8. Belajar 🔞

7.4K 76 2
                                    

Dimohon untuk segera menekan tombol vote agar hidup anda selamat dari kesialan. Trims:)

Btw, kalau ada typo kasi tahu jangan tempe!
.
.
.
.
.

Suasana kamar menjadi lebih intim saat Gabriel memulai permainan, mengecup sekitar leher Yuna dan memberikan banyak tanda kemerahan di sana. Sedangkan, kedua tangannya bertugas di gudukan lembut milik sangat wanita simpanan. Pria itu cukup berpengalaman dalam memberikan foreplay.

Yuna mulai melenguh, tubuhnya mendadak panas karena Gabriel terlalu pandai memainkan mulut dan tangannya, tanpa sadar ia mengigit bibir bawah karena merasa nikmat.

Gabriel menghentikan kecupan untuk mengambil napas sejenak. Ia mulai memposisikan dirinya kembali tepat ditengah-tengah tubuh Yuna dengan jarak wajah mereka sangat dekat. Sehingga keduanya bisa merasakan hawa napas panas masing-masing.

Setelah cukup mengambil napas, Gabriel hendak melanjutkan kegiatannya kembali dengan memasukan kedua jari tangannya ke mulut Yuna dan memutarnya seolah-olah seperti melakukan fingering sampai jari-jari Gabriel akhirnya dipenuhi oleh saliva milik Yuna.

Yuna berusaha untuk menahan agar ia tidak tersedak, tangannya refleks mengenggam erat pergelangan tangan milik pemuda itu. "Keugh!"

Setelah merasa puas bermain, Gabriel langsung mengeluarkan jari-jarinya yang sudah basah dan bergerak untuk melanjutkan aktivitas selanjutnya.

Gabriel langsung mengambil satu bungkus kondom dan merobeknya dengan cepat mengunakan gigi. Setelah itu, beliau mulai memasangnya di kejantanan miliknya yang sudah tegang bak pentungan satpam.

Perasaan Yuna semakin tidak karuan saat melihat benda itu berdiri tegak dan keras di hadapannya, dia bahkan tidak melakukan reaksi apapun; tubuhnya terasa kaku, kecuali meneguk ludahnya sendiri dengan kasar.

Gabriel kembali mencondongkan tubuhnya mendekat ke Yuna sembari memainkan jari telunjuknya dari tengah-tengah dagu, leher, dada sampai ke perut wanita itu, dia terus melakukannya itu sampai berhenti ke daerah terlarang yaitu selangkangan bagian dalam milik Yuna.

Yuna hanya bisa memejamkan mata menahan geli, tubuhnya kembali terasa panas sampai terasa di ujung ubun-ubun karena permainan jari milik Gabriel.

Gabriel menghentikan langkah lembutnya, dia tiba-tiba melakukan sesuatu dengan kasar; membuka kedua belah kaki Yuna dan mulai memasukan satu jari tengahnya ke dalam vagina wanita itu, lalu memainkannya dengan cepat.

Sontak Yuna terkejut, bulu kuduknya mendadak terbangun semua seolah-olah ada listrik dengan tegangan tinggi datang. Dia tidak mampu menahan rasa aneh yang dimunculkan oleh jari  telunjuk Gabriel yang bergerak cepat di dalam tubuh bawahnya, bahkan wajahnya sudah memerah sepenuhnya. "A-ahh, s-sakit!"

Gabriel kembali mengeluarkan seringaian lebar."Kau belum pernah mengunakannya, ya, hah?" Ia mengeluarkan pernyataan tanpa melepaskan jarinya yang bergerak memutar di dalam milik pribadi Yuna itu.

"Ahh... pelan-pelan, Tuan! Mmmh!" Yuna tidak bisa menjawab pernyataan Gabriel, yang dia lakukan hanyalah mendesah, menggelinjang dan meringgis secara bersamaan karena jari Gabriel semakin cepat bergerak merobos kemaluannya, karena tidak mampu menahan denyutan di vagina, bilang kedua tangannya berusaha menghentikan gerakan tangan Gabriel. "Hentikan, please... ahh, sakit!"

Pemuda itu tidak menghentikan pergerakannya sampai Yuna  mengeluarkan cukup banyak cairan cinta. Maka setelah itu, ia bisa dengan leluasa melakukan penetrasi. "Sepertinya sudah cukup," ujarnya sembari menarik jari yang sudah lengket dari dalam kepemilikan Yuna.

Yuna langsung dengan cepat membalikkan tubuh membelakangi pria itu, mencengkram sprei dengan kuat lalu berusaha turun dari kasur untuk melarikan diri.

Namun, pergerakannya terhenti ketika Gabriel tiba-tiba menahan kakinya agar tidak melarikan diri. "Belum selesai!" ucapnya dengan nada tegas.

DEBT LEGACY 21+Where stories live. Discover now