6.

292 25 0
                                    

Janlup minum
-Happy reading breks-

Mentari sudah terbit dari tidurnya, cahaya mulai menembus dari balik gorden jendela, membuat seorang gadis yang sedang tertidur pun merasa terusik.

Ia menutup wajahnya dengan selimut, menghindari silau nya cahaya matahari yang mulai menyorot pada pandangan matanya.

Ia mengganti posisi tidurnya menghadap kearah berlawanan dari cahaya matahari itu supaya tidak mengarah pada matanya, tangannya bergerak sembari meraba raba untuk mencari keberadaan gulingnya yang tiba tiba menghilang dari pelukannya.

Tangannya terhenti, ia merasakan bahwa tangannya menyentuh seperti permukaan yang kenyal, dan 'lembut'?Tidak mungkin ada guling yang kenyal, kan? Bahkan rasanya sedikit hangat saat ia menyentuhnya.

Tangannya kembali bergerak penasaran, berusaha mencari tau apa yang ada di depannya. Sampai tangannya tiba tiba terhenti kembali, ia merasakan seperti ada helai rambut di tangannya.

Ia mencoba membuka matanya untuk melihat apa yang ada di depannya. Sedikit demi sedikit matanya pun terbuka, walau dengan pandangan yang masih kabur.

Ia samar samar melihat ada seseorang didepannya yang terbaring menghadap padanya, dengan tangan yang ia gunakan untuk meraba tadi, tepat berada di pipi orang tersebut.

'Seseorang' itu hanya memperhatikan dirinya, dan mulai tersenyum sembari menatap lekat pada matanya. "Kak?.." ucap gadis itu lirih, suaranya masih terdengar sedikit serak karena efek bangun tidur.

"Iyaa??" balasnya dengan suara yang lembut, sembari memegang tangan gadis itu yang berada di pipinya.






















1.

















2..














3...


"KAK INDIRA?!!"

Ia kembali menarik cepat tangannya dan tersentak ke belakang, tubuhnya langsung terjatuh dari atas kasurnya.

Ya.. Indira selalu hadir dengan 1000 kejutannya, termasuk ini.

"HAHAHAHAH" Indira tertawa terbahak bahak melihat gadis di depannya yang terjatuh dari kasur. Gadis yang terjatuh itu pun hanya merintih kesakitan karena bokongnya yang terbentur lantai.

Indira segera beranjak dari kasurnya dan menghampiri gadis yang tergeletak di lantai, untung saja dibawahnya ada guling, jadi kepalanya tidak langsung membentur lantai.

Indira mengulurkan tangannya untuk mengangkat gadis itu dan langsung mendekap erat gadisnya. Ia tau bahwa manusia di hadapannya ini pasti masih merasa lemas saat baru terbangun dari tidurnya.

Tangannya tergerak untuk mengelus surai rambutnya dan punggungnya, berharap bahwa itu bisa meredakan nyeri akibat terjatuh tadi.

"Maaf ya Ellaa, sengaja hehe," ucapnya seraya kembali tertawa, "Kaget ya? Tadi kamu ngeraba lenganku, yaudah akhirnya gantian aku megang tangan kamu yang ada di pipiku."

Ella diam tak meresponnya, ia hanya membalas pelukan itu dan membenamkan wajahnya pada ceruk leher Indira.

Indira bisa merasakan nafas Ella yang berhembus dan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat. Ia merasa kasihan pada Ella, namun kadang ia juga menikmatinya saat menganggu Ella.

Complicated LoveWhere stories live. Discover now