11. ngambek

12K 771 18
                                    

HAPPY READING
-
-
-
-

Haikal masih sibuk berbicara sama jemi sedangkan jano sibuk berbicara dengan malvin.

"Ketekuk mulu muka lo, kenapa dah?" tanya malvin.

Jano tersenyum "emang paling peka sahabat gua"

"Najis, kenapa emang?"

"Tadi sebelum lo kesini, gua sama jemi ngomongin soal pernikahan"

"terus? seminggu lagi kan?"

"iya, tapi lama ga sih vin?"

"Hah?"

"Seminggu itu lama, gua mau ngajak dia besok nikah tapi gamau. Katanya jangan ngerepotin orang, lagian kan gua bayar mereka pastinya seneng lah kenapa jadi ngerepotin?"

Malvin terdiam dengan ucapan jano, bener-bener di luar nalar pemikiran bocah gendeng ini.

"kayaknya sebelum terlambat jemi harus sadar dah, kasihan seumur hidup loh ini" ucap malvin

"iya kan kenapa gamau besok aja, eh maksud lo gimana?" tanya jano yang ga paham sama ucapan malvin.

"jemi harus sadar kalo calon suaminya pasien rsj, gila kali lo mau nikah besok"

"salah emang? lagian tinggal nikah kan?"

"ja ga semudah itu lah, lagian lo berdua juga udh setujukan pernikahannya seminggu lagi? apa susahnya nunggu seminggu lagi coba?" tanya malvin

"susah bagi gua vin, gua mau tidur pelukan sama jemi"

"bukannya tiap hari lo tidur sama dia? ga waras nih anak"

"kepala lo, gua sama jemi tidur beda ranjang jadi gua mau cepet nikah biar tidurnya seranjang"

"halah tahan seminggu lagi, jangan ngerepotin orang-orang. Ortu lo juga setuju seminggu lagi"

"sama sekali ga membantu malah tambah bikin gua galau" ucapnya drama

"kalo juna disini udah kena sembur lo" ucap malvin

"eh iya juna apa kabar, katanya dia bentar lagi juga mau tunangan kan?" tanya malvin

"iya tapi belom pasti, masih stay di china dia"

Malvin hanya mengangguk "jiro gimana?"

"jiro? gua juga gatau kabar dia terakhir kita kontakan waktu pertama masuk kuliah kan?"

"iya bener, semoga tuh anak baik baik aja dah kangen kumpul-kumpul kayak dulu" kata malvin

"JEMI AH LO MAH"

Jano dan malvin melihat ke sumber suara tersebut.

"itu tenggorokan haikal amankan vin? gua takut putus aja"

"lambemu ja, gampang emosian haikal jadi wajar bentar lagi pasti ngadu ke gua"

"heleh mana mungkin" ucap jano ga percaya

MALHAI (MARKHYUCK) Where stories live. Discover now