29 |Arel&Caca

7.2K 280 0
                                    

Selamat membaca







/Terkadang cinta tak harus memiliki. /

>>>>>>><<<<<<

Ona, Nada dan Lion di sambut hangat sama geng Zioga. Yaitu ada : Bara, Mentari, Najak, Tari, Boim, dan juga ....

"Caca." Ujar gadis bertubuh mungil berwajah imut itu. Ona menerima jabatan tangannya dengan ramah.

"Ona." Jawabnya dibalas anggukan sama Caca.

"Wah, cantiknya jodoh orang?" Kekeh Boim menggoda Ona.

Cewek itu nyengir kuda melirik Zioga. "H-hai pacar." Sapanya.

Zioga berdehem sambil menatapnya meneguk segelas air putih. Sok cool banget. tapi malam ini dia gantenggg banget meskipun cuman pakai kaosan hitam dan celana pendek bewarna putih. Rambutnya lebih rapi. Ona memperhatikan kalung di leher cowok itu yang melingkar dengan Liontin jam pasir bewarna perak. Sederhana tapi ganteng nya luar biasa gila! Lion menarik kursi kemudian mendudukinya.

"Ayo duduk, Na, Nad."

Mereka menempatkan pantatnya di kursi yang kosong.

"Eh? Udah dateng Nad?" Penampilan Arel cukup keren sih. Maklum ada doi disini.

Ona mengangguk menatapnya.

"Na, bisa kan?" Tanyanya menaikturunkan alisnya.

Ona jadi tau sekarang mengapa dia di belikan dress kemudian di dandan cantik sama Nada. Ya itu, untuk menemani cowok itu di atas panggung sebagai pianisnya. Kata Nada Arel gak mau oranglain dia mau duet sama Ona saja. Emang dasar tuh cowok! Ona kan jadi deg degan apalagi di lihat sama Zioga. Ahhhh—tetap santai Na, Rileks.

"Iya kak. Tapi gak gratis ya?"

"Ye elo! "

Mereka tertawa. Ona mengikuti langkah Arel yang mengajaknya naik keatas panggung.

"Oke selamat malam semuanya kepada para pengunjung tercinta di cafe saya, semoga malam ini kita semua bisa menikmati momen dihari ini bersama sama ya!" Arel membuka acara nya sendiri malam ini. Para pengunjung bertepuk tangan menyorakinya.

"Baiklah. Malam ini saya aka menemani kalian semua bersama gadis cantik, yang akan menjadi partner saya diatas panggung sederhana ini. Melia Onalencia! " Sengaja dia menekankan kata cantik itu untuk Ona.

Dan yang paling heboh berseru, bertepuk tangan, hingga berteriak menyebut Ona adalah teman temannya yang duduk di meja khusus depan panggung. Ona jadi demam panggung.

"Udah rileks aja Na." Bisik Arel dibalas anggukan kepala saja sama Ona.

"Lo tenang aja kak, gue bakal lakukan yang terbaik buat Lo!" Katanya menepuk pundak Arel. Dia tau cowok itu sedang dalam suasana galau nya melihat wanita yang dicintainya di depan sana akan segera menikah dihari kelulusannya.

"Lagu ini terkhusus buat kamu yang lagi duduk manis disana, "ujarnya menunjuk ke arah Caca. Cewek itu menatapnya dalam sambil memegang dadanya.

Ona mulai memainkan pianonya mengcover lagu Virzha-Kita Yang Berbeda. Lagu yang di minta sama Arel mainkan malam ini. Begitu piano itu di mainkan sama jemari lentik gadis itu mendadak suasana jadi hening dan mulai mengikuti irama musik galaunya.

Tak pernah ku bayangkan secepat ini
Aku takutkan benar terjadi adanya
Perbedaan mengalah kan rasa
Dan kita menyerah kalah pada keadaan

Kau putuskan pergi
Melepaskan kita

Tuhan kita cuman satu
Kita yang berbeda
Hingga tak mungkin menyatu
Cinta yang terluka

Ku terima semua ini
Sebagai rahasia
Biar ku simpan selamanya
Kau dihatiku

Pekat malam jangan membuat resah
Hadapi lah ini sebagai pelajaran hidup
Back to reff*

Caca menatap sedih Arel dengan perasaan berkecamuk, mata beningnya mulai bersuara mengutarakan isi hatinya, matanya memerah menatap Arel didepan sana. Tes ... Air matanya jatuh menetes. Semua memori bersama Arel terlintas di kepalanya.

Bukan hanya mereka, bahkan para pengunjung juga ikut menangis mengusap air mata mereka. Yang berada di posisi itu akan sangat begitu terluka mendengar suara serak parau Arel itu.

Sesekali Arel melirik Caca sambil menggelengkan kepalanya menolak gadis itu untuk menangisinya. Nada memeluk Lion penuh haru, mereka juga merasakan sakitnya cinta tak di restui itu, Nada jadi tau perasaan Caca dan Arel setelah mendengarkan lagu ini. Sama seperti perasaannya dan Lion.

Bara diam menatap Mentari diam diam yang juga menatapnya dengan perasaannya. Sedangkan Boim, Najak, Tari mereka bertiga memvideokan mereka.

Zioga cuman diam memperhatikan Ona yang memainkan piano sambil memejamkan matanya sekali kali, gadis itu melirik Arel keduanya saling melempar senyum kecut disana. Lalu Ona tersenyum kearah Zioga, sesaat ia tersihir sama mata hazel cowok itu.
Zioga mengangguk tersenyum tipis padanya membuat Ona melebarkan senyum cantiknya.

Tuhan kita cuman satu
Kita yang berbeda
Hingga tak mungkin menyatu
Cinta yang terluka

Ku terima semua ini
Sebagai rahasia
Biar ku simpan selamanya
Kau dihatiku...

Orang orang bertepuk tangan setelah Arel menyanyikan lagu milik Virzha itu.

"HUUU KERENN REL!!" Pekik Mentari mengacungkan jempolnya.

Arel menghampiri Caca, lalu menghapus air mata gadis itu tersenyum padanya.

"Jangan cengeng, gue gak suka."

Caca mengangguk mengiyakan kemudian ditarik Arel kedalam pelukannya.

"Bahagia bahagia ya, Ca?"

"Hiks iya kamu juga Rel...."

Tangis Nada berderai membuat Lion repleks memeluknya untuk menenangkannya.

"Astagaa Nad. Hei, kok lo yang nangisnya kuat banget sih?"

"Aku terharu hiks."

"Astagaa... Sama Nad."

Lah????











To be continued

ONA (COMPLETED}Where stories live. Discover now