07 | cinta dan kita

29 3 0
                                    

ااسلا م عليكم

vote dulu ya

follow ig : jejes0i2_

selamat membaca, semoga suka, Aamiin.

"bertemu denganmu adalah ketidak sengajaan yang indah"

***

Zanara menatap sekelasnya bingung dari ambang pintu, tidak biasanya kelasnya sunyi seperti ini padahal semua siswa penghuni ini pada masuk. tangannya bersedekap dada sambil bersandar di pintu kelas "tumben adem ayem, pada kesambet apa nih?" itu suara Jessi, yang baru masuk

"pawang kita lagi sadboy, berhenti jadi reog" jawab Ciko dengan tangan yang merangkul Adit yang sedari tadi hanya diam dengan pandangan kosong

"wih kenapa tuh di Adit? kesambet apaan dia?"

Ciko mengehendikkan bahunya "gatau, tiba-tiba diem gini"

Jessi dan Zanara saling pandang lalu tersenyum setelahnya "Alhamdulillah" ucap keduanya kemudian duduk ditempat meja mereka, karena bel sudah berbunyi

"ra" panggil Jessi sedikit berbisik membuat Zanara menoleh "apaan sih bisik bisik?" jawab Zanara tanpa sadar ia juga berbisik

"lo aja bisik-bisik bambang!" Zanara hanya memutar bola matanya malas "kenapa lo manggil gue?"

"tumben tuh anak, kaga pinjem pena sama lo?" Jessi menunjuk laki-laki yang berada di meja seberang mereka dengan dagu nya, tepatnya pada Adit yang sedang melamun

"gatau lah, gue juga Alhamdulillah sih kaga dipinjem tuh orang lagi"

"Morning class!"

seorang guru perempuan dengan buku ditangannya masuk ke dalam kelas.

mereka semua menatap Adit yang hanya diam, "dit, ada guru!" Adit tersentak, lalu menatap guru yang berada didepan sana

"beri salam"

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!"

"Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Adit, are you oke?"

Adit yang ditanya seperti itu hanya mengangguk. guru perempuan tadi menghampiri mejanya "kamu mau ke uks?"

Adit menggeleng "gausa maam, saya baik-baik aja"

guru perempuan tadi mengangguk lalu kembali kedepan.

"lo beneran baik-baik aja dit?" tanya Ciko, Adit terdiam menatap seorang perempuan yang berada di meja sebelah lalu laki-laki itu mengangguk "iya, udah gausah khwatir"

"dih, siapa juga yang khawatirin lo" Ciko kembali menatap kedepan. Adit terkekeh pelan

"doa disepertiga malam gue sia-sia kah?"

***

"gimana jabatan lo sebagai wakil, siapa yang gantiin?"

Zanara yang sedang mengaduk-ngaduk es nya, menoleh ke arah Jessi "belum tau, besok seleksi"

mereka sedang berada di bawah pohon mangga yang berada di belakang sekolah, tempat dimana dirinya terjatuh gara-gara seseorang yang berteriak yaitu Adit.

ngomong-ngomong Adit, kenapa sekarang laki-laki itu menjadi pendiam? dan tumben sekali cowok itu tidak meminjam penanya dan juga menjahilinya.

"ZANARA!"

cinta dan kita | mencintai dalam doa Where stories live. Discover now