🦋24: Tidak disengaja

1.3K 199 102
                                    

Tahan napas sebentar, hembuskan. Baca pelan-pelan aja. Habis baca chapter ini, jangan langsung berasumsi ini itu, ya.

200 vote+100 komen untuk lanjut!

💭ִ ♡‧₊˚🧸✩ ₊˚🧁⊹

Di sinilah Aisha berada, di sebuah ruangan bernuansa putih dengan bau khas obat-obatan. Aisha duduk berhadapan dengan seorang dokter wanita bernama Lia. Napas Aisha tidak beraturan, dia sangat gugup sekarang setelah menjalani pemeriksaan beberapa menit lalu.

Terdengar helaan napas panjang dari dokter Lia, wanita yang usianya lebih tua dari Aisha itu menatap Aisha dengan tatapan sulit diartikan. “Aisha, saya tidak tahu harus bereaksi seperti apa lagi. Kondisi kamu benar-benar memprihatinkan, berkali-kali saya ingatkan pada kamu jangan sampai terlewat jadwal kontrol kamu. Atau setidaknya minumlah obat yang saya berikan tepat pada waktunya,” ujar Lia menjeda sejenak kalimatnya. “Kamu membutuhkan tranplantasi jantung secepatnya.”

Seketika Aisha terdiam, lidahnya terasa kelu untuk mengeluarkan sepatah kata. Inilah rahasia yang Aisha sembunyikan, tentang dirinya yang mengidap penyakit jantung sejak lama. Aisha sudah melakukan berbagai pengobatan, namun sama sekali tidak membuahkan hasil. Tiap kali dokter menyarankan agar dirinya menjalani operasi tranplantasi jantung, Aisha selalu menolak. Bahkan bi Mimi pun kewalahan membujuk Aisha yang benar-benar keras kepala, Aisha merasa tidak ada gunanya jika dia melakukan operasi tersebut.

Tidak ada yang tahu kondisi Aisha selain dokter, bi Mimi dan dirinya sendiri. Fiandra tidak tahu kalau Aisha memiliki penyakit jantung, yang Fiandra tahu selama ini ialah Aisha butuh pengobatan di psikiater, tanpa tahu putrinya itu juga membutuhkan dokter lain.

Aisha membasahi bibirnya sekilas, mengangkat kepala menatap dokter Lia. “A-apa nggak ada cara lain selain operasi, Dok?”

Dokter Lia terdiam sejenak lalu menggelengkan kepala. “Jantung kamu semakin lemah Aisha, itulah mengapa dada kamu sering kali terasa nyeri. Kamu benar-benar membutuhkan tranplantasi jantung, kali ini saya mohon jangan menolaknya. Dengan tranplantasi jantung, kamu akan memiliki hidup yang lebih baik lagi.”

Aisha memainkan jari-jarinya di bawah meja yang gemetaran, dia bimbang dan bingung. Aisha tidak mempunyai alasan agar dirinya bertahan hidup lebih lama, dia sudah pasrah jika Tuhan mengambil nyawanya dalam waktu dekat. Akan tetapi dia masih baik-baik saja membuat Aisha kadang heran sendiri. Hidupnya sudah menyusahkan banyak orang, namun Tuhan seolah berbaik hati memberinya umur panjang hingga sekarang.

“Saya dengar kamu sudah menikah,” celetuk dokter Lia membuat perhatian Aisha kembali tertuju padanya. “Kamu menikah dengan anak pertama dokter Aluna bukan?”

“D-dokter Aluna?” tanya Aisha gagap.

“Iya, bukankah dia ibu mertua kamu? Beliau yang memberitahukan pada saya mengenai pernikahan kamu, saya tidak sempat datang karena ada urusan di luar kota saat itu. Dokter Aluna adalah teman saya di rumah sakit ini, dia bekerja di sini juga sebagai dokter kandungan. Apa kamu tidak pernah bertemu dengannya di sini?”

Aisha menggeleng. Selama jadwal kontrolnya bertemu dokter Lia, dia tidak pernah bertemu atau sekadar berpapasan dengan Aluna. Dia pun baru mengetahui bahwa ibu mertuanya seorang dokter di sini. Hal ini membuat Aisha berpikir seolah-olah Tuhan melindungi dirinya dari orang-orang yang tidak ingin siapa pun tahu mengenai penyakitnya. Aisha sedikit bersyukur karenanya, namun dia kini jadi takut kalau sewaktu-waktu bertemu Aluna.

“Aisha, saya mohon pertimbangkan lagi, saya tidak ingin kondisi kamu semakin parah nantinya. Saya yakin kamu pasti belum memberitahukan ini pada suami ataupun keluarga suami kamu bukan?” Dokter Lia menghela napas panjang mendapati anggukan kepala dari Aisha, dia menatap wajah Aisha yang menyiratkan sesuatu. “Saya tahu apa yang di pikiran kamu, kamu tenang saja saya tidak akan memberitahu dokter Aluna tentang penyakit kamu. Saya ingin kamu yang memberitahunya sendiri,” sambung dokter Lia, Aisha sedikit bernapas lega mendengarnya.

Pilihan HatikuWhere stories live. Discover now