chapter. 14.

1.3K 27 0
                                    

Lanjut...
.
.
.
°°°
Rayan mengangguk angguk menanggapi Cerita panjang Dari Zay.

"Nah jadi gitu kenapa Kak Anara benci sama Dia, dan juga kak Kian, gue juga benci. "

"Lah bukanya di cerita kamu tadi, kamu baik sama dia? " tanya Rayan bingung.

Zay menghela nafas. "Ya ada adegan di mana gue benci sama dia, cuma kapan kapan aja gue ceritain hhe. " Rayan menganguk lagian dia tidak mau terlalu kepo dengan privasi Zay.

"Masih pusing ngga? " tanya Rayan yang di jawab gelengan oleh Zay.

"Kayanya pusing karna gue ga makan tadi pagi. " jawab Zay sebel.

"Kenapa? Apa gara gara ada cewe itu? " Zay menganguk.

"Males Banget gue liat mukanya. "Rayan hanya mengangguk memahami.

Kringg.....

Bel sudah berbunyi kini semua anak sudah memasuki kelas dengan Ramai. Begitu juga Rayan yang ingin kembali ke kelas nya.

"Dah aku ke kelas dlu ya, mangkuk nya aku yang bawa. " pamit nya sembari membawa mangkuk.

Cupp...

Rayan mendarat kan kecupan singkat di kening Zay. Mendapatkan kan kecupan itu membuat wajah Zay memerah, dan sang pelaku langsung berlari.

"RAYANZAA!! " Teriak Zay kesal, Rayan yang berjalan di koridor terkekeh geli mendengar Zay berteriak kesal.

***

Kini di kelas IPA II sedang memulai pelajaran PPKN.

Zay menguap bosan rasanya ingin menghilang dari sini, kalau saja di dunia bisa Teleportasi ia sudah lama akan berteleport ke kamar nyaman nya.

"Bstt, Na Ghena. " panggil Zay bebisik memanggil Ghena yang Fokus mendengar kan materi penjelasan dari pak Mahmud.

Buset budeg banget tu kuping. Batin Zay kesal.

"sstt, Ghena astagaa budeg bangett. "Panggil Zay masih berbisik. Sepertinya Ghena tidak mendengar panggilan nya karna Tempat duduk mereka di pisah jika pelajaran Pak Mahmud, Cewe harus duduk dengan cowo agar tidak ribut.

" Ghena, anterin gue ke Wc woi gue kebelet anjir. "Panggil nya tapi masih tak terdengar.

" Zayka, kenapa kamu ribut sekali dari tadi. "Mendengar teguran dari guru Zay diam membeku. Dan atensi semua murid kepadanya

Degg

Mampus ketahuan anjirr. Batin nya merutuki diri sendiri.

Zay menoleh ke arah pak Mahmud dengan Cengiran Khas orang tanpa dosa. Sedangkan pak Mahmud menatap nya garang.

"Kenapa kamu ribut sekali, dan mengganggu teman mu yang sedang fokus belajar? " Tanya pak Mahmud.

"Anu pak, saya tadi mau minta Ghena temenin ke Wc. " Ucap nya dengan melirik Ghena dengan sorot mata ingin menjadikan Ghena tumbal Warung bakso.

"Kamu sudah besar, bisa Ke wc sendiri ngapain minta di temenin, sekarang kamu keluar dari pelajaran bapak buat temen kami ga fokus saja. " Usir Pak Mahmud.

Baru saja Zay ingin berkomentar tapi sudah di plototin duluan, mau tak mau Zay keluar kelas dengan kesal.

Di Koridor ia mengutuk Ghena habis habisan.

"Huh ini Perkara Ghena budeg, jadi di keluarin kan gue dari Kelas. " Gerutu nya sambil menghentakkan kaki nya kesal.

Di koridor sangat sepi karna ini Jam pelajaran berlangsung. Tapi ada seseorang yang sedang menatap Zay dari jauh, dengan di iringi senyum jahat nya.

[ZAYARA]Where stories live. Discover now