03 | cinta dan kita

16 3 0
                                    

vote dulu!

follow ig: jejes0i2_

selamat membaca, semoga suka, aamiin.

"aku merindukan seseorang yang tidak akan pernah kutemukan lagi"

***

Zanara menghela napas lega sambil merenggangkan otot-otot tangan yang pegal. gadis itu baru selesai mengerjakan soal matematika.

Zanara beranjak dari duduknya, menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan meminta untuk diisi.

dikantin, banyak sekali aneka jajanan yang sangat menggiurkan dimatanya. perempuan berkerudung putih syar'i itu memilih untuk membeli mie ayam favoritnya, dengan bakso bakar, cilung, dan pop ice coklat.

"ra, sini!" panggilan Jessi membuatnya menoleh ke sumber suara, lalu kesana setelahnya.

Jessi memang sudah duluan keluar kelas, untuk menempati meja yang akan mereka pakai untuk makan.

"udah mesen belum lo?" seperti biasa, gadis itu sudah stand bay dengan seblak ditangannya. Zanara merinding melihat kuah seblak itu yang sangat merah. entah mengapa dari semua gadis diindonesia yang sangat menyukai seblak, ia sendiri yang tidak suka dengan makanan satu itu. tidak tau alasannya.

"udah" balas Zanara.

seorang pria dengan nampan ditangannya menghampiri meja Jessi dan Zanara "ini neng, mie ayam spesialnya" ujar mamang itu

Zanara mengambil mangkok yang berada di atas nampan itu lalu memberi selembar uang berwarna ungu padanya "hatur nuhun mang"

semua makanan yang Zanara pesan sudah ada di depan mata, perempuan itu langsung melahapnya setelah membaca doa.

mereka berdua akhirnya selesai dengan ritual makannya. suara sendawa Jessi terdengar membuat Zanara menoleh sinis padanya "gasopan"

Jessi tampak melotot "gasopan gimana sih ra? namanya lagi sendawa masa mau gue tutup mulut"

Zanara tak menjawab, matanya menyapu pemandangan sekitar kantin. jajanan yang tadi masih banyak sudah tinggal sedikit.

perempuan itu beranjak diikuti Jessi yang mengekor seperti anak ayam dibelakangnya. Zanara menarik Jessi agar berjalan disampingya.

mereka berdua berjalan sampai kekelas, sudah ramai penghuni didalamnya.

"RA, pena yang lo pinjemin ilang ra. gatau kemana" baru melangkahkan kaki sekelas, suara Adit sudah masuk kegendang telinganya

perempuan itu menoleh "kok bisa sih dit?"

"lo kan tau, pada panjang tangan semua disini. meleng dikit udah ilang tuh pena" jelas Adit dengan wajah tak bersalah

Zanara mengedikan bahunya acuh "yaudah"

"TERUS gue pake apa nulisnya? lo bawa pena lagi?"

"kagak"

"LAH?!"

"itu sih desi" sahut Jessi yang sedari tadi hanya menyimak obrolan

"apaan tuh desi?" tanya Ciko

"derita situ!" jawab para kaum hawa bebarengan membuat para kaum Adam tercengang

"lah anjir!"

***

dibelahan bumi yang lain, seorang laki-laki dengan sarung dan peci dikepalanya sedang duduk diserambi masjid dengan Al-Qur'an ditangannya. laki-laki itu sedang memurajaah kembali hafalan yang sudah sedikit hilang dari otaknya.

cinta dan kita | mencintai dalam doa Where stories live. Discover now