Bab 14. GUS ARZHA DAN RAISA 🌻

17.3K 497 6
                                    

Ceklek

Terdengar suara pintu terbuka,mata bunda langsung tertujuh kepada pintu yang langsung memuncul kan pria setengah baya,dengan pakaian rapi dan Bunga mawar di tangan nyaa

Pria itu dengan bergegas langsung menuju ke arah bunda,dengan raut wajah yang sedikit khawatir

Siapa lagi kalau bukan papa Raisa,yang hampir 2 malam tidak menemani bunda yang sedang berada di rumah sakit

Sekarang ia kembali dengan sebuah bunga mawar di tangan nya,pakaian nya sudah rapi jelas,ia akan pergi ke kantor pagi kari ini

"Maaf sayang,saya baru bisa menjenguk mu sekarang" ujar papa sembari merentang kan tangan nya jauh-jauh dari branker bunda

Bunda yang tau itu pun menaut kan alis nya,memberi kode ke papa bahwa masih ada Gus Arzha dan Raisa di sini

Papa yang tidak tau hal itu pun langsung memeluk bunda,dengan bunga mawar merah yang masih senantiasa di tangan nya

Raisa dan Gus Arzha yang masih sibuk memberes kan barang mereka pun sedikit bingung selebih nya bingung drastis

Ada apa dengan pasangan sejoli ini? Romantis? Oh tentu tidak,jelas ini sangat terlihat aneh bagi mereka

Namun tanpa mereka sadari,itu ada lah sebuah gambaran untuk mereka di suatu hari nanti

"Mas lepasin,masih ada Raisa dan Arzha di sini" ujar bunda dengan nada bisik

Papa yang tau itu pun mencoba menoleh mencari di mana ke beradaan anak dan menantu nya itu

Saat ia menoleh ke arah kiri,ia mendapati putri dan suami nya yang sedang menatap ke arah nya aneh

Papa pun langsung melepas kan pelukan nya,dan memberi kan bunga mawar itu kepada bunda

"Ini untuk mu sayang" ucap nya sembari mengecup kening bunda

Raisa melihat nya pun sedikit bergidik ngerih,ada apa ini? Matahari saja belum sepenuh nya muncul tapi sudah harus melihat ke romantis papa dan bunda

"Pah,kalau mau romantis-romantis an,ntaran aja ya kalau Raisa sama Gus Arzha Uda pulang,jangan sekarang" ujar nya canggung

"Kenapa? Tidak boleh kah?" Tanya papa kepada Raisa

"Bukan ga boleh pah,masih pagi ini pah"

Papa hanya mengerut kan ke dua alis nya ketika melihat anak nya itu sedikit berfikir dewasa

"Baik lah" kata nya

Lalu papa duduk di sebuah kursi singel yang berada di sebelah branker bunda

"Semua Uda selesai belum Gus?" Tanya Raisa

"Saya kira sudah,lagi pula kita tidak terlalu bawa banyak barang,kemarin saat kita hendak ke mari" ujar nya

Raisa pun mengangguk,mereka berdua berjalan ke arah papa dan bunda

"Nda,Raisa sama Gus pamit pulang yah" pamit nya pada bunda

Lalu mereka bersalaman dengan bunda dan papa

"Ini masih terlalu pagi lho" kata bunda

"Takut telat masuk sekolah nda,kalau pulang nya di tunda beberapa menit lagi" eles Raisa sembari menggaruk tengkuk nya yang tak gatel

"Ya sudah, hati-hati lho,Arzha jangan terlalu cepat bawa motor nya ya"

"Siap bunda" kata nya

"Kami pamit Bun, assalamualaikum" pamit Raisa

"Waalaikum salam" bales papa dan bunda

Mereka pun berlalu,keluar dari ruangan membiar kan papa dan bunda di dalam

GUS ARZHA DAN RAISA On-GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang