Bab 25

5.8K 133 4
                                    

Mahen berlari secepat mungkin, masuk kedalam ruangan rumah sakit vvip itu, dengan nafas tersenggal ia menghampiri kanya yang sedang menangis tersedu, dengan ibunya yang menemaninya itu.

Kanya menangis tersedu-sedu, lalu memeluk erat mahen. Sepertinya ia sangat Khawatir dengan keadaan kania saat ini, pasalnya keadaannya sekarang sedang kritis.

Saat Kanya menelpon mahen di beri tahu olehnya, bahwa kania sesak nafas dan menangis terus, dan tiba-tiba ia kejang-kejang membuat Kanya dan ibunya khawatir.

"Udah honey... Tenang ada aku.. hmm.." ucap mahen seraya mengecup singkat pucuk kepala Kanya, dan menenggelamkan wajah nya di ceruk leher miliknya.

Kanya masih menangis dengan menggeleng kan kepalanya. "Tapi kania ku.. " lirih nya.

"Tenang aku yakin dia baik kok.. Kamu jangan nangis gini nanti gak cantik lagi.." ucap mahen, dengan tersenyum jahil, lalu mencubit kecil hidung Kanya yang mancung itu.

Dokter pun keluar dari ruangan itu, dengan tatapan sendu, ia pun menghela nafasnya, Kanya, mahen serta ibunya pun menghampiri dokter itu.

"Dok gimana keadaan anak saya?.. " ucap Kanya dengan masih menangis.

Dokter itu lagi-lagi menghela nafas. "Maaf mbak.. Mas.. Anak anda sedang keadaan kritis... Dan butuh donor darah golongan AB.. Kebetulan stoknya sudah habis.." ucapnya.

Seketika lutut Kanya terasa lemas, dadanya terasa sesak, nafasnya memburu. Dengan jatung yang berpacu cepat, serta tangisan nya yang semakin menjadi, membuat nya hampir terjatuh.

"Astagfirullah gimana ini mah.. Devan.. Aku gak mau kehilangan kania.. " ucapnya dengan menangis.

"Yang sabar nak.. " ucap ibunya.

"Ab ya dok?..  "Ucap mahen, dokter itu pun menganggukkan kepalanya.

Ingin sekali rasanya ia membantu kania, tapi golongan darahnya a bukan ab. Ia berfikir sejenak, sepertinya dirinya tahu harus meminta tolong pada siapa, tapi..

Baiklah tidak apa, ia akan berusaha.

"Kalo gitu saya akan segera mencarinya dok.."

"Baik mbak mas di tunggu.. Saya permisi dulu kalau begitu.. Jika terjadi apa- apa segera hubungi saya.. " ucapnya berlalu pergi.

                                       💐💐

Sedangkan humaira kini dirinya sedang bersantai, dengan menonton drakor,  ngemil- ngemil, dan sesekali mengelus perutnya, dan mengajak bicara pada bayi di dalam perutnya itu, yang akan memasuki bulan ke empat.

"Gimana sih kak mahen pergi gitu aja.. Mana gak pamit lagi rese banget tuh suami.. Gue sumpahin deh kaya tujuh turunan.. " gerutu nya pada suaminya itu, pasalnya mahen maen pergi saja, tidak mengucap salam atau pun pamit.

"Astagfirullah humaira gak boleh gitu..
Gak baik gitu sama suami.. " ucapnya mengingatkan dirinya sendiri.

Pembantu rumah pun datang, dengan membawa susu hamil dan makan malam untuk nya itu. Ia pun meletakkannya di meja.

"Permisi non ini makan sama minum nya.. " ucap bibi itu,dan berlalu pergi kembali dari kamar humaira.

Humaira hanya menganggukkan kepalanya, masih setia dengan drakor nya itu.

Ting..

Handphone nya berbunyi, ada notifikasi untuk nya. Ia pun mengambil ponsel tersebut, dan melihat nya. Itu adalah pesan dari mahen.

Jari jemari lentiknya itu mulai menuliskan sesuatu dan mengirimnya kepada mahen, Dengan tersenyum.

"Owalah ternyata gitu.. Yaudah deh.. Mendingan aku ma ochi makan terus turu deh.. Mas yaa allah nikmat banget.. " Ucapnya,  mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya itu.

                                  🫐🫐

Mahen memacu motornya di kecepatan di atas rata-rata, membelah jalanan kota yang mulai sepi dengan penggunanya.

Tujuannya sekarang adalah markas geng Atlas, tepatnya pada sang ketua yaitu husein. Ya setahu mahen golongan darah husein adalah ab, ia mengetahuinya karena saat berada di rumah sakit mahen sempat menjenguk nya.

Dan untungnya humaira tidak curiga atau marah padanya, bukan mahen jika tidak berbohong, ia berkata bahwa salah satu teman nya sakit, dan ia diminta untuk menjenguknya, itu benar, dirinya memang ke rumah sakit, tapi untuk mengecek keadaan kania__anak Kanya.

Mahen pun turun dari motornya, lalu masuk kedalam area geng Atlas, ia menelan salivanya dengan susah payah.

"Wah..wah..kita kedatangan tamu nih.. " ucap salah satu dari anggota geng Atlas tersebut, Dengan bertepuk tangan.

"Bener.. Ayo kita sambut.. " sahut yang lainnya.

"Kayak jelangkung aja..Pergi tak di antar.. Datang tak di undang..." ucapnya

"Kebalik ege!.. " ucap salah satu anggota geng Atlas, lalu menoyor teman nya itu

"Gue datang dengan damai.. Dan gak mau ada keributan.. Panggil ketua kalian gue mau ngomong sama dia.. " ucap mahen dengan dingin, semua orang hanya tersenyum smirik ke arahnya, tak lama setelah itu husein datang.

"Tinggalin kita berdua.. " ucap husein, mereka mengangguk dan pergi. Lalu mahen dan husein pun duduk di salah satu sofa yang tersedia di sana.

"To the point aja.. Sebenernya gu___"

"Gue udah tahu tujuan lo datang ke sini.. " ucap husein dengan tatapan datarnya, sekaligus khawatir.

"Wait lo tau dari mana?.. "

"Itu gak penting.. Sekarang kita harus cepetan ke rumah sakit.. Kasian kania.. " ucap husein, mahen pun mengangguk kemudian mereka pergi ke rumah sakit kembali.








Vote komen and share..
Maaf banyak typo...
Moga seru ya💐💝..

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Where stories live. Discover now