2.

387 20 0
                                    

"Ayo pulang bareng aku aja"

___

"Hah? "

Ella yang berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi pun hanya menatap Indira bingung. Ia berusaha memastikan apa yang ia dengar tadi, dan entah kenapa suasana mendadak menjadi hening.

"Ayo pulang sama aku aja"

Ucap Indira memecah suasana yang hening, Indira menyadari bahwa Ella sedang kebingungan. Ia kembali mengulang perkataannya tadi untuk meyakinkan Ella, bahwa apa yang ia dengar tadi itu tidak salah dengar.

Ella masih terdiam bingung, apa reaksi yang harus ia keluarkan pada momen seperti ini. Tak lama pun Ella baru tersadar, tiba tiba dia tersentak kaget saat baru menyadari perkataan Indira tadi (ni anak lemot banget sumpah).

"Eh, gapapa kak gausa-"

"Oke berarti mau, ayok"

Belum selesai Ella mengucapkan kata terakhirnya, tiba tiba Indira langsung memotong perkataannya. Indira segera meraih tangan Ella untuk ia genggam, ia langsung berjalan ke tempat parkir sembari memegang tangan Ella untuk mengikuti disebelahnya.

Lagi lagi Ella cuma bisa pasrah, ia tidak bisa menolak, karna pasti walaupun ia menolaknya, Indira akan keukeuh untuk mengajaknya pulang bersama. Disela-sela kebingungan itu pun, Ella sedikit melirik kepada Indira diam diam.

Indira yang menyadari itu langsung menoleh pada Ella, hanya dengan melihat raut muka Ella pun, Indira sudah bisa menebak, bahwa orang disebelahnya ini kebingungan. Sungguh, Indira ingin tertawa saat itu juga, muka kebingungan Ella terlihat sangat menggemaskan baginya.

Indira hanya membalas tatapan Ella dengan senyuman, seakan akan memberi tau Ella untuk tidak usah khawatir melalui senyuman hangatnya.

Ella yang melihat Indira tersenyum hanya bisa membalas senyumannya dan kembali melihat kedepan. Ia berusaha agar tetap tenang, Ella ternyata sedikit gelisah tadi, karena mereka baru saja kenal, dan Indira sudah mengajaknya untuk pulang bersama. Ella sangat tidak enak dengan Indira, tapi ia juga tidak bisa menolaknya. Begitulah isi pikiran Ella..

Tunggu tunggu.. Bukankah ini seperti tindakan pemaksaan?

Ella berusaha menepis pikiran negatifnya, tidak mungkin Indira ingin menyuliknya. Karena baginya Indira adalah orang yang baik dan lembut, mana mungkin Indira akan melakukan hal seperti itu.

___

Sesampainya di tempat parkir, Indira berhenti didepan sebuah mobil, ternyata itu adalah mobil Indira.

Indira melepas genggaman tangannya pada Ella, ia pun membuka kan pintu depan mobil miliknya.

"Masuk aja Ella, gausa malu malu"

"Iya kak.. "

Lalu Ella pun masuk kedalam mobilnya. Saat Indira melihat Ella sudah aman didalam, ia pun menutup pintu mobilnya. Indira berjalan memutari depan mobilnya untuk menghampiri sisi lain mobil itu. Sebelum dia membuka pintu di kursi kemudi nya, Indira menghampiri pintu kursi belakangnya. Ia membuka pintu nya dan menaruh tas nya terlebih dahulu dibelakang, setelah menaruh tas nya, Indira pun menutup pintunya dan menghampiri pintu mobil di kursi kemudi nya.

Ella yang sudah didalam mobil pun hanya melihat apa yang Indira lakukan, Indira mulai membuka pintu depannya dan memasuki mobilnya di kursi kemudi. Saat sudah menutup pintu mobilnya, ia terdiam sebentar dan melirik kepada Ella yang sedang melihatnya. Ella menatapnya kagum, ia tidak tau bahwa Indira mempunyai mobil dan bisa menyetir.

"Kenapa kak? "

Ucapnya bertanya kepada Indira, saat sadar bahwa Indira sedang melirik kepadanya. Ia berusaha memastikan sesuatu karena Ella merasa Indira terus memperhatikannya.

Complicated LoveWhere stories live. Discover now