• summer (argue)

38 9 0
                                    

note : author minta maaf bgt slow update buku ini (soalnya ini buku rom-com selingan yahh makanya ku anak tirikan haha) tapi ini update kok, btw cerita ini terinspirasi sama series the summer i turned pretty ya.. hujat aja gapapa boleh banget.. tapi terinspirasi bukan berarti menjiplak oke? ada plot dan karakter yang aku rubah jadi nggak JIPLAK YAAAAAAAAA

************************************************************

Ucapan Nirmala kemarin yang mengiyakan ajakan Yorisa itu benar-benar diniati sepenuh hati oleh gadis berambut merah, kalau tante Kyna bilang, Nirmala si gadis tomat.

Maka dari itu agar dia terbangun tepat waktu, kalau bisa jam 5 pagi sudah harus bangun, dia mendedikasikan pagi harinya besok untuk Yorisa, ia harus mandi terlebih dahulu, cukuran sana-sini, skincare, make up tipis dan hair styling.

Nirmala tidak paham ketika Yorisa mengajaknya untuk ke dermaga, karena memang pemuda itu sedang menghabiskan waktu liburannya untuk bekerja di bidang perkapalan, membantu ayahnya.

Untuk itu agar tidak buluk-buluk sekali, gadis itu harus berpakaian terbaik karena ini adalah kencan pertamanya yang normal dengan seorang pria, gadis itu menyetting alarm di ponselnya tepat pukul 5 pagi, setelah mencuci muka, menggosok gigi dan membersihkan tubuhnya sedikit karena sehabis melakukan party milik Odette tadi, dirinya memutuskan untuk segera tidur.

Dok dok dok

Nirmala sudah memejamkan mata, tetapi tidur cantiknya itu harus terdistraksi oleh ketokan dinding yang disebabkan oleh yang tak lain dan tak bukan adalah Jeremy. Ya siapa lagi kalau bukan Jeremy? Kamar pemuda itu yang bersebelahan dengan kamar Nirmala, sedangkan kamar Javas dan Mavendra di lantai satu.

Nirmala membalas ketokan dari Jeremy dengan lebih brutal, membuat kekehan tercipta dari pemuda itu yang juga sedang berbaring di kasurnya bersiap untuk tidur.

"Mala, besok pagi kemana?" tanya Jeremy sedikit berteriak, karena suasana sepi menjadikan Nirmala mendengar pertanyaan Jeremy walaupun terhalang dinding tebal.

"Kepo banget sih, hush sana urus aja si Sophia," jawab Nirmala ketus lalu segera menutup matanya menggunakan selimutnya. Lagi-lagi Jeremy cuma terkekeh lalu mengurungkan senyumnya.

Dua jam berlalu, Jeremy masih saja belum terlelap akan tidurnya, entah memikirkan apa saja membuat pemuda itu menjadi overthinking yang tidak-tidak, akhirnya ide jahilnya itu muncul, tinggal berjalan kaki beberapa langkah menuju kamar Nirmala sudah sampai.

Hawa dingin dari AC yang dihidupkan pemilik kamar si gadis tomat itu menyapa bulu halus milik Jeremy, karena sekarang musim panas, Jeremy hanya memakai kaos sleeveless dan celana pendeknya dan langsung terkena paparan dingin karena AC di kamar Nirmala.

"Oh, udah tidur," cicit Jeremy pelan melihat Nirmala yang tertidur memeluk boneka beruangnya, lucu, sangat lucu, benar-benar gadis tercantik yang ia temui ketika sedang tidur.

Jujur saja, entah apa yang dirasakan Jeremy saat ini, dirinya merasa tidak terima jika Nirmala harus pergi berkencan dengan Yorisa besok, padahal Yorisa itu teman bandnya Jeremy dan Javas.

Pemuda itu iseng membuka ponsel milik si gadis romat yang tengah terisi dayanya, "Oh ngaktifin alarm dia," cicit Jeremy.

Jeremy merubah alarm milik Nirmala yang awalnya pukul 5 pagi menjadi 7 pagi, gerakannya sedikit tersentak ketika Nirmala mengigau, "Hehehehe Jaehyun... Jaehyun NCT... I love you..."

"Ah pasti boyband Korea favoritnya," cicit Jeremy yang jantungnya sudah hampir copot, pemuda itu langsung mengisi daya ponsel milik Nirmala kembali dan segera pergi dari kamar gadis itu dengan pintu yang tertutup dengan pelan-pelan.

************************************************************

"AAAAAAAA GUE KESIANGAN!!!!!" teriak Nirmala ketika dia baru saja bangun tepat pukul 7 pagi karena ponselnya baru membunyikan alarm sekarang.

Sudah terdapat 30 panggilan tak terjawab dan 10 pesan terlewat dari Yorisa. Gadis itu sangat kacau kemudian tanpa pikir panjang hanya bermodalkan cuci muka tanpa mandi, tanpa riasan dan tanpa mengganti pakaiannya, masih mengenakan baju tidur berkain satin panjang.

Nirmala memutuskan untuk segera menghampiri Yorisa yang ada di dermaga, bermodalkan menaiki sepeda milik tante Kyna, dirinya akhirnya sampai juga di sana. "Yorisa.... Yor..." teriak Nirmala.

Gadis itu mencoba menelfon gebetannya dan ternyata ditolak. Gadis itu mencoba mengirim pesan permohonan maaf dan dirinya melihat sebuah kapal sudah melaju di tengah lautan, "Permisi pak, apakah anda mengenal Yorisa? Yang bekerja part time di sini?" tanya Mala pada seorang laki-laki dewasa sedang menggulung tali.

"Oh Yorisa, berarti kamu pacarnya itu ya? Cewek yang ditunggu dia sejak dua jam yang lalu, yaampun nak, Yorisa sampai mengantuk menunggumu, sekarang dia sudah naik ke kapal ayahnya, seharusnya kamu datang lebih awal, coba kirim pesan maaf ke dia ckckck," jawab laki-laki dewasa itu kemudian pergi meninggalkan gadis dengan rambut merah yang masih mengenakan baju tidur satin untuk keluar rumah.

Nirmala menunduk lesu sembari menuntun sepeda yang ia gunakan untuk ke dermaga, sesampainya ia di rumah tante Kyna, sudah ada Mavendra yang sedang membersihkan kolam renang melihat sang saudara mukanya tertekuk lesu seperti kalah judi.

"Hei, Mal?? Darimana?" tanya Mavendra sembari berteriak.

Sepeda dijatuhkan begitu saja dengan kesal oleh Nirmala, "Gara-gara elo gue gagal kencan!! Brengsek!!" marah Mala dengan terduduk di atas kursi kayu samping kolam.

"Lah kok gue? Gue salah apa anjing! Gue aja nggak tau kalo lo mau kencan,"

"Lo kan yang setting alarm di hape gue jadi jam tujuh???" tuduh Mala.

"Kapan gue megang hape lo nyet?!! Gue masuk kamar lo aja enggak, bahkan gue aja nggak tau password hape lo!! Stop nuduh orang sesuka hati lo, lo tuh bukan princess yang apa-apa perlu dimanjain, diperhatiin, dimaklumin! Lo pikir gue nggak capek sering lo tuduh dari kecil? Ngaca Mal, lo tuh nyebelin sebenarnya!!" seru Mavendra berteriak seolah melampiaskan kekesalannya.

Nirmala yang sebenarnya tidak ada maksud untuk membesar-besarkan masalah menjadi kikuk mendengar ucapan Mavendra yang tidak ia sangka akan keluar dari mulut kembarannya itu.

Nirmala tertohok, hatinya seolah terkoyak, sebegitu menyebalkan kah dia sampai membuat Mavendra memendam perasaan sakit hatinya? Tanpa sadar gadis itu menangis, sudah ada Ibu, tante Kyna dan Javas yang datang ketika Mavendra berteriak sampai terdengar ke dalam rumah.

Sedangkan Jeremy memandangi nanar arah Nirmala yang menangis. Pemuda itu merasa bersalah.

wishing we were more than friendsWhere stories live. Discover now