SPESIAL CHAPTER

96 5 0
                                    

⃘♡

⃘♡

⃘♡

Have a nice day

SPESIAL CHAPTER EDISI RAMADHAN AKHIR


Ara dan Gibran baru saja menyelesaikan permainan game yang mereka lakukan dari sepulang sholat terawih di mesjid sampai sekarang. Seperti biasa, main game apalagi jika bukan epep. Jam sudah menunjukkan pukul 02.30 tapi Kaka beradik itu masih saja anteng dengan dunia nya masing-masing.

"Mau tidur?" Tanya Gibran menoleh ke arah Ara yang sedikit menguap. Saat ini mereka berdua tengah berada di kamar milik Gibran. Ling-ling senantiasa berada di pangkuan Ara dengan boneka ikan di pelukannya.

"Kaga ah, tanggung mau sahur. Mending sekarang bikin makanan nya bang, lo bangunin yang lain," usul Ara dan di setujui oleh Gibran.

Keduanya pun mulai bergegas beranjak keluar kamar. Ara menuju dapur sedangkan Gibran berbelok arah ke kamar milik Mahesa. Baru setelah nya akan ke kamar Arion dan Anin.

"Masak apa ya? Mamah belum bangun kayaknya deh, gue harus bikin makanan nih, sekali kali gitu. Tapi apa gue bisa? Ah coba aja dulu."

Ara mulai mengeluarkan bahan bahan yang akan dirinya pergunakan untuk membuat menu sahur pagi ini. Tak membutuhkan waktu lama, gadis itu sudah selesai berkutat dengan peralatan dapur. Nasi goreng adalah menu yang Ara pilih, sederhana dan dirinya bisa membuat makanan tersebut.

Ara sedikit kaget saat ada yang mengecup pipi nya sekilas, ternyata itu Mahesa. "ngagetin aja abang mah, untung ga mentung kepala ini centong," ucap Ara dan di tanggapi kekehan kecil oleh sang abang.

"Sini abang bantuin bawa ke depan," Mahesa mengambil alih nampan yang tadi hendak Ara bawa lalu melenggang pergi menuju meja makan. Gadis yang sekarang tengah mencuci peralatan masak masih harus berada di dapur karna belum membuat minuman untuk keluarga nya.

"Ngapain kesini lagi? Udah kesana abang makan, bentar lagi selesai ko," ucap Ara yang melihat Mahesa kembali menampakkan batang hidungnya.

"Abang bantu bikin minuman. Kamu kan lagi nyuci yang kotor," jawab Mahesa menata gelas kosong ke atas nampan. "Yaudah deh terserah abang aja. Oh iya Ara udah bikin teh anget, kata mama tadi abis sholat tarawih bikin itu aja, nanti di sambung air putih."

"Iyaa nanti abang bawa ke depan."

Keduanya selesai secara bersamaan. Lantas mereka langsung menuju meja makan yang sudah di isi oleh Anin, Arion, Gibran dan juga... Rai? Tunggu dulu, kenapa curut satu itu ada di sini?

"Lah? Ko ada curut nyasar kesini? Ngapain lo? Kabur lagi ya dari rumah?" Tanya Ara setelah dirinya selesai membagikan gelas gelas berisi teh manis hangat.

"Enak aja gue ganteng gini di kata curut. Gue tadi abis ikut anak kompleks keliling bangunin orang sahur, gue kira mau sekitaran kompleks Runa aja, eh taunya malah ke kompleks Rana juga. Yaudah sekalian gue mampir, numpang sahur hehe," kata Rai menjelaskan seraya menyengir di akhir kata.

Kompleks orang tua si kembar dan orang tua Ara memang berada di wilayah yang sama. Namun sedikit ada jarak di kedua kompleks ini. Arion sempat menyarankan kepada Azri bangun rumah di samping rumahnya saja. Tapi sang adik menolak, katanya di kompleks sebelah saja, jadi nanti kalo berkunjung kesini bisa naik mobil meskipun jaraknya tidak terlalu jauh.

Seperti biasa Rai akan join bersama pemuda kompleks Runa untuk membangunkan orang orang untuk sahur. Sekalian suka ada yang modus nyamperin rumah ayang.

Ketua Osis Manja Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang