BAB 27

4.1K 474 12
                                    


Selama menunggu Felix mencari perampok yang merampas barangnya, Evelyn akhirnya kembali bekerja sebagai pelayan di kediaman itu. Sebenarnya Felix sudah menyuruhnya berhenti bekerja namun Evelyn tidak mau berada di tempat ini tanpa melakukan apapun.

Sejak ia kembali bekerja, tak ada lagi pelayan yang berani mengganggunya. Itu karena mereka semua takut kalau Felix akan memecat mereka, seperti yang sudah ia lakukan pada Ellie sebelumnya.

Siang ini sedikit berbeda, kalau biasanya mereka makan siang berempat kini mereka menghabiskan waktu makan siang hanya bertiga karena Ellie tak lagi bekerja bersama mereka.

"Aku tidak menyangka kalau Ellie melakukan hal seperti itu" celetuk Luna

Hilda menyenggol pelan lengan Luna, memberi isyarat untuk tidak membahas lagi Ellie di depan Evelyn, karena ia tak menyukainya.

Luna yang menyadarinya segera mengganti topik obrolan "Evelyn, ayolah ceritakan pada kami yang sebenarnya. Ada hubungan apa kau dengan tuan duke?" tanya Luna dengan mata berbinar, ia tau kalau Evelyn menyembunyikan sesuatu dari nya selama ini.

Kini Luna dan Evelyn sudah berbaikan. Luna tak lagi marah pada Evelyn karena ia sadar kalau pertemanannya dengan Evelyn jauh lebih berharga dari cinta. Toh ia juga tak bisa bertemu dengan Theo lagi.

"Kau bilang kau tidak memiliki hubungan apapun dengannya waktu itu, tapi kenapa tuan duke begitu perhatian padamu?" tanya Hilda yang juga penasaran.

Evelyn menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bingung harus menceritakan hubungannya dengan Felix dari mana, ia tak lagi bisa berbohong.

"Sebenarnya sebelumnya kami pernah bertunangan" Evelyn mulai menceritakan pada kedua temannya itu, bagaimana ia dan Felix bisa saling mengenal dan ia juga mengaku kalau ia sebelumnya adalah putri dari seorang count.

"Ja-jadi kau itu bangsawan?" Luna melebarkan matanya tak percaya yang baru saja ia dengar

Evelyn tersenyum canggung "Tidak lagi, aku hanya seorang bangsawan bangkrut"

"Pantas saja, aku sudah curiga dari awal dengan hubungan kalian yang terlihat tak biasa" timpal Hilda

"Walaupun kami pernah bertunangan sebelumnya, sekarang kami tak memiliki hubungan apapun lagi" ujar Evelyn, terlihat raut wajah muram nya seolah tak ingin lagi membahas hubungannya dengan Felix

"Oh iya, apa kau sudah tau tiga hari lagi tuan muda Sebastian akan datang" tanya Hilda yang mengganti topik pembahasan

Evelyn mengernyitkan keningnya "Sebastian?"

"Kau pasti sudah tau, tuan duke punya adik laki-laki. Dua tahun lalu setelah berhasil diangkat menjadi kesatria dia pergi ke daerah perbatasan yang sedang terjadi konflik dengan negara tetangga. Aku tidak sabar ingin melihatnya, aku dengar dia tak kalah tampan dengan tuan duke" ujar Luna dengan senyum mengembang dibibirnya.

Tentu Evelyn tau kalau Felix punya adik laki-laki yang usianya terpaut dua tahun dibawah dirinya. Walaupun begitu Evelyn tak terlalu mengenalnya. Ia hanya pernah bertemu sekali waktu acara pertunangannya dengan Felix dan hanya pernah berbicara sebentar dengannya.

***

"Bagaimana? Apa kau sudah menemukan kusir itu?" tanya Felix pada Lorenzo saat mereka sedang berada di ruang kerja, ia sudah memerintahkannya untuk mencari kusir kuda yang sudah mencuri barang milik Evelyn beberapa waktu yang lalu

"Saya sudah menelusuri keberadaannya, saat ini ia berada di daerah Lerwick, saya sudah mengirim beberapa orang untuk mencarinya disana" timpal Lorenzo, seperti biasanya ia selalu bisa diandalkan.

"Bagus, beritahu jika ada informasi lagi"

"Baik. Oh iya, anda tidak lupa kan kalau dua hari lagi tuan muda Sebastian akan datang ke mari?" tanya Lorenzo mengingatkan.

"Aku sudah memberitahu kepala pelayan untuk mempersiapkan kedatangan bocah merepotkan itu. Tapi kenapa tiba-tiba kaisar memanggil beberapa kesatria yang menjaga perbatasan?" tanya nya penasaran.

"Saya tidak tahu pasti, tapi menurut kabar, kaisar ingin menjamu mereka yang sudah berjasa menjaga perbatasan dari serangan serajaan tetangga" jelas Lorenzo

"Pasti ada maksud lain, tidak mungkin dia memanggil mereka hanya untuk itu" ujar Felix penuh curiga, ia tau betul kalau Lionel bukan orang yang akan melakukan sesuatu tanpa pertimbangan.

***

Malam ini adalah hari kedatangan Sebastian ke mansion. Evelyn tak ikut menyambut Sebastian di bawah sana seperti beberapa pelayan lain. Ia memilih untuk melihat kedatangannya dari balik jendela kaca yang ada di lantai dua. Ia sengaja mengintip karena penasaran, bagaimana hubungannya dengan Felix. Apakah mereka akrab seperti saudara pada umumnya atau justru sebaliknya.

Kereta kuda yang membawa Sebastian itu berhenti tepat di depan mansion. Seorang pria muda turun dari kereta itu lantas berjalan kearah Felix yang memang sudah menunggunya.

Evelyn memicingkan mata kearah pria bersurai hitam itu, ia memiliki rambut yang sama dengan mendiang duke sebelumnya. Tidak banyak orang yang tau kalau Sebastian merupakan anak haram duke. Evelyn tau itu karena Felix sendiri yang sudah menceritakan padanya saat mereka bertunangan waktu itu. Namun, ia tak tahu siapa ibu kandungnya.

Duchess sebelumnya sempat hamil anak kedua, namun sayangnya ia mengalami keguguran saat sedang berada di salah satu villa yang ada di ibu kota untuk memulihkan kesehatannya. Tak lama kemudian duke datang membawa seorang bayi laki-laki yang ia akui sebagai anaknya. Namun Sebastian tinggal di kediaman Radlieffe sampai usianya lima tahun. Duke mengirimnya ke rumah neneknya karena duchess tak menyukai dan sering menyiksanya.

"Bagaimana kabarmu kak? Sudah lama ya kita tak bertemu" sapa Sebastian dengan senyum simpul.

"Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?" tanya Felix dengan wajah datar pada adik yang sudah lama tak dilihatnya itu.

"seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja" timpalnya

Setelah berbincang singkat dengan Felix di depan, Sebastian melanjutkan berjalan ke dalam mansion untuk segera mengistirahatkan badannya setelah seharian berada di perjalanan.

Sepertinya hubungan mereka berdua tidak buruk pikir Evelyn, karena kalau hubungan mereka buruk mungkin Felix tidak akan menyambutnya.

Ex-Fiance's ObsessionWhere stories live. Discover now