12 || Lomba

80 4 0
                                    

Aku mencintaimu biarlah ini menjadi urusan ku, bagaimana engkau ke padaku terserah itu urusan mu
__iqbal ramadhan

⃘♡

⃘♡

⃘♡

Have a nice day

Prima sedari tadi terus mengusili sang abang yang manja kepada bunda nya. Dan yang paling Prima suka adalah Varel yang merespon dengan emosi. Ah, bagi Prima itu kebahagiaan tersendiri.

"Apa lo liat liat?!" Tanya Varel dengan nge gas.

Prima yang di tatap tajam oleh Varel memelototkan matanya. Lidah gadis itu terjulur ke arah sang abang.

"Bunda liat, Ima, dia ngeledek aku terus," ucap Varel dengan nada manja nya.

"Yeuu hobi ngaduan lo, bang, udah gede juga. Gak pantes badan gede gitu masih ngerengek," ledek Prima.

"Biarin, suka suka gue kok elo yang sewot."

"Aduhh udah udah jangan berantem terus. Sekarang abisin susu kalian terus berangkat ke sekolah. Kamu mau bawa motor sendiri apa di anterin sama supir, El?" tanya Iva kepada sang putra.

"El bawa motor lah, Nda. Pak supir anterin Ima aja, nanti di gang sana El gabung sama anak anak yang lain," jawab Varel.

"Yasudah, kalian sekarang pake sepatu sana. Bunda gamau kalian telat, apalagi kamu El, kamu ketua osis di sekolah."

"Iya, Nda."

"Gaya nya pake motor gede, suka nongkrong, muka datar, di sekolah jadi cowok kull, eh pas di rumah letoy, cowo apaan?" Prima kecil kembali berulah. Ucapan nya membuat Varel yang tengah memakai sepatu langsung melemparkan sepatu itu ke arah Prima.

"Ahahaha! Gak kena, wlee!"

"Sialan, awas lo gue jadiin babi guling."

Ketika Varel hendak berdiri dan mengejar Prima, gadis itu langsung ngacir keluar rumah memasuki mobil yang sedari tadi sudah siap. Prima menyuruh pak sopir untuk segera menjalankan mobil tersebut takut jika Varel mengejarnya.

"Nah kan, berani nya kabur. Dasar bocah," gerutu Varel.

Cowok itu menghampiri Iva yang berada di dapur lalu menyalami punggung tangan nya. Lantas dia langsung bergegas ke arah motor sport berwarna hitam lalu menaiki motor tersebut. Menjalankan mesin dan langsung menancap gas pergi ke sekolah.

Di pertigaan gang kompleks perumahan, Varel melihat sudah ada para sahabatnya yang tengah duduk di atas motor masing-masing. Di pastikan mereka sedang menunggu kedatangannya.

"Nah ini nih pangeran kutub nya udah dateng, lama bener lo," ucap Ade saat Varel memberhentikan motornya.

"Paling abis manja manja sama Bunda Iva," timpal Kavin yang sudah hafal sifat sahabat nya itu saat bersama sang ibunda.

"Cewe cewe di sekolah pada tau kaga ya kalo cowo yang mereka anggap kul, cuek gitu ternyata malah manja akut kalo sama bunda nya," kata Azril mulai menistakan Varel.

"Kepribadian ganda ya lo? Bisa bisanya punya sifat dua," ujar Danu.

"Bacot." Tanpa memperdulikan para sahabatnya Varel langsung menancap gas secepat kilat meninggal kan mereka. Sudah hampir pengang telinga nya mendengarkan ocehan para remaja itu.

"Si anying di tinggal," kesal Danu.

"Yaudah ikutin aja lah, bocah kalo ngambek kan suka gitu," sahut Azril. Lantas mereka mulai menjalankan motor nya menuju sekolah.

Ketua Osis Manja Is MineWhere stories live. Discover now