06 | cinta dan kita

12 3 0
                                    

ااسلا م عليكم

vote dulu ya

follow ig : jejes0i2_

selamat membaca, semoga suka, aamiin ...

"nyatanya tuhan hanya mempertemukan, bukan menyatukan"

***

malam ini, hujan mengguyur ibu kota. hujan yang deras ditambah sejuk malam ini membuat semua orang rasanya ingin tidur segera. berbeda dengan seorang gadis yang duduk di balkonnya dengan mata yang selalu menatap air yang turun dari langit.

perempuan itu menghembuskan napas panjang, pandangannya beralih menatap kertas yang ada ditangannya. lama-kelamaan kertas itu di cengkram kuat olehnya, membuat kertas itu menjadi bulat dan recak.

'gaada yang peduli'

'sia-sia!'

'gue udah cape-cape ngejar ini? tapi apa hasilnya?'

perlahan, sebuah setetes air jatuh dari pelupuk matanya. perempuan itu mulai terisak di bawah derasnya hujan.

***

Zanara sedang berada di ruang Rohis, untuk memberi informasi tentang adik kelasnya yang ingin menjadi calon ketua dan wakil Rohis.

dirinya tidak sendiri, ada Azzam di meja depannya. laki-laki itu juga sama hal dengannya. 

mereka baru selesai, Zanara membereskan barang-barangnya yang berserak di atas meja. suara decitan kursi terdengar, Azzam berdiri dari kursinya lalu menghampiri Zanara "saya mau pulang duluan, bisa kamu kuncikan jika sudah selesai?"

Zanara mengangguk, laki-laki itu menaruh sebuah kunci di atas meja Zanara lalu pergi setelah mengucapkan salam.

Zanara beranjak, lalu keluar dari ruangan tersebut. setelah mengunci Zanara kembali kedalam kelasnya karena bel pulang sudah berbunyi.

kelas sudah sepi, perempuan itu segera mengambil tas hitamnya lalu berlalu meninggalkan kelas XII IPA 1.

Zanara menaiki motornya, ketika ingin menyalakan mesin motor, suara dering telpon terdengar dari saku roknnya. perempuan itu segera mengambilnya

"Assalamu'alaikum, kenapa kak?"

"Wa'alaikumsalam. ra, kesekolah bawa motor ga?"

"bawa, kenapa?"

"jemput ayuk sih dirumah, mau kesana gaada motor. kak rezi nya lagi kerja"

"yaudah, tapi ada upah lah"

terdengar decakan dari seberang sana "iya, yaudah buruan"

setelah memutuskan sambungan nya, Zanara kembali memasukan handphone itu lalu menyalakan mesin motornya.

Zanara melajukan motornya di kecepatan rata-rata, jalan raya besar ini tidak terlalu ramai.

perempuan itu sudah sampai di kediaman rumah kakaknya. setelah melepas helm, Zanara segera masuk ke dalam rumah sederhana kakaknya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" tampak kakaknya yang sudah siap bersama kedua anaknya, Axlle dan Syabian.

"udah?"

mereka langsung menaiki motor beat biru tadi.

***

cinta dan kita | mencintai dalam doa Where stories live. Discover now