Chapter. 19.

1.1K 27 0
                                    

MAAPIN CUYY UP MALEM BJIRR AINK LAGI BANYAK TUGAS SEKOLAH ANJAYYY

HAPPY READING GAISS
JANGAN LUPA VOTE MEN

TANDAI TYPO‼️
.
.
.
°°°
Zay sudah berada di bangku nya sekarang, sumpah akhir akhir ini ia tidak tau kenapa dengan dirinya ini, kenapa ia rasa lemah sekali belakangan ini.

Zay sendiri dikelas karna tadi Ghena di masih ada urusan tak tau urusan apa. Ia memejamkan matanya berharap pusing nya akan mereda.

Pukk

Zay membuka matanya saat merasa ada seseorang yang menepuk bahunya dan ia melihat Resya yang kini duduk di bangku Ghena .

"Lo kagak kenapa kenapa? Pagi ini kaya nya lo lemes banget,Lo sakit. "Tanya Resya menyadari jika Zay pagi ini sangat lemas.

Zay menggeleng. "Gapapa cuma ngantuk dikit aja. "Bohong nya lagi.

Resya yang tak percaya pun memegang kening Zay, Resya mendelik kaget. " Lo demam Anjir. "Katanya Terkejut.

"Nggak Sya, Gue cuma ngantuk. "Zay masih mengelak, padahal jelas jelas dia memang panas.

"Sejak kapan ngantuk buat suhu badan panas, fix si demam. " Resya masih kekeuh.
Zay mendesah kesal karena Resya tak percaya padanya. "Beneran Gue ngg-"

"Haloo gaiss. " Seru Ghena dengan suara Cempreng nya mendominasi ruangan tersebut. Resya dan Zay melirik Sinis.

Namun Ghena masa bodo ia kini menghampiri dua gadis yang sepertinya sedang debat. "Loh Zay manusia ini siapa? " Tanya Ghena melihat Resya.

"Anak kelas sebelah. " Jawab Zay seadanya.

"Serius? Kok Gue ga pernah liat anak sebelah bentukan nya kaya Gini? " Tanya nya dengan menangkup wajah Resya meneliti nya.

Resya melepas kedua tangan Ghena kesal. "Gue lebih heran liat manusia modelan Rempong kaya lo. " Ketus nya Kesal.

"Heh Gue ini ngga rempong gue tu cuma rasa ingin tahu nya lebih besar. " bela Ghena yang kini duduk di meja depan Resya.

"Kaya bocah puber aja. " cibir Resya.

"Tapi gue serius, lo tu sepesies apa? ko bisa kenal monyet Arab modelan Zay? " Tanya Ghena seriuss, namun pertanyaan mendapatkan plototan dari Zay.

"Enteng banget tu congor ngatain orang Monyet Arab. "Cibir Zay sinis, Ya meski Zay mode senggol bacok tapi Ghena masih bersikap biasa saja. Katanya sih ga takut karna sahabatan dari jaman kecebong.

Dari pada mengeladeni Ghena. Zay lebih memilih tidur saja meredakan kepalanya yang pusing dan badan nya yang lemas.

Ghena beralih ke Resya yang sekarang duduk di bangku nya, Ghena lebih memilih duduk di Meja depan Resya."Cerita dong gimana lo bisa temenan sama Zay, bahkan Gue yang selalu sama Zay aja ga pernah liat muka lo. " Ujar Ghena panjang lebar.

Resya menghela nafas nya panjang, gapapa kan kalo cuma cerita sama Ghena, lagian Ghena temen Zay. "Jadi gini—"

°°°

Bel sudah berbunyi 50 menit yang lalu, kini Zay masih saja tidur dengan lelap. Sedangkan Ghena sedang membaca Buku Novel nya yang baru saja dia beli kemarin.

"Tau ga si Zay, parah banget tu orang sampe gituin lo. "

"Kalo gue tau ya, udah gue tendang tu burung bango nya biar mati sekalian. Gue yakin gue bakal sama lo terus, yakali gue ninggalin lo sendiri. " Ghena meski membaca Novel ia juga masih Ngomel karna mendengar Cerita dari Reysa.

[ZAYARA]Where stories live. Discover now