Selimut dan bantal (sajak)

10 2 0
                                    

Telahku alami fasa bahagia,
juga tak lupa fasa pilu,
tidak inginku beria,
jikalau akhirnya ku rasa pilu,

Takutnya diriku akan tenggelam,
tenggelam dalam kegelapan,
sehingga punyai luka yang dalam,
namun tak sedalam harapan,

Beribu datangnya jejaka,
mengatakan bahwa mereka suka,
namun hanya aku yang tak peka,
kerana aku begitu leka,

Leka dalam kesibukkan,
tanpa melibatkan perasaan,
yang begitu memabukkan,
kerana mereka hanya penasaran,

Bagai kulit dan kacang,
kacang dimakan kulitnya dibuang,
begitulah cinta yang tak dikenang,
setelah didapat ia menghilang,

Air mengalir begitu tenang,
begitu laju derasnya tanpa pemenang,
segala memori tak perlu dikenang,
untuk percaya bukannya senang,

Bagaikan selimut dan bantal,
keduanya begitu diperlukan,
tanpa adanya selimut dan bantal,
maka ia perlukan pelukan.

-Zu

Ungkapan CintaWhere stories live. Discover now