Chapter. 17.

1.1K 18 2
                                    

Lanjutt...

Senin, 08 Januari, 2024.

A

NYEONG GAESS AKU BAKAL MENJALANKAN JADWAL UPDATE SETIAP HARI SENIN YA GAISS. BUAT KALIAN NANTI KALO AKU HARI SENIN GAK UP TOLONG INGETIN YA GAIS ATAU SPAM COMENT SOALNYA ERA SUKA LUPAA

TUNGGU PART SELANJUTNYA SENIN DEPAN PAPAYY SEMUAA SELAMAT BACAAA😍🥰😘😘

°
°
°
°°°°
Suasana kamar Bertema emas Hitam yang sangat elegan itu sangat sunyi. Karna sang pemilik kamar sedang melaksanakan kewajiban sholat nya.

Hanya terdengar detikan Jam dinding di kamar nya, dan kucuran akuarium ika cupang nya.

Setelah beberapa menit ia selesai melaksanakan kewajiban nya membaca dzikir,berdoa, dan tadarus Alqur'an ia pun melipat sajadah nya dan menaruh di atas nakas nya.

Masih dengan menggunakan Sarung dan baju Kokoh putih nya, Rayan berjalan menuju ranjang nya dan merebahkan dirinya dengan nyaman.

Membuka Ponsel nya, ia mengerutkan dahi nya.tak ada tanda notif masuk sama sekali, ada tapi hanya grub Whatsapp nya saja.

"Zay ke mana ya? Dari pulang sekolah tadi dia ga online." Gumamnya bertanya.

Ceklekk

Pintu terbuka menampakkan Gadis remaja berumur 13 tahun di ambang pintu. Dengan memampang wajah datar nya.

"Abang, kata bunda kalo udah sholat di suruh ke bawah makan malam. "Ucap gadis itu.

Dia Neyana Frista Karista. Gadis cantik berumur 13 tahun dia adalah Anak bungsu di keluarga Alreza. Anak yang manja sangat sangat manja malahan.

"Iya." jawab Rayan lalu beranjak dari Tempat tidur nya.

"Cepet."peringat Neya lagi.

"Iya bawel. " Rayan mendenggus kesal. Sembari berdiri dari kasur nya,Lalu Neya pergi dari pintu kamar Rayan.

Rayan menatap Neya bingung. "Kenapa tu anak ga biasanya. " Gumam nya heran. Lalu berjalan keluar dari kamar nya

°°°

Tak butuh waktu lama Rayan sudah berada di Meja makan. Di sana hanya terdapat Bunda dan Neya saja.Frisa sedang sibuk menyiapkan hidangan makanan sedangkan Neya sedang bermain dengan kucing kesayangan nya.

Di rumah ini sedang tidak ada ART karna bi janah sedang pulang kampung karna anak nya yang menikah, jadi urusan rumah di tangani sendiri oleh Frisa.

"Cuma kita bertiga bun? " Tanya Rayan lalu duduk di kursi sebelah Neya. Frisa mengangguk.

"Iyalah abang liat di meja makan ni ada berapa orang? 10? " Sewot Neya masi fokus mengelus bulu kucing nya

"Bocil gausah sewot abang buang juga ulat bulu kamu ke kolong jembatan. "Ujar Rayan menujuk ulat bulu yang di maksud adalah Kucing nya.

Neya merengut kesal, ia pun memeluk Kucing nya. "Sabar ya ubul,abang Ayan emang gitu sifat nya, kek jamet, kucing gemes gini di bilang ulat bulu. " Cibir Neya sinis ke Arah Rayan, Rayan hanya merotasikan matanya malas.

Frisa menggeleng sembari tersenyum."Iya bang, Ayah lagi sibuk belakangan ini ngurus bisnis nya di bandung lagi ada Masalah. " jelas Frisa sembari membawa piring nya.

"Bang Rezan? Sibuk juga? " Tanya Rayan lagi.

"Iya, dia sekarang lagi sibuk sama skripsi nya, blum juga dia bantu Ayah ngurus bisnis nya, kamu di suruh nerusin perusahaan ayah gamau. " Frisa kini duduk di meja makan dan mengambil kan nasi dan juga lauk untuk Rayan dan Neya.

[ZAYARA]Where stories live. Discover now