• summer (talks)

28 5 0
                                    

“WHAT THE FUCK MAL!! LO BARU BEBERAPA HARI NINGGALIN GUE DAN SEKARANG LO UDAH MENCAMPAKKAN GUE?!!” teriak Cherry melalui video call yang tersambung di device laptop masing-masing.

Saat ini Nirmala sedang memunggungi layar laptop karena sedang membersihkan make up nya di depan kaca rias, dan masih mengenakkan setelan dress simplenya itu.

“Dan dress lo sekarang kurang hot kalo dibandingin sama si Jennifer itu,” ujar Cherry sekali lagi sembari memakan popcorn dan pandangannya tak lepas melihat sahabatnya yang belum membalas ucapannya.

“Cherry bener-bener lo ya drama mulu! Gue di sini emang sibuk anjir ah, iya sorry-sorry gue jarang bales chat lo bahkan jarang telfon lo, emang baru malem ini gue bisa longgar vc elo, terus yang lo bilang tadi perihal dress? Well—iya sih gue sengaja pake yang simple soalnya ini rumah gue gitu loh— eh ralat, gue jadi tuan rumah karena ngundang para tamu. Jadi yaudah gue pake biasa aja toh nggak formal, si Jennifer aja pick me anjing ah sebel gue,” omel Nirmala yang kini sudah berpindah posisi menghadap ke layar laptop sembari mengomel untuk didengarkan Cherry.

“Tapi asli deh Mal, emang auranya Jennifer waktu gue liat di foto yang lo kirim tadi nggak main-main, dia bersinar banget kayak semua orang tuh pas liat foto kalian bareng tadi pasti langsung mengarah ke dia anjir, ya walaupun tante Kyna aura alpha woman nya kerasa, but Jennifer kek memancar gitu lo, paham nggak?”

Nirmala menekuk wajahnya lagi, sekali lagi. Menyesali mengapa ia setuju mengundang para pacar dari sahabatnya untuk makan malam, tetapi jika dirinya hanya mengundang Yorisa, si saudara kembarnya yakni Mavendra akan mengomel seribu tahun.

“Tapi Mal, lo nggak boleh nyerah gitu aja! Gue yakin kenapa Javas sekarang pacaran sama Jennifer karena emang kalian berdua belum ketemu aja kemarin-kemarin, kalian kan pisah karena sekolah, waktu liburan juga ketemu kan? Abis gini kita lulus sekolah, masuk ke universitas, ajak lah Javas buat sekampus sama elo di kota kita,” saran Cherry.

Nirmala mengangguk, “Nggak Cher, Javas tuh pengen masuk Winden, sedangkan kalo diliat-liat dari nilai gue cuma cocok di Purple,”

“Hadeh, dari sekian banyak kampus terkenal di kota kita, ngapain Purple si Mal! UKT nya mahal,” ujar Cherry.

“Tapi isinya orang-orang elit njir,” ucap Mala.

“Dari kepribadian Javas mah nggak ngejar elitnya Mal, dia ngejar akreditasi dibanding sama kota-kota lain, makanya wajar kalo Javas ngejar Winden, isinya anak-anak pinter, tajir, berkelas. Bukan kayak Purple isinya orang-orang kaya emang tapi mereka asal kuliah doang sisanya nongkrong,” kata Cherry.

Nirmala menggaruk rambutnya pasrah, “Nggak tau dah belum mikirin sampe sana, btw Cher gue ngantuk banget, energi gue udah abis gara-gara ngeliatin Jennifer tadi mesra banget sama Javas,”

“Yaudah deh tidur lo, besok aja sambung lagi, btw tanya dulu, Yorisa-Yorisa itu? Saran gue lo coba aja dulu sama itu cowok, manis cok keren gitu, walaupun nggak seganteng Javas tapi dia lebih bersinar auranya daripada yang lain, menurut gue sih Yorisa born to be a star sih,” ucap Cherry tiba-tiba.

Nirmala yang awalnya cemberut lalu membulatkan mata tersipu malu akan pujian dari Cherry untuk calon gebetannya itu, “Setuju!! Makanya gue awal ketemu langsung nyantol sama dia, btw dia tuh anak musisi, dari kecil emang bergelut di bidang musik sih, terus sekarang dia jadi vokalis band The 200x dan soon bakal tampil di Cannes Festival,”

“KANNNN!!!! APA GUE BILANG MAL!!!! yaudah sama si Yorisa aja, berharap apa sih lo sama Javas? Inget dia sahabat sejak kecil sama lo, pikirin konsekuensi kalo lo pacaran sama Javas, oke?!”

“Btw ada berita penting lagi yang lupa gue omongin, Javas sama Jeremy sekarang juga gabung di The 200x, terus.... Gue juga... Bakalan masuk ke akademisi dance dan gue diajak buat tampil di Cannes Festival padahal gue latian aja belom!! Gue nervous banget dannn good bye Cherry...” seru Nirmala langsung menutup panggilan secara sepihak, padahal ekspresi wajah sahabatnya dari ujung sana sudah melotot kaget ingin berteriak tetapi Nirmala tidak sanggup untuk melihat respon Cherry.

Gadis itu memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, sembari memikirkan ucapan Cherry untuk mencoba memulai hubungan dengan Yorisa, karena tidak ada salahnya Nirmala mencoba, karena Yorisa adalah pemuda pertama yang mengabulkan kencan pertama Nirmala, walaupun Javas adalah cinta pertama dari gadis itu yang sampai saat ini belum bisa mengabulkan skenario romantis di otak Nirmala.

wishing we were more than friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang