10.

206 19 5
                                    

"Ella."

"Hah? Iya kenapa KaDir?"

Ella yang baru keluar dari kelasnya langsung membalikkan badan saat mendengar namanya dipanggil.

Ia sedikit berjalan menghampirinya, karena jarak mereka tidak terlalu jauh.

"Pulang bareng?"

Ella menggedikkan bahunya, "Gatau, mau pulang bareng kah?" Ucapannya hanya dibalas anggukan oleh Indira.

"Oh yaudah deng, tapi aku mampir ke bk dulu yaa."

"Lah, ngapain? Kamu berulah lagi kaya waktu itu ya?"

"Enggak lah! Enak aja. Aku di suruh Bu Wina buat ngasih berkas ya!" bantah Ella dengan cepat. Ia memasang raut wajah kesalnya.

Indira terkekeh, ia mengulurkan tangannya pada pundak Ella, kemudian memutar tubuhnya menjadi membelakangi Indira. "Udah udah, ayo cepet, lebih cepat lebih baik." ucap Indira mulai melangkahkan kakinya seraya mendorong Ella dari belakang.

. . .

Cklek!

"Udah kelar?" tanya Indira yang sedang duduk di salah satu kursi yang memang disediakan di depan ruang bk, ia langsung berdiri sembari kembali mengantongkan Handphone nya pada saku roknya.

"UdaaAaAAhH~"

"Bisa yang bener gak ngomongnya?" ucap Indira yang jengkel.

Ella hanya tertawa menanggapi Indira yang jengkel dengan dirinya.

"Yaudah ayo pulang." ucap Indira singkat karena ia ingin cepat cepat pulang, dan tidur di kamarnya.

"Yiidih iyi piling." ejek Ella sembari terkekeh yang dihadiahi tatapan sinis dari sang empu.

Tangan Indira terulur pada tangan Ella lalu menggenggamnya erat, ia langsung berjalan dengan tangannya yang menarik Ella.

Mereka berdua langsung menuju area parkir dimana mobil Indira berada.

Ella mengayunkan tangannya yang sedang digenggam oleh Indira, sembari menunjukkan ekspresinya yang terlihat seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru. Suasana hatinya sedang senang, ntah karena apa. Mungkin karena Indira akhir akhir ini mulai semakin dekat padanya.

"Kak Ellaa!"

Tiba tiba ada seseorang yang meneriaki namanya. Ella sontak langsung menoleh pada sumber suaranya. Terlihat ada seseorang yang sedang melambaikan tangannya dari arah kantin.

"Raisha!" Ella membalas lambaian tangannya. "Ka! Kaka duluan aja ke mobil, nanti aku nyusul yaa, ga lama kok!" belum sempat Indira menjawab, Ella sudah lebih dulu melepas gandengan tangannya dengan Indira, ia dengan semangat segera menghampiri Raisha yang berada di kantin.

Raut wajah Indira berubah kesal. Indira ingin marah padanya, tapi di sisi lain, ia juga tidak bisa kesal padanya hanya karna hal sepele. Toh kan dia juga yang mengajak Ella pulang bersama.

Indira hanya bisa menghela nafasnya, padahal ia ingin cepat cepat tidur di kasur empuknya, tapi Ella malah memperlama waktunya dengan mengobrol dengan Raisha. Ia berjalan terlebih dahulu menghampiri mobilnya yang berada diujung gerbang di area tempat parkir.

"Ka Ellaa, kemana aja?" tanya Raisha yang langsung memeluknya dengan girang. Ia sangat bersemangat bertemu dengan Ella.

"Aku ga kemana mana ya Rai! Kamu yang kemana aja, udah kaya orang sibuk aja.. oiya, kemarin Giselle beneran nemenin km ke... anuu, itu apa sih namanya, duh kemana ya.." ucapannya terhenti sebentar, Ella mencoba mengingat ingat apa yang hendak ia katakan. "Perpus! Iya bener perpus. Dia beneran nemenin kan, atau cuma numpang tidur?"

Complicated LoveWhere stories live. Discover now