🦋13: Jodoh yang Tertukar

1.5K 174 19
                                    

“Saya tidak peduli kamu ingin menjelek-jelekkan dirimu seperti apa. Saya hanya ingin mengubah segala keburukan yang ada pada diri kamu. Saya juga manusia biasa yang masih banyak kurangnya, maka dari itulah Allah menakdirkan kita untuk bersama agar bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing. Saya akan membimbing kamu, saya akan mengajari kamu, saya akan menuntun kamu menuju surga-Nya, saya akan menjadikan kamu perempuan saya satu-satunya.”
—Naizar Ankara Biantara

💭ִ ♡‧₊˚🧸✩ ₊˚🧁⊹

“Pasti habis ini gue bakal diamuk sama Ayah,” gumam Aisha pelan. Dia melirik Fiandra yang tengah berbincang dengan pak RT.

Aisha benar-benar dibawa ke rumah pak RT dan dimintai keterangan atas apa yang terjadi. Aisha tentu menjawab jujur, untuk apa juga dia berbohong. Meskipun begitu mereka masih tidak percaya dan menyuruh pak RT untuk menikahkan keduanya. Sangat gila bukan? Itu yang ada di pikiran Aisha sekarang.

Aisha sudah menjelaskan panjang lebar bahwa dia tidak ada apa-apa dengan Ankara, dia sungguh hanya berniat untuk menolongnya tetapi para warga seakan tidak percaya. Entah harus dengan cara apa Aisha meyakinkan mereka.

“Pak, apa tidak ada cara lain selain menikahkan mereka?” tanya Fiandra berusaha bernegosiasi.

“Tidak, mereka harus menikah. Itu adalah keputusan yang mutlak!” sahut bapak-bapak bertubuh gempal yang membuat Aisha menahan kesal. Seolah dia menyimpan dendam saja pada Aisha.

“Tuh orang tua kenapa sih ngotot banget pengin gue nikah sama tuh cowok? Udah dibilang juga salah paham,” gumam Aisha lagi. Dia melirik Asya di sampingnya yang hanya diam. “Kok lo diem aja sih? Nggak mau ngebela gue gitu?”

Asya menoleh pada Aisha lalu menghela napas. “Kakak bingung, Dek, Kakak mau membela kamu tapi apa boleh buat kalau warga aja nggak mau dengerin penjelasan kamu. Mereka bahkan nggak menerima alasan lain,” jawab Asya.

“Emang monyet,” ujar Aisha mengumpat.

“Dek,” tegur Asya namun tidak dihiraukan Aisha.

“Baiklah kalau memang itu yang bapak-bapak inginkan, kami akan menikahkan mereka. Dan kami juga meminta maaf atas apa yang telah diperbuat oleh anak-anak kami,” ujar Althair membuat Fiandra terkejut.

“Pak Althair, apa maksudnya?”

Althair menghela napas panjang dan mengangguk seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.

“Nah begitu, memang harusnya mereka dinikahkan saja.”

Aisha menatap sinis bapak-bapak itu.

Setelah berunding dan sepakat untuk menikahkan Aisha juga Ankara, bapak-bapak itu pamit pulang. Meninggalkan beberapa manusia saja di sana.

“Saya izin berbicara sebentar dengan Aisha,” ujar Fiandra pada Althair yang dibalas anggukan pria paruh baya itu. Lantas Fiandra dengan cepat menarik tangan Aisha membuat gadis itu terkejut dan mengikuti langkah Fiandra yang membawanya keluar rumah.

“Ayah sakit!” pekik Aisha lantaran Fiandra menarik pergelangan tangannya cukup kencang.

Fiandra tidak peduli, dia melepaskan cengkraman tangannya dari pergelangan tangan Aisha dengan kasar lalu menatap Aisha dengan sorot tajam. “Berapa kali Ayah peringatkan sama kamu untuk menjaga sikap dan perilaku kamu hah? Kenapa kamu selalu saja membuat Ayah malu, Aisha? Lihat apa yang terjadi sekarang atas perbuatan kamu!”

Pilihan HatikuWhere stories live. Discover now