BAB 3. GUS ARZHA DAN RAISA🌻

25.7K 669 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.

"Seindah-indah nya pelangi dan senja lebih indah lagi perempuan yang menjaga sholat dan pandangan nya"
............
Gus Arzha Said

.
.
.
.

"Mau seramai apapun dunia kalau hidup tanpa adanya peran orang tua sama saja sepi bagaikan langit tanpa ada nya bulan dan bintang"
..........
Echa Dhevani Ghitalla Said
.
.
.
.


Pagi yang cerah sinar matahari yang menyinari bumi sejuk nya angin pagi dan dingin nya terpaan angin yang berhembus kencang

Burung-burung berkicau daun yang bergoyang mengikuti angin menerpa, langit-langit merah dan sabit nya bulan masih terlihat

Senyum bahagia yang terpencar di pipi Raisa di pagi hari ini,karena sudah masuk sekolah lagi setelah beberapa hari ada mpls untuk adkel yang baru masuk

Berdiri gagah di depan cermin,pakaian putih abu-abu dengan jilbab segi empat berwarna putih,memandangi diri nya dengan senyuman manis nya

Setelah puas ia memandangi wajah nya Raisa mengambil tas ransel berwarna pink yang terletak di atas meja belajar nya

Menyusun buku-buku mata pelajaran sesuai dengan Loster hari ini, selesai dengan perbukuan Raisa turun untuk sarapan pagi

Raisa menuruni anak tangga satu persatu,dan sampai kepada anak tangga terakhir

"Pagi bunda,papa" sapa Raisa dengan semangat

"Pagi anak bunda,sarapan dulu yuk bunda Uda masakin makanan kesukaan kamu" balas bunda dan papa hanya sibuk dengan memakan roti

Raisa menarik kursi dan duduk di sebelah papa nya

"Papa,bisa anter Raisa ga hari ini?" Tanya Raisa

"Maaf sayang papa gak bisa,pagi ini papa ada meeting penting" ucap papa lalu bangkit dari duduk nya

"Tiara,saya pergi dulu ya,maaf ya Raisa untuk hari ini kamu minta anter bunda dulu ya" jawab papa lalu menyalimi Raisa dan bunda

"Papa pergi dulu, assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

"Gapapa ya hari ini Raisa bunda yang anter, sekarang kamu makan dulu ya,dan jangan lupa ini bekal kamu di bawa" ucap bunda sembari meletakan nasi di atas piring milik Raisa

Sudah biasa bunda di perlakukan begitu sama papa

Tak jarang kalau makanan di rumah itu tak pernah habis,karena papa selalu tidak sarapan pagi bahkan tidak membawa bekal,papa lebih memilih untuk makan di luar

Dan sudah berulang kali juga papa bilang ke bunda tidak perlu masak banyak-banyak karena pada akhirnya hanya tempat sampah lah yang memakan nya

Namun bunda tidak pernah mau mendengarkan percakapan papa,bunda selalu bangun pagi untuk menyiapkan makanan kesukaan papa ya walaupun akhir nya hanya terbengkalai tidak ada yang memakan nya

Selesai makan bunda mengantar kan Raisa ke sekolah, selesai mengantar Raisa bunda pun balik ke rumah

Suasana yang begitu ribut,tak ada cela untuk keheningan

GUS ARZHA DAN RAISA On-GoingWhere stories live. Discover now