ALFHA || SEVEN

171 13 0
                                    

Hai! Balik lagi sama gue, Rama!🥸

Nemu cerita gue lewat mana nih?

Gue masih amatiran, jadi jangan berharap lebih🥸

Sebelum baca, berdoa dulu, semoga endingnya sesuai harapan🗿

KALO BACA JANGAN COSPLAY KODOK, SUKA LONCAT-LONCAT!

DEMI KEDAMAIAN BERSAMA, VOTMEN DULU, YA GAK🥸✏

🧼Happy Reading!🧼

Jika cemburu itu nyata, maka mencintaimu itu dusta.

Alfha Keenan Jeandra

"Lo beneran udah nikah Zey?" Tanya seorang cewek bernama lengkap Ticta Launaya atau kerap di panggil Aya.

Calzey membuang napas. Memutar bola mata malas. Menopang wajahnya dan menatap ke arah Aya. "Iya. Tapi gue lebih yakin kalo dia itu Ter-obsession sama gue."

Calzey bukannya percaya diri. Tapi firasatnya mengatakan seperti itu. Ia juga merasakan sifat Alfha yang sering kali berubah.

"Mang eak? Palingan dia cuman manfaat-in body lo doang." Ucap Merly Vanara, salah satu teman Calzey yang tidak pernah meng-filter ucapannya.

Calzey pernah mengira bahwa Merly ini adalah ibu Fizi yang hilang.

Aya mengangguk setuju, "Iya bener banget. Apalagi si Alfha nempel banget sama Zea."

Calzey menatap Aya meminta penjelasan. "Kapan?"

Aya menyengir. Menampilkan sederet gigi putihnya yang tersusun rapi. "Dulu sih,"

"Shit, gue lebih yakin kalo Alfha gila. Dia gak jelas pake banget. Dikit-dikit kasar, kadang baik, romantis. Gak jelas." Calzey menggerutu kesal. Jika ada sangkut pautnya dengan Alfha ia pasti merasa kesal.

"Bisa jadi kalo si Alfha masih suka sama Zea, and dia nikah sama lo buat pelarian aja. Bisa aja kan?" Ucap Merly.

Merly merasa bangga dengan opininya tadi, calon detektif nih bos!

Aya menoyor kepala Merly gemas. Ia menggelengkan kepalanya. "Lo mikirnya kejauhan."

"Apa? Kan bisa aja." Ketusnya.

"Udah ah, malah kalian yang ribut, Gue pusing, pusing!"

"Minum Bodoreq." Usul Merly.

"Bodoreq?" Tanya Aya.

"Belum jadi disponsor, jadi gak boleh."

"PIG!"

☆▪︎ALFHA▪︎☆

"Cie... yang tadi malem belah duren." Ucap Okta. Ia melirik Yuri yang tepat berada di sampingnya. Meminta bantuan untuk mengikuti topik yang telah ia buat.

Yuri mengangguk, "Iya nih, Durennya enak gak ya? Jadi pengen nyicip deh."

Alfha melirik Yuri setajam silet. "Nyari mati?"

"Ih, Om Alfha jahat!" Pekik Yuri. Laki-laki itu memeluk erat lengan Kenzi. Kenzi menatap Yuri dengan pasrah. Ia akan mengikuti drama bodoh ini.

Hanya hari ini, tidak lebih!

"Heh! Anak gue lo apain?!" Sungut Kenzi sembari mengusap pucuk kepala Yuri.

"Lo jangan ikutan gila, Ken." Beo Jingga.

Love Disorder [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now