2. Deep talk

16.5K 1K 28
                                    

sebelum baca ini ada baiknya putar lagu
Percayalah-Afgan biar lebih ngena wkwk
selamat membaca seng!
-
-
-
-

Malvin mengetuk pintu rumah haikal tapi tidak ada jawaban. Akhirnya malvin menelpon haikal tapi tidak di jawab juga.

"Buset tuh anak beneran marah sama gua atau gimana ya?"

Sementara itu haikal terbangun karena suara ponselnya, haikal mengecek siapa yang nelpon malam-malam begini.

"malvin, ngapain dia nelpon" gumamnya.

Malvin masih di depan rumah haikal menunggu sang kekasih membuka pintunya.

Haikal langsung bergegas membuka pintunya terlihat lah malvin yang sudah berdiri membelakangi haikal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haikal langsung bergegas membuka pintunya terlihat lah malvin yang sudah berdiri membelakangi haikal.

"ada apa sampe malem malem kesini?" tanya haikal.

Malvin langsung membalikkan badan dan menatap kekasihnya itu.

"mata lo kok sebab? abis nangis ya?" malvin mendekati haikal dan menyentuh pipi haikal.

Haikal hanya menggeleng "gua abis bangun tidur, kebangun gara-gara lo nelpon" ucapnya

"anjir gua kira abis nangis, percuma gua khawatir"

"cie yang khawatir, jadi lo kesini mau ngapain? mau di bujuk?" tanya haikal menggoda malvin.

"bukan, lo kira gua anak kecil?"

Haikal tertawa "emang anak kecil kan? ngambekan" ucapnya ngeledek.

"ini lo gamau ngajak gua masuk? mau ngeledek gua terus?"

"iya iya, ayo masuk pacar gua yang suka ngambek"

"makasih babu" sahut malvin gamau kalah.

"bajingan juga lo vin" umpat haikal.

Kemudian mereka berdua masuk ke kamar, malvin masih memandangi wajah haikal yang membuat haikal bingung.

"sampe kapan lo mau liatin muka gua yang ganteng ini?"

Malvin terkekeh mendengar perkataan haikal "cakepan juga gua, loh mah kalah ibarat 20/100" ucapnya.

"20 nya lo? 100 nya gua?" tanya haikal

"kagak lah 20 nya lo, 100 gua" ucap malvin

"dih pede bat lo anjing"

"harus, lagian ini fakta"

"pret fakta apaan begitu ga masuk koran tuh"

"nanti kalo masuk koran lo kaget lagi"

"ngeselin bat jawaban lo ya jing" ucap haikal kesal.

Malvin mencium pipi haikal "lo lebih ngeselin"

Malvin mengusap pipi haikal dan sesekali menatap mata haikal. Rasanya malvin ingin melindunginya setiap saat.

MALHAI (MARKHYUCK) Where stories live. Discover now