AM 6. Amnesia?

28.3K 2.2K 117
                                    



•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Mau kemana kamu? Tidak melihat jika ada keluargamu disini?" ucap Veer dengan suara beratnya. Veer paling tidak suka jika adik-adiknya itu tidak berlaku sopan kepada yang lebih tua.

Alvero yang ditanya seperti itu hanya diam, ia tadi terburu-buru sampai tidak melihat keluarganya berkumpul di ruang keluarga.

"Maaf..." jawab Alvero menundukkan kepalanya. "Aku hanya ingin ke rumah mama," lanjut Alvero yang ditatap datar oleh Veer.

"Bukannya siang tadi kau bilang tidak jadi karena kembaranmu tidak ada di mansion. Kenapa sekarang ingin kesana?" ucap Vander sembari menatap lekat Alvero. Sedangkan Michelle hanya memperhatikan ketiganya.

Flashback on.

Vander terlihat sedang duduk di kursi kebesarannya sembari memijat pangkal hidungnya karena merasa pusing. Ariana Grisham adalah sahabat dari mantan istrinya.

Ariana terus-terusan datang ke kantornya dengan alasan 'menjaganya' dan itu diperintah oleh mantan istrinya yaitu Melody. Bahkan Ariana selalu datang ke Mansionnya saat waktunya makan malam walaupun berakhir diusir seperti hari ini.

Vander tahu kalau Ariana berbohong. Untuk apa Melody memerintahkan sahabatnya sendiri untuk menjaga mantan suaminya, padahal Melody saja tidak menganggapnya ada. Begitulah pikir Vander.

"Apa yang sebenarnya wanita rubah itu rencanakan..." pikirnya.

Suara panggilan telpon terdengar yang membuat Vander tersadar dan menoleh melihat handphonenya yang menyala dengan menunjukkan nama si penelpon yaitu Alvero.

"Ada apa?"

"Elvaro gak di mansion pah. Dia ke markas gengnya, jadi kita tidak perlu ke mansion mama,"

"Hm"

Flashback off.

"Aku mau..." Alvero saat ini bingung ingin mengatakan apa untuk meminta izin. "Kau ingin bertemu ibumu?" bukan Veer yang bertanya tetapi Vander, karena Vander melihat Alvero yang bingung untuk menjawab pertanyaan anak pertamanya itu.

"Iya pa." ucap Alvero mengangguk dan menatap mata Ayahnya itu. "Alasannya?" tanya Vander menatap balik mata anak kedua-nya itu.

"Aku hanya ingin pa," jawab Alvero. Vander menghela napasnya dan menganggukkan kepalannya pertanda bahwa ia mengizinkan. Alvero yang melihatnya berpamitan dan langsung pergi menuju mansion ibunya.

Veer penasaran kenapa adiknya ini ingin kesana dan alasannya ibu mereka. Biasanya Alvero akan telat atau tidak datang jika berkunjung ke mansion ibu mereka untuk menemui Elvaro, alasannya hanya karena Alvero malas bertemu ibunya. Tetapi sekarang, Alvero malah ingin pergi ke sana tanpa mereka dan bahkan Alvero tahu kalau kembarannya itu tidak ada dimansion ibu mereka.

Transmigrasi 'Antagonis Mother'Where stories live. Discover now