02 | cinta dan kita

26 4 0
                                    

vote duluu!

follow ig: jejes0i2

selamat membaca, semoga suka, Aamiin.

فما الحب إلا الدعاء
"Sejatinya cinta adalah Do'a"

***

Zanara dengan wajah panik, berlari-lari di koridor sekolah. tak peduli dengan tali sepatu yang belum terikat, dan kerudung nya yang sudah acak-acakan.

gadis itu telat, akibat tidur terlalu malam. napasnya tersenggal-senggal. menarik napas sebentar, lalu membuangnya. setelah dirasa cukup rileks, Zanara membuka pintu kelasnya takut-takut. "HAYO!"

"EH, KUCING KE JEPIT!" teriak Zanara ngarang, akibat seseorang dengan tidak sopannya mengagetkannya ketika baru membuka pintu.

cowok yang mengagetkannya itu tertawa melihat raut wajah kesal Zanara "kampret lo Adit!" ucap Zanara sembari menunjukan jari tengahnya pada Adit, ketua kelas XII IPA 1.

"lagian lo pake acara telat, gue cepuin tau rasa lo" kata Adit dengan wajah sok kegantengannya

Zanara mendengus "cowok kok cepu"

"SSA"

"apaan tuh SSA?" tanya Ciko, laki-laki yang duduk sebangku dengan Adit.

"suka-suka Adit"

"najis"

Zanara melewati Adit begitu saja, gadis itu duduk di bangku barisan kedua. ia menoleh pada teman sebangkunya, yang baru memanggilnya "kenapa?" tanya Zanara

"pr agama udah belum? liat dong, hehe" kata Jessi dengan menyengir lebar

Zanara memutar bola matanya malas, mengambil buku Agama latihannya, lalu memberikan nya pada Jessi. "makasih sahabat ukhti kuu"

Zanara tersenyum paksa "yaa"

"lo kenapa bisa telat?"

"keluarga gue lagi gaada dirumah, alhasil ya gue susah bangun. biasanya kan, alarm gue, mak gue" Zanara mengambil sebuah ciki yang berada di lacinya. gadis itu sengaja menaruhnya disana, agar ketika tidak ada guru yang mengajar, ia bisa memakannya, tanpa repot membeli kekantin dengan bersembunyi-bersembunyi seperti temannya.

Jessi hanya ber-oh, lalu kembali menyalin jawaban milik Zanara.

"RA, PINJEM PENA DONG!"

"gaada, abis pena gue!"

"kebiasaan lo dit, minjem mulu!"

Aditya Alfian Bratajaya - laki laki yang sering mengganggu ketenangan Zanara. sejak masuk kelas 12 cowok itu tidak pernah membiarkan hidupnya disekolah tenang. selalu saja menganggu, tidak pernah absen. semua orang mengira bahwa Adit menyukainya, tapi Zanara hanya bodoamat saja. toh, bukan urusannya.

"pinjem sih ra, lupa gue bawa pena" Adit menghampiri mejanya dengan wajah yang memelas

"gue cuma ada satu, lupa bawa" ucap Zanara menunjukan satu pena yang terdapat di kotak pensil hitam miliknya

Adit berdecak malas "kok bisa lupa bawa sih ra? besok besok bawa ya? gue ingetin deh."

"terserah gue dong. kok situ ngatur?" Zanara memutar bola matanya malas, memang Adit siapanya? menyuruhnya untuk membawa pena?

"kalo lo ga bawa pena gue ga bisa nulis ra, mau beli duit gue abis, hehe"

ingin sekali tangan mulus miliknya, menggampar dan meninju wajah laki laki yang berada di depannya.

cinta dan kita | mencintai dalam doa Where stories live. Discover now