

"Nahh gini kan cocok! Udah kamu nanti pake yang ini pas mau ke mansion. Nanti saudara kamu yang lain juga bakalan kumpul disana," heboh Anin saat melihat putrinya sangatlah cantik saat mengenakan dress tersebut.

Padahal, Ara adalah satu satunya anak gadis di keluarga Ataxaria. Ya tentu, dirinya akan menjadi yang paling cantik jika kumpul keluarga.

"Mah..." Rengek Ara.

"Kenapa sih? Udah kamu sana main aja, mama lagi sibuk."

"Dahlah bro."

Karna malas berada di butik, Ara berjalan keluar lalu duduk di salah satu kursi yang berada di depan butik mama nya. Udara hari ini lumayan panas, dirinya butuh yang segar segar sekarang.

"Dorr!"

"Astaghfirullah! Anjing lo ya!"

Rasya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah kaget milik Ara. Cowok itu sampai memegangi perutnya sendiri. Sungguh laknat.

"Jancok, gue lagi ngelamun juga, kaget tau!" Kesal Ara.

"Hehe maap, Ki. Ya lagian lo kebiasaan ngelamun mulu, gue usilin aja," kata Rasya dengan enteng.

"Bapak lo di usilin, jantung gue copot gimana, hah?!"

"Kan ada jantung punya gue, gue siap ko kalo donorin buat lo," ucap Rasya seraya menaik turunkan alisnya.

"Gembel lo, udah bacot ah, buru anter gue ke toko eskrim. Pengen yang seger seger."

"Oke siap tuan putri! Sebentar gue ambil kunci motor dulu."

Ketua Osis Manja Is MineWhere stories live. Discover now