32

2.2K 162 14
                                    

Perayaan kecil kecilan terus berlangsung ketika Bapak telah ditetapkan oleh KPU sebagai presiden terpilih periode 2024-2029. Entah dari kenalannya, teman seperjuangannya, orang orang terdekat, bahkan sekarang adalah TKN nya. Kelompok terdepan yang selalu membela, memperjuangkan, dan melindungi Bapak serta Mas Gibran selama kontestasi pilpres kemarin.

Hari ini Bapak dan Mas Gibran diundang ke acara buka bersama dengan Tim TKN di daerah Kuningan. Sore ini rombongan Bapak sudah siap siap termasuk ketiga cucunya, Mas Didit dan Mbak Yanti (Bundanya Vanessa), serta ajudan/adc/sekpri.

Kecuali Vanessa, gadis itu beberapa hari ini memang ada pembekalan koas, ia sebentar lagi akan full beberapa waktu untuk menjadi dokter muda/koas di RSCM. Dirinya ditempatkan di rumah sakit tersebut kurang lebih 1.5-2 tahun.

"Mbak Vanessa gimana, Ted? Cucu ku itu harus ikut juga." Ucap Bapak, kini mereka sudah keluar dari lingkungan Hambalang. Di dalam mobil itu Mayted duduk disamping supir dan Bapak dibelakang bersama Rizky.

"Mbak Vanessa masih ada pembekalan koas, Pak. Tapi saya tidak tahu selesainya kapan." Ucap Mayted dari depan.

"Coba kamu chat pacar kamu itu, Ted. Masa kamu tidak tahu jadwal Vanessa. Kalian berantem apa gimana? Biasanya kamu hafal sekali jadwalnya." Curiga Bapak.

Rizky pun juga ikut terheran, sesekali ia melirik Mayted yang tengah menoleh ke belakang, ke arah Bapak. Laki laki itu juga terheran, kalopun memang berantem, itu kejadiannya semenjak kapan?

"Ted? Kenapa diam? Berantem sama Vanessa?" Tanya Bapak memastikan lagi.

"Nggak pak, baik baik saja." Ucapnya berbohong.

"Yaudah kamu chat Vanessa, selesai jam berapa nanti tinggal dijemput." Perintah Bapak, mau tidak mau Mayted harus mengirim Vanessa pesan setelah semalaman gadis itu mengabaikannya. Entah pesan ini akan ia abaikan juga atau tidak, Mayted hanya berharap gadis itu bisa membalasnya ditengah kesibukannya itu. Jika tidak, Bapak pasti akan terus mencurigainya.

"Baik pak." Ucap Mayted. Laki laki itu mengambil ponsel dari kantorngnya.

 Laki laki itu mengambil ponsel dari kantorngnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kemana dia ya? Dari pagi nggak ngasih kabar." Gumam Mayted. Semalam, memang gadis itu tidak membalas pesannya juga. Mayted berpikir mungkin gadis itu sibuk dengan persiapan pembekalannya walaupun permasalahan hubungan mereka belum selesai, Mayted tidak berpikir jika Vanessa sengaja mengabaikannya karena sedang berselisih paham. Mayted hanya berpikir dan yakin memang gadis itu sedang mempersiapkan pembekalan koasnya.

"Mbak Vanessa sepertinya masih pembekalan pak, chat saya belum dibaca." Ucap Mayted.

"Yasudah, kasih tahu dia setelah pembekalan koasnya, langsung ke Kuningan. Pakaiannya sudah disiapkan Mbak Yanti. Nanti saya kirim Valdo untuk menjemputnya." Ucap Bapak dan Mayted meresponnya dengan mengangguk paham.

Selama perjalanan menuju Kuningan, selama mobil ini melewati jalan Tol Jagorawi, ia terus memikirkan Vanessa. Tadi pagi, ia berpapasan dengan Vanessa di rumah. Namun, gadis itu merasakan kehadirannya saja mungkin tidak.

He Fell First and She Never Fell?Where stories live. Discover now