BAB 21

5.2K 651 51
                                    

Saat Evelyn sedang berada di ruang penyimpanan bahan makanan, ia tak sengaja mendengar dua orang pelayan yang lagi-lagi bergosip tentang dirinya di luar, ia masih bisa mendengar percakapan mereka karena mereka tepat berada di pintu depan ruangan yang Evelyn tempati.

"Benar, katanya dia setiap malam tidur dengan duke" ucap seorang pelayan

"Benar-benar tidak tau malu. Lihat saja nanti, duke pasti hanya menjadikannnya mainan, dia pasti sebentar lagi akan di buang" sahut temannya, kedua orang itu kemudian tertawa bersama

"Berhenti menghinanya! Evelyn tidak mungkin melakukannya!" pekik seseorang pada dua orang pelayan yang sedang bergosip tentang Evelyn

Evelyn sedikit mengintip dari balik pintu yang masih terbuka sedikit, matanya terbelalak karena ternyata orang yang membelanya adalah Luna, teman yang selama ini menghindarinya dan tak mau bicara dengannya itu kenapa mau membelanya.

"Hah, dia memang orang yang seperti itu. Kenapa kau membela pelayan murahan itu" ejek salah satu pelayan itu sembari berkacak pinggang

Luna mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, geram "Sudah ku bilang jangan menghinanya!" Luna mendekat dan menarik rambut pelayan yang menghina Evelyn

"Hei, lepaskan! Apa-apaan kau ini?" pelayan itu meringis kesakitan saat Luna menjambak rambutnya, sedangkan salah satu temannya berusaha menghentikan Luna

Luna tak juga melepaskan cengkraman di rambut pelayan yang menghina Evelyn itu hingga seseorang datang "Hei kalian hentikan!" perintah seorang pelayan yang kebetulan mau lewat

Luna sontak menghentikan aksinya, menengok ke sumber suara

"Apa kalian belum dengar? semua pelayan di kediaman ini dipanggil kepala pelayan di aula" ujar pelayan yang akan lewat itu

"Apa yang terjadi? Kenapa dia tiba-tiba memanggil kita?" tanya Luna penasaran

"Aku juga tidak tau, lebih baik kita segera ke sana sebelum kepala pelayan marah" pelayan itu kemudian pergi menuju aula setelah memberi tahu ketiga pelayan yang di temuinya

Luna kembali menatap tajam kearah dua orang pelayan itu "Awas kalian! Jangan sampai aku mendengar kalian menghinannya lagi!" peringatnya dingin kemudian Luna pergi menuju aula seperti yang sudah pelayan itu bilang.

"Lihat saja nanti, kau akan menyesali perbuatanmu, dasar menyebalkan" umpat pelayan yang dijambak Luna, saat ini rambutnya terlihat acak acakan.

Evelyn menyembulkan kepalanya di balik pintu, ketiga orang itu sudah pergi rupanya. Ia segera berjalan untuk menuju aula, ia penasaran mengapa kepala pelayan tiba-tiba mengumpulkan semua pelayan di kediaman ini, karena tidak biasanya ini terjadi.

Hari masih terbilang pagi, namun kepala pelayan sudah menyuruh semua pelayan di kediaman ini berkumpul di aula, sebenarnya apa yang terjadi?

Saat Evelyn masuk ke aula, ternyata disana sudah ada banyak sekali pelayan yang berkumpul, sepertinya hanya dia yang terakhir datang. Ia bergegas bergabung di barisan paling belakang.

Setelah semua pelayan berkumpul, kepala pelayan mulai membuka suara "Hari ini aku melihat pintu ruang perhiasan sedikit terbuka" ia memandang tajam kearah para pelayan didepannya "Seseorang sudah mencuri kunci ruangan itu dan setelah diselidiki, ternyata berlian putih yang ada ruangan itu menghilang" sambungnya

Para pelayan seketika heboh.

"Astaga siapa yang berani mencurinya?" tanya pelayan di depan Evelyn dengan suara lirih pada pelayan disampingnya

"Kalau sampai ketahuan pasti ia akan mendapat hukuman yang berat" bisik-bisik pelayan mulai terdengar

"Apakah diantara kalian ada yang sudah mengambilnya?" tanya kepala pelayan kemudian, ia memandang kearah pelayan didepannya dengan tatapan mengintimidasi

Hening, Tidak ada yang menjawabnya

"Kalau tidak ada yang mau mengaku, terpaksa aku harus menggeledah kamar kalian satu persatu" para pelayan terlihat tidak setuju dilihat dari raut wajah mereka, karena setelah digeledah pasti kamar mereka akan berantakan, namun mereka tidak bisa menolaknya.

"Tetap berada di sini sampai aku selesai menggeledah kamar kalian" kepala pelayan pergi diikuti kedua prajurit keluarga duke yang akan membantunya mencari berlian itu. Sedangkan dua yang lain menjaga aula agar tidak ada seorangpun yang keluar dari sana

Setelah sekitar lebih dari tiga jam mereka di tahan di aula. Kepala pelayan masuk ke aula bersama beberapa prajurit. Para pelayan yang duduk-duduk mulai berdiri lagi, membentuk barisan.

Kepala pelayan berdiri di depan, kemudian menunjukkan berlian putih itu pada semua pelayan disana. Mereka semua terkejut setelah melihat berlian yang ada di tangan kepala pelayan.

"Aku sudah menemukannya berlian ini di lemari pakaian salah satu dari kamar kalian" pernyataan kepala pelayan sontak membuat semua pelayan heboh, mereka saling memandang siapakah yang berani mencuri benda berharga itu

"Prajurit tangkap dia!" kepala pelayan menunjuk kearah Evelyn yang berdiri di barisan paling depan

"A-apa?" Evelyn tertegun, menatap kepala pelayan dengan raut tak mengerti

Kedua prajurit yang diperintah kepala pelayan segera menangkap Evelyn

"Saya tidak pernah mencurinya, ini semua fitnah!" Evelyn berusaha memberontak dan melepaskan kedua prajurit yang menangkapnya namun usahanya sia-sia, Evelyn tetap diseret ke sebuah ruangan untuk di introgasi

Setelah beberapa saat Evelyn di tempatkan di sebuah ruangan, kepala pelayan datang dan duduk tepat di depan Evelyn.

"Kenapa kau mencuri berlian itu?" tanyanya ketus

"Bukan saya yang mencurinya nyonya, saya tidak tau bagaimana itu berada di lemari saya!" sanggah Evelyn karena memang bukan dia pelakunya

"Aku sudah menemukan berlian itu ada di kamarmu, kau masih mau menyangkalnya?" tanyanya, melipat kedua tangannya

"Tolong percaya, bukan saya pelakunya, pasti ada orang lain yang menaruhnya disana. Saya tidak pernah berfikir untuk mencuri itu" Evelyn berusaha menyakinkan kepala pelayan

"Baiklah kalau kau tidak mau mengakuinya, mulai hari ini kau dipecat"

Evelyn terbelalak "Tapi, saya tidak berbohong, tolong selidiki lagi kasus ini" pinta Evelyn

"Segera kemasi barang-barang mu dan keluar dari mansion ini!" perintah kepala pelayan dingin. Setelah memecat Evelyn, ia berjalan keluar meninggalkan Evelyn yang tak terima dengan keputusannya itu.

Ex-Fiance's ObsessionWhere stories live. Discover now