Bab 16

7K 197 0
                                    


So vote, komen, and share na.
Love you atuh, mun balas to
Kitu cimolll💆‍♀️🍉💐

Happy Reading 📖..


Setelah selesai makan, humaira langsung pulang diantar oleh taksi pesanan abangnya, awalnya husein bersikukuh ingin mengantarkan humaira pulang.

Tapi, humaira menolak nya, ia tak ingin mahen tau jika dirinya pergi ke markas geng Atlas, apalagi sampai mengetahui bahwa humaira ketua geng motor tersebut.

Mahen hanya tahu husein saja yang memimpin geng motor tersebut, tidak dengan dirinya.

Humaira turun dari taksi tersebut, kemudian ia membayarnya. Dan pergi melangkah kan kakinya menuju rumah.

Humaira mengetuk pintu depan rumah itu, lalu membuka pintu tersebut. Ia merasa aneh karena sebelum ia pergi rumahnya itu di kunci tapi, sekarang malah terbuka jangan- jangan di rumah nya ini ada maling? Pikirnya, Mana di sana gelap sekali.

Ia pun masuk melangkah kan kakinya kedalam rumah tersebut, sambil berjaga karena takut maling itu menyerang dirinya dari belakang, Ia pun mengambil sapu untuk memukul maling itu jika nanti dia menyerangnya dari belakang.

Tiba-tiba humaira merasa dirinya menginjak sesuatu, sehingga membuat tubuhnya terjatuh mencium lantai.

Brak..

Astagfirullah!

Hap..

Dengan sigap seseorang menangkap tubuh humaira sehingga dirinya tak jadi terjatuh. Lampu pun menyala, memperlihatkan mahen yang memeluk tubuh humaira, sehingga manik keduanya bertemu.

Cukup lama mereka dalam posisi itu, kemudian mahen melepaskan humaira.

"Ekhem lo habis dari mana aja? Baju lo kok basah begitu.. " ucap mahen.

Humaira hanya tersenyum di balik cadarnya, dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Main.. "

"Oh.. Tapi, tumben lo pake celana.. "

"Anu eh.. "

" Udah gak penting juga.. mendingan lo mandi siap- siap buat tidur.. " ucap mahen yang diangguki oleh humaira, ia pun berlalu pergi ke kamar untuk mandi dan mengganti bajunya. Saat berada di markas geng Atlas , Ia lupa membawa pakaian ganti1 jadi ia pulang dengan baju yang basah itu.

🐰


Setelah membersihkan diri, dan memakai baju tidur. humaira pergi kedapur berniat untuk membuat makan malam, karena setelah hari - hari yang melelahkan ia merasa lapar, walau tadi dia sudah memakan tiga mangkuk bakso, rasanya masih kurang.

Dia juga ingin memasak untuk mahen, laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu mungkin belum makan.

Humaira mengambil beberapa bahan masakan yang di perlukannya untuk memasak di kulkas, ia mengambil tempe, daging ayam, dan juga satu ikat kangkung.

Sebenarnya humaira bisa saja pesan online tapi, ia sedang ingin masak saja dan sedikit menghemat uang.

Humaira pun mulai memasak, ia memotong - motong tempe menjadi beberapa bagian, dan membelender bahan yang lainnya, seperti bawang merah, cabe merah, bawang putih dan rempah yang lainnya.

Ia pun memasukkan daging ayam, ke dalam wajan yang berisi minyak panas. Masakannya malam ini adalah tempe oreg, ayam goreng, dan tumis kangkung serta sambal terasi goreng.

Setelah beberapa menit memasak akhirnya, makanan nya sudah jadi tampilan masakannya terlihat menggoda, apalagi rasanya mungkin bisa membuat lidah bergoyang. Sekarang tinggal memanggil mahen saja.

"Alhamdulillah.. Akhirnya selesai.. " ucap humaira sambil membereskan alat-alat yang tadi ia pakai memasak.

Sementara mahen, laki-laki itu sedang berbaring dengan memainkan handphone nya, sambil membalas pesan dari kanya.

Tok..

Tok..

terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar, ia pun membukanya menampilkan sisik humaira yang tengah berdiri dan tersenyum ke arahnya, ia pun menyerngit heran.

"Hehe maaf ganggu kak.. Ayok makan dulu humaira udah masak.. " ucapnya, mahen pun mengangguk lalu keluar dari kamar menuju dapur, dengan humaira di belakang nya.

Terlihat di meja makan sudah ada beberapa makanan yang terlihat menggiurkan. Mahen pun mendudukkan dirinya di kursi, sementara humaira mengambilkan makanan untuk dirinya.

Mahen tersenyum menatap wajah cantik humaira, ternyata begini rasanya dilayani oleh seorang istri. Ia pun memasukkan satu persatu suapan makanan itu kedalam mulutnya.

Ia sedikit terkejut ternyata enak sekali masakan humaira, jika tahu begini setiap hari saja humaira memasak untuk nya.

"Gimana kak enak?.. "

"Emm not bad.. "

"Alhamdulillah kalo kakak suka.. "

"Lo gak makan?.. "

"Nanti aja deh.. Tiba-tiba aja aku gak nafsu makan.. " ucap humaira kemudian duduk di salah satu kursi, dekat dengan mahen.

"Buka mulut lo.. " ucap mahen, humaira menurut. Mahen pun mulai memasukkan makanan kedalam mulut humaira, dan humaira menerimanya saja.

"Lo harus makan kasihan ochii.. " ucap mahen, masih dengan menyuapi humaira.

"Kakak peduli sama ochii aja.. Ke aku enggak.. " ucap humaira sambil mengelus perutnya yang sudah mulai sedikit membesar itu.

"Gue peduli sama lo.. Makanya minta lo makan.. "

Humaira hanya mengerucutkan bibirnya, dengan memutar bola matanya malas. Sambil menyilangkan tangannya di dada dan memalingkan wajahnya dari mahen. Sungguh menyebalkan sekali suami nya ini.

"Aaa buka mulut lo.. Baru juga beberapa suap.. " ucapnya.

"Gak.. " ucap humaira masih dengan memalingkan wajahnya, Enggan menatap suaminya itu.

"Makan sayang.. " ucap mahen, humaira pun tersenyum semburat merah muda pun terlihat di pipinya. Ia pun menerima suapan demi suapan dari mahen.








Maa sya Allah, tabarakallah
Makasih 1k pemabacanya!! 🍉
Aku seneng banget lohh
Vote, komen, sareng sharena 😙🍉
Bye bye cimoll

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang