Bab 38

4.9K 132 1
                                    

Happy 📖Reading..
Vote, komen, sareng sharena.
Tong hilapnya cimoll😋!



Perlahan humaira mulai membuka matanya, ia melihat ke sekeliling nya yang terasa asing itu. Kepalanya berdenyut nyeri, oh ternyata ini rumah sakit.

Lantunan ayat suci Al-Quran terdengar merdu di telinga humaira, kemudian ia melihat seorang wanita yang duduk di sisi kanannya, dengan membaca Al-Quran tersebut.

Humaira tersenyum tipis, antara sedih dan takut. Apakah benar di depannya ini adalah wanita yang selama ini ia rindukan, wanita tangguh yang amat ia sayangi.

"Umma?. " ucap humaira dengan pelan, umma pun melihat ke arah humaira. Sehingga air matanya turun dengan deras kembali.

"Ma syaa allah. Humaira kamu udah bangun sayang. " ucap umma hafsoh dengan lembut mengecup singkat kepala humaira yang terhalang jilbab.

"Abi! Mahen. Humaira bangun hiks.. Hiks." teriak umma hafsoh saking senangnya, lalu mahen dan abi pun muncul di ruangan tersebut, seketika keduanya mengucap rasa syukur, akhirnya humaira bangun.

"Abi. umma hiks.. Hikss. Humaira kangen." ucap humaira, abinya hanya tersenyum sembari terus mengecup pipi putri kecilnya ini.

Sementara mahen pergi sebentar, memanggil dokter terlebih dahulu, untuk memeriksa keadaan humaira.

Setelah beberapa menit Kemudian dokter pun datang, lalu memeriksa keadaan humaira.


"Keadaan humaira sudah sedikit membaik. Namun jangan terlalu banyak bergerak. " ucap dokter, kemudian pamit undur diri, di ikuti dengan suster di belakangan nya.

💐💐💐


Aulia terbangun dari tidurnya, ia melihat ke sekeliling nya. Ruangan sederhana dengan bau alkohol yang menyengat, dirinya baru ingat, ini adalah bar.

Mungkin ia ketiduran, karena kemarin ia menghabiskan beberapa botol bir, membuatnya mabuk. Dan akhirnya bermalam disini, untung saja dirinya tak di usir.

Aulia mengubah posisinya menjadi duduk, dan meraih ponsel gengam nya itu. Dan membuka room chat, Seketika ia membulatkan matanya, keadaan aza dan dini begitu mengenaskan.

Astaga! Setelah itu ada nomor tak dikenal mengirim pesan kepada dirinya, lantas ia pun membuka nya.

08xxxxx

Gimana? Udah liat video nya. Jangan kabur
Nasib lo sama kek mereka. Kalo lo
Gak minta maaf pada humaira!.

Anda memblokir
Kontrak ini.

Aulia langsung saja memblokir kontrak tersebut, dengan keringat dingin yang bercucuran di seluruh tubuhnya, Aulia pun beranjak dari tempat tidur itu.

Dan berniat untuk pergi meninggalkan tempat ini, sebelum itu ia pergi terlebih dahulu untuk membersihkan dirinya.

Aulia terkejut saat dirinya baru masuk, tiba-tiba terdengar suara seseorang namun ia tak mendapati sosok manusia, atau pun hewan di tempat itu.

"Kalo lo gak minta maaf, lo bakal lebih menderita dari apa yang lo lakukan pada humaira. " ucap seseorang itu, Aulia pun langsung bergegas pergi, karena merasa ketakutan.

Soal sekali! Mengapa keberuntungan tidak selalu memihak padanya. Dan hanya memihak pada humaira!.

"Sstt. emang paling bener gue jauhin tu anak, apa gue harus minta maaf. " gumamnya pada dirinya sendiri.

🐰

Kedua manusia itu terlihat sedang membicarakan hal yang sangat penting, kini mahen dan Gilang sedang berada di markas tiger.

Ia menitipkan humaira pada umma, dan abi, karena ada urusan yang mengharuskannya pergi.

"Hen gue udah lakuin apa yang lo minta, tapi gue belum balas pada satu orang lagi. " ucap Gilang, mahen hanya mengangguk sambil menepuk pelan bahu Gilang.

"Thanks lang lo emang sahabat paling bisa gue andelin. " ucap mahen, dengan menatap dua perempuan yang sedang berteriak kesakitan dan meminta maaf.

Mahen tersenyum smirik, dua perempuan itu yang tak lain adalah aza dan dini, setelah kejadian kemarin, dengan mudah mahen menangkap kedua perempuan ular itu, dan menyiksanya.

Lebih dari mereka menyiksa humaira, namun Aulia perempuan itu belum ia beri pelajaran, karena cukup sulit untuk melacak keberadaannya.

"Siksa lagi mereka, sampai bersujud nanti pada istri gue. Dan ingat jangan sampai humaira tau tentang hal ini. " ucap mahen yang hanya di angguki oleh Gilang.

"Mahen lepasin gue! Gue ngaku salah ini semua perintah Aulia. Hiks. Pleas jangan siksa kita lagi. " teriak aza, dengan kesakitan mahen hanya menatap datar ke arah mereka berdua.

Tiba-tiba notif berbunyi dari HP mahen.

Ia tersenyum smirk saat melihat siapa yang membalas pesannya tersebut, ternyata mudah sekali untuk membuat perempuan ular seperti Aulia, aneh bagaimana istrinya mau menjadikan perempuan itu sahabat.

Padahal dari segi apapun perempuan itu bukan perempuan baik, hanya perempuan nakal. Namun orang tuanya adalah seorang pembisnis yang terkenal.

"Urus semuanya, hentikan siksaan mereka bebaskan dan obati mereka! Ingat jangan sampai humaira mengetahui hal ini!. " ucap mahen, di angguki para bodyguard itu. Lalu dirinya berlalu pergi dari tempat tersebut.




Yuhu cimoll gimana seru gak! 😋
Maaf jarang up ya!
Jan jadi silent raider okey.
We up make kouta! 🥰💐

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang