25

3.3K 200 43
                                    

Hari ini seperti yang sudah diberitahu semalam, Bapak ada kunjungan ke Kalimantan Timur, tepatnya proyek IKN. Hari ini Bapak akan terjun langsung mengawasi proses pembangunan. Rombongan Bapak berangkat dari pagi menuju airport.

Untungnya, hari ini tidak ada keributan dengan Vanessa karena perkara bangun pagi. Gadis itu dengan nurutnya mengikuti perkataan Mayted semalam, Vanessa sangat berusaha untuk tidak tidur setelah sahur dan Sholat Subuh. Gadis itu sungguh melakukannya, bahkan setelah Sholat Subuh ia langsung mandi agar tubuhnya segar dan tidak mengantuk.

Hari ini ia hanya memakai pakaian yang simple, sebelumnya Vanessa dan Ati berdiskusi untuk memakai outfit apa hari ini karena kebetulan hari ini Kunker Bapak tidak begitu formal, jadi Bapak mempersilahkan menggunakan outfit yang ingin mereka pakai dengan syarat harus sopan dan nyaman.

Vanessa memutuskan untuk memakai baju tanpa lengan/ketekan karena di Kalimantan akan sangat panas walaupun ada kemungkinan dirinya gosong, tapi ya sudah lah daripada ia harus kegerahan dan menbuat moodnya rusak.

Vanessa memutuskan untuk memakai baju tanpa lengan/ketekan karena di Kalimantan akan sangat panas walaupun ada kemungkinan dirinya gosong, tapi ya sudah lah daripada ia harus kegerahan dan menbuat moodnya rusak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjir nih bocah, belum setengah jalan malah tidur." Bintang tersadar ketika kepala Vanessa terjatuh dan mendarat di bahunya.

"Biarin aja mas, udah bagus Mbak Vanessa nggak tidur lagi setelah Sholat Subuh." Ujar Lino.

"Kok bisa ya bang, gue punya sepupu sehibernasi ini?" Bintang tak habis pikir. Akhirnya ia membiarkan sepupunya itu tertidur dengan posisi kepala bersandar ke bahunya walaupun ia harus menahan pegal.

Kini mereka dalam perjalanan menuju airport, Bintang satu mobil dengan Vanessa, Mas Lino, dan Mas Nando. Pengawalan cukup ketat semenjak Kakek naik pangkat tiga hari yang lalu, tanda kehormatan dari Presiden.

Kurang lebih satu setengah jam mereka di perjalanan, akhirnya rombongan Bapak sampai di lapangan lepas landas, bahkan ketika mobil sudah berhenti, Vanessa belum kunjung bangun.

"Nes, bangun. Udah sampai ini, kalo mau tidur lagi di pesawat aja." Bintang membangunkan Vanessa dengan lembut, takut jika dirinya membangunkan tuan puteri ini dengan bar bar, yang ada ia bisa digampar habis habisan oleh Vanessa.

Vanessa terbangun dengan mata yang masih setengah terbuka, setelah sadar beberapa detik, ia mengangguk mengerti dan menyelempangkan tasnya lalu ia turun dengan wajah khas bangun tidur.

Kakek memanggilnya, katanya beliau ingin berjalan berdampingan dengan dirinya. Vanessa nurut saja dan kini berjalan menuju pesawat berdampingan dengan Kakek.

"Tidur mulu mbak." Itu Mayted, laki laki itu sudah hafal bentuk wajah Vanessa ketika bangun tidur. Gadis itu sepertinya hanya memakai makeup tipis, bahkan tanpa makeup pun Vanessa tidak ada bedanya, ia tetap cantik.

"Susah banget Pak bangun pagi tuh." Ucapnya mereka berjalan beriringan. Sesekali ia menguap, tidak peduli jika ada media yang memotretnya.

"Biasain mbak, kamu mau koas, nanti jam tidur kamu makin berantakan, kan saya nggak mungkin nyamperin kamu ke rumah sakit untuk bangunin kamu kalo kamu harus stay beberapa hari disana. Kamu belum tentu bisa setiap hari pulang." Celoteh laki laki itu.

He Fell First and She Never Fell?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang