Chapter. 23.

901 20 6
                                    

UP GAESSS MAAFIN YAA UDAH BUAT NUNGGUIN, SIBUK POLLL HAPPY READING CINTAAA SEMOA CHAPTER INI PUAS YAAA🌷🌷🌷
.
.
.
.
.
°°°°
"Bunga Cantik untuk pacar cantik aku. " Ucap Rayan sembari tersenyum hangat ke arah Zay yang sedikit terkejut.

Ia bisa melihat Wajah gadis di depan nya itu bersemu merah padam, apakah hanya dengan seperti ini saja bisa membuat Zay tersipu, kalo iya Rayan akan memberikan nya Taman Bunga serta semua isinya jika.

Rayan memanyunkan bibir nya sebal. "Di Terima Gak nih? Masa cuma di liatin doang. " Celetuk Rayan membuat Zay tersadar dari lamunan nya. Zay menyengir kuda lalu dengan cepat mengambil Alih bucket bunga mawar yang berada di depan nya dengan senyuman manis nya.

"Maafin aku karna ga tau cara lain buat bujuk kamu. " Jelas nya Sembari menatap dalam netra coklat Zay di depan nya.

"Iya, makasih udah ngasih bunga buat gu-Aku. " Gugup nya sembari tersenyum. Rayan mengangguk dan tersenyum

"Yaudah Ayok pulang. " Ajak nya sembari menarik tangan Zay keluar dari toko. Mereka berdua berjalan bergandengan udah kaya nyebrang aja ye.

"Sebenernya Aku mau ngajak kamu Kencan hari ini, cuma Kamu lagi ga enak badan jadi kapan kapan aja deh. " katanya sembari menoleh ke arah Gadis yang di samping nya.

Zay tersenyum kecil. "Kencan kencan,kuno banget si. "

Rayan terkekeh. "Gapapa biar nambah romantis. "Ucap Rayan tersenyum mengembang.

Zay hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, Baru 1 hari pacaran saja sudah seperti pacaran selama 1 tahunan aja. Mana romantis sekali.

Mereka berdua sudah sampai di montor Milik Rayan. Lalu Rayan memasangkan Helm milik Zay dan sekarang tinggal menuju arah pulang.

Di perjalanan mereka ber dua tidak berbicara sekalipun, sama sama terdiam di perjalanan dengan pemikiran masing-masing author pun gatau mereka memikirkan apa hehee.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di depan Gerbang Rumah Zay. Tak butuh waktu lama Zay turun, dan melepaskan helm nya.

Rayan merapihkan Rambut Zay yang sedikit berantakan itu. " Gamau masuk? "Tanya Zay kepada Rayan, tangan Rayan yang sedang merapikan rambut Zay terhenti.

Rayan menggeleng. " ngga kapan kapan aja, Aku juga nanti mau nganterin Neya ke acara ulangtahun temen nya. "jelas Rayan yang di angguki Zay.

" Yaudah aku masuk dulu ya. "Pamit Zay lalu masuk ke perkarangan rumah nya dan meninggalkan Rayan yang kini akan pulang.

Saat melihat Rayan sudah pulang Zay berjalan dengan senang menuju pintu rumah nya, apakah iya dia akan mencintai Rayan? Padahal ia hanya terpaksa menjalani hubungan ini, tapi kenapa ia merasa senang saat Rayan bersikap manis kepada nya?

oh tidak tidak ia harus ingat bahwa ia tak akan pernah mencintai Rayan sama sekali, mungkin saja ia hanya senang saja di perlakuan begitu, hanya senang bukan cinta.

Begitulah yang ada di pikiran Zay saat ini. Dia membuka pintu rumah nya dan jangan lupa memberikan Salam.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam sayangg. " jawab Melinda dan Adrian bersamaan. Zay pun berjalan masuk ke dalam rumahnya.

"Loh papi ga kerja? " Tanya Zay kepada Adrian yang kini sedang duduk di Sofa bersama Melinda.

"Ngga nih lagi mau Cuti bentar deh, kerja mulu gapernah di rumah nanti ada yang marah. " Jawab Adrian sembari melirik kearah istrinya yang sedang duduk di samping nya.

[ZAYARA]Where stories live. Discover now