AM 10. Hug Me

28.5K 2.3K 177
                                    



•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tubuh Melody terasa kaku saat dipeluk oleh anak sulungnya itu. Melody bisa merasakan tubuh Veer yang bergetar samar dan isakan tertahan seolah mencoba untuk tetap kuat.

Veer merasa ia harus kuat, apalagi ia anak pertama dan abang bagi adik-adiknya yang membutuhkannya saat sedang rapuh, sebagai pelindung dan tempat pulang mereka jika tidak ada tujuan. Padahal Melody tahu jika Veer juga rapuh selama ini.

"Hug me, mom!" ucap Veer dengan suara bergetar. Ia menginginkan Melody membalas pelukkannya.

Melody dengan kaku memeluk Veer dan entah dorongan dari mana, Melody mengusap lembut punggung tegap itu. Veer yang merasakan usapan lembut dari ibunya itu merasa bahagia dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang ibu dan menghirup dalam wangi Lavender yang menguar dari tubuh sang ibu, yang akan menjadi candunya dari saat ini.

Sedangkan yang lain masih memperhatikan. Mereka bahagia melihat itu, ibu mereka tidak menolak ataupun menatap tajam mereka seperti biasanya.

Melody yang memeluk Veer merasakan jika dadanya berdenyut nyeri saat mendengar isakan tertahan dari anaknya itu. Melody yang tidak bisa menahan perasaan sakit itu pun menangis tanpa mengeluarkan suara.

Ia merasa jika perasaan itu adalah perasaan Melody asli yang menyesal. Tapi apakah dia menyesal, atau itu memang benar perasaannya dan bukan Melody asli?

"Veer..." lirih Melody pelan bahkan sangat pelan. "Maaf. Maaf-in mama, Nak." ucap Melody dengan suara yang bergetar menahan isakan yang akan keluar.

Melody rasanya tidak sanggup mengatakan kelanjutan ucapannya. Bahkan sekarang pipi Melody telah berlinang air mata.

Veer yang tidak sanggup mendengar suara ibunya yang bergetar itu pun menaikkan pandangannya untuk melihat wajah sang ibu. Dapat Veer lihat jika wajah ibunya telah basah karna air mata, ia lantas menghapusnya menggunakan ibu jarinya.

Melody lantas tersenyum melihat perlakuan anak sulungnya itu. "Mama kenapa minta maaf? Mama nggak ada salah apa-apa," ucap Veer tersenyum dengan mata yang memerah karna habis menangis.

"Berbohong, huh. Mama dulu jahat, iya kan? Mama bahkan pukul kamu dan juga adek. Mama bahkan banyak salah sama kalian, dari mananya mama nggak ada salah?" ucap Melody sembari tersenyum, walau dengan air mata yang terus mengalir.

Michelle sedari tadi telah menangis saat melihat ibunya menangis. Begitupun Alvero dan Elvaro yang menahan air mata mereka supaya tidak terjatuh. Vander menatap itu dengan tatapan tenangnya, tapi tidak dengan hatinya yang ingin sekali memeluk Melody dan juga anak-anaknya untuk menguatkan mereka.

"Mama ingat?" tanya Veer takut jika ibunya marah karna ia berbohong. "Ya. Mama ingat, bahkan sangat ingat. Makanya mama minta maaf sama kamu, dan juga adek." ucap Melody menatap anaknya itu lalu beralih menatap anaknya yang lain.

Transmigrasi 'Antagonis Mother'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang