Bab 51

4.1K 110 2
                                    

Happy reading!
Jan pernah bosen baca cerita we ya!!


Kini mahen dan kanya sudah berada di bandara internasional jakarta, dengan kanya yang membawa sebuah koper dan di temani beberapa bodyguard yang akan menjaga dirinya selama di Amerika untuk pengobatannya.

Dan demi mengantarkan kanya ke bandara, mahen sampai rela membolos agar bisa mengantarkannya, dan yang pastinya humaira tidak tahu akan ini.

"Devan kamu jangan kangen ya! Dan kania kamu jangan nakal ya sayang?" ucap kanya dengan lembut, lalu mencium kening anaknya itu.

"Idih ge-er kamu, yaudah kamu juga hati-hati di sana ya." ucap mahen lalu memeluk kanya dengan erat, dan mengecup lembut kening kanya.

"Mom, kanya pergi ya titip kania jaga dia kanya pergi dulu, love you mom." ucap kanya memeluk ibunya dengan erat, begitupun momy dina.

"Kamu hati-hati di sana, ya sayang love you." ucap momy dina pada anaknya itu.

Lalu mereka pun menyudahi pelukan nya, kanya pun berjalan menjauh dari mereka dengan membawa kopernya, dan melambaikan tangannya ke arah mereka dengan sedikit terisak.

'Dan semoga kamu cepat tau dan sadar, kalo devan itu udah gak ada, yang setiap hari ada buat kamu itu mahen.'  batin momy dina.

"Mahen, momy titip kania dulu. Momy ada dinas keluar kota selama dua atau tiga hari nanti malem kamu anterin aja kania ke mansion kalo gak sanggup, ini tas kania di dalamnya ada kebutuhan kania. momy pergi dulu." ucap momy dina, kemudian pergi meninggalkan mahen dan kania di sana.

Mahen pun menghela nafasnya, lalu menggendong kania dan pergi dari tempat tersebut menggunakan motor dirinya.

"Dady? Kita pulang cemana? Lumah nenek?" ucap balita itu dengan cadel.

"Kita pulang ke rumah dady ya." ucap mahen dengan tersenyum manis, balita itu pun mengangguk patuh.

'Dengan kanya berobat ke Amerika, semoga dia cepat sadar kalo gue mahen bukan devan!' batin mahen.


  "" 🌹""

Sementara sekarang humaira sedang berada di kantin untuk mengisi perutnya yang berteriak ingin di isi, dengan para teman nya yang sekarang sedikit mulai dekat, yaitu dini, aza, Aulia dan ical.

"Humaira, kamu mau pesen apa?" ucap ical, humaira nampak berfikir sejenak.

"Nasgor aja sama es teh." ucap humaira, ical mengangguk.

"Kalo kalian mau apa?" ucap ical, pada temannya yang lainnya.

"Samain aja." ucap mereka serempak, ical pun mengangguk dan pergi memesan makanan tersebut.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya ical pun kembali, membawa senampan makanan yang mereka pesan dan meletakkannya di meja.

Kemudian mereka pun menyantap makanan tersebut dengan nikmat dan hening, karena aza, dini, mereka asik dengan HP nya masing-masing, tak memperdulikan keberadaan humaira dan ical.

Sementara Aulia, dari tadi ia memperhatikan humaira yang memakan nasi goreng tersebut dengan gelagat aneh. Aulia merasa humaira seperti orang yang sedang hamil.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang