BAB 12

15.8K 1.2K 26
                                    


"Evelyn, apa kau punya waktu sebentar?" tanya Theo, tiba-tiba saja ia menghampiri meja makan evelyn yang hanya tersisa dirinya saja disana karena teman-temannya yang lain sudah mulai bekerja.

"Memangnya ada apa?" tanya evelyn

"Apa kau mau ikut bersamaku? ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan padamu" ajaknya sembari mengulum senyum dibibirnya

Evelyn menerima ajakan Theo karena waktunya cukup senggang. Memang sejak ia menjadi pelayan pribadi felix, tugas nya bersih-bersih menjadi lebih berkurang bahkan pernah suatu waktu ia membersihkan sesuatu yang bukan tugasnya kepala pelayan malah memarahinya.

Selagi menuju taman, mereka saling mengobrol satu sama lain. Theo menceritakan pada Evelyn kalau di kampung halamannya ia memiliki banyak adik, ayahnya sudah lama meninggal, jadi sejak masih kecil dia sudah terbiasa membantu ibunya mencari uang untuk menghidupi adik-adiknya.

"Aku juga punya dua adik kembar, waktu kecil mereka sangat nakal. Mereka bahkan pernah mencoret-coret dinding kamarku waktu aku pergi keluar" ujar Evelyn dengan semangat saat menceritakan tingkah nakal kedua adiknya waktu kecil

"Walaupun begitu bukankah mereka sangat menggemaskan" timpal Theo sembari tertawa kecil

"Iya, walapun mereka sangat nakal aku tidak pernah bisa marah karena mereka itu lucu" Evelyn tersenyum mengingat tingkah lucu kedua adiknya itu waktu kecil

Theo menghentikan langkah kakinya karena teringat sesuatu "Oh iya aku hampir saja lupa, tunggu disini sebentar! Ada yang ingin ku berikan padamu" Theo meninggalkan Evelyn sesaat. Tak lama kemudian ia datang dengan membawa beberapa tangkai bunga lily berwarna putih

Theo memberikan bunga itu padanya. Evelyn menerimanya dengan dahi berkerut

"Bunga?" Evelyn menatap Theo tak mengerti mengapa tiba-tiba ia memberikannya bunga

"Kebetulan aku baru saja mencabutnya karena mau menggantinya dengan tanaman lain. Dari pada aku membuangnya lebih baik aku memberikannya saja padamu. Kau bisa menempatkannya di vas dan meletakkannya dikamar" jelas Theo seraya tersenyum tipis

Raut wajah Evelyn yang semula bingung berubah, ia menyunggingkan senyum tipis "Terima kasih Theo" Evelyn menerima bunga itu dengan raut wajah senang. Hampir saja ia berfikir yang bukan-bukan.

Tanpa keduanya sadari, sedari tadi ada seseorang yang sedang memperhatikan keduanya dengan pandangan tajam dari kejauhan.

Rahang Felix mengeras, ia menggenggam kuat gelas berisi alkohol yang dipegangnya setelah melihat pria itu memberikan bunga pada Evelyn dibawah sana.

Jendela ruang kerja yang ditempati felix memang mengarah pada taman dan kebetulan ia tidak sengaja melihat Evelyn bersama dengan salah satu pekerja dikediamannya. Ia tidak suka melihat Evelyn dekat dengan pria itu.

***

Felix sudah beberapa kali menatap pintu kamarnya "Kenapa dia belum datang? apa dia masih bersama dengan pria itu" duganya, karena seharusnya sudah waktunya evelyn mengantarkan makan malam untuknya. Sejak tadi pikirannya tidak bisa tenang. Ia mengira kalau evelyn masih bersama dengan Theo.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Evelyn datang dengan membawa makan malam untuknya

"Kenapa lama sekali?" tanya felix jengkel, ia melipat kedua tangannya

"I-itu, tadi ada beberapa masalah didapur" ungkapnya bohong sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sebenarnya dia dan Ellie tadi sedang mencari lilin aroma terapi dikamarnya, karena Ellie lupa menaruhnya, Evelyn jadi terlambat mengantarkan makan malamnya pada Felix. Tapi untunglah mereka berdua berhasil menemukan lilin itu pada akhirnya.

Ex-Fiance's ObsessionWhere stories live. Discover now