04 | cinta dan kita

22 4 0
                                    

Vote dulu atuh !

jgn lupa follow ig: jejes0i2_

selamat membaca, semoga suka, aamiin.

"karena sejak kecil aku tidak tau bagaimana rasanya diapresiasi, pencapaianku selalu dianggap kecil oleh mereka ... "

***


bruk

Zanara tidak dengaja menabrak seseorang yang sedang berlari-lari di rumah sakit, seperti ada yang dikhwatirkan oleh orang itu. "Astaghfirullah" gumam orang itu yang mampu terdengar oleh Zanara

"maaf, maaf saya tidak sengaja. permisi" laki-laki itu pergi setelah mengucapkan salam. Zanara menatap punggung tegap itu yang perlahan mulai menghilang dari penglihatannya.

perempuan itu menggelengkan kepalanya, matanya tak sengaja menatap tasbih hitam yang terjatuh. Zanara berjongkok, mengambil benda itu. ditatap nya lama tasbih itu "apa punya orang tadi?"

Zanara kembali menoleh kebelakang, percuma kalau ia kejar, sudah pasti tidak akan ketemu. toh, wajahnya saja ia tak tahu, karena belum melihat.

perempuan itu memilih untuk menyimpannya saja, setelah di masukan ke saku gamis yang ia kenakan, Zanara kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

"Assalamualaikum" salam Zanara ketika memasuki ruang inap tempat keponakan kecilnya di rawat

"Waalaikumsalam"

Zanara menghampiri kakak pertamanya yaitu, Rara. perempuan itu memberikan bolu yang ia beli sebelum kesini.

dilihatnya dua keponakannya yang tidur di ranjang yang berbeda. mereka terkena penyakit yang sama yaitu, muntaber. kakaknya menjaga di temani oleh kakaknya yang kedua, yaitu Ira. kakak iparnya tidak bisa menemani karena sedang ada urusan.

Zanara menghampiri syabian, anak terkecil kakaknya. sedangkan Axlle anak tengah kakaknya, sedang tertidur pulas.

***

Zanara menoleh kekanan dan kekiri, tidak ada tanda-tanda akan lewat angkutan umum. perempuan itu baru keluar dari rumah sakit tadi, berniat untuk pergi ke rumah Adit. karena ada kerja kelompok disana.

getaran yang berasal dari yg tas totebag nya membuat Zanara langsung mengambil benda yang bergetar itu. ternyata ada yang menelponnya. Zanara menggeser tombol hijau yang tertera disana

"Assalamualaikum, siapa?"

"Waalaikumsalam! ra lo dimana sih? udah pada kumpul nih tinggal lo doang yang belom" suara Adit terdengar disana,

"sorry, gue lagi nunggu angkot. tapi gaada deh kayaknya yang lewat sini"

"yaudah gue jemput, lo dimana?"

Zanara terkejut "eh gausah dit, gue gamau dibonceng lo! gue bisa naik ojek kok"

"ye percuma bambang! ojek kebanyakan cowok. tenang gue bawa mobil, gue bawa juga nih temen lo si jejes. biar kaga terjadinya fitnah. yodah serloc"

Zanara mengangguk, walau tidak terlihat dari seberang sana. setelah memutuskan panggilan itu, perempuan itu langsung meng-serloc tempat dimana ia berada.

5 menit setelahnya, mobil brio berwarna putih menepi didekatnya. sang pemilik membuka setengah kaca jendelanya. "ra, masuk" ucap pemilik itu yaitu, Adit.

Zanara mengangguk, gadis itu langsung masuk di kursi belakang yang sudah terdapat Jessi sedang memainkan handphone-nya.

"abis ngapain lo ra, di rs?" tanya Jessi setelah menyadari keberadaan Zanara

cinta dan kita | mencintai dalam doa Där berättelser lever. Upptäck nu