01

1.3K 63 2
                                    


Kesedihan Aisyah

Aisyah berlari cepat menyusuri koridor rumah sakit, ini adalah hari kelulusan nya tapi ayah nya sedang terbaring sakit akibat terjadi kecelakaan.

Hanya ayah nya satu satunya orang yang ia miliki di dunia ini.

Aisyah melihat di depan ruang tunggu ayah nya pun sangat banyak seorang pria berbaju hitam dan badan nya sangat besar-besar.

Apakah ia salah nomor, tapi benar ini adalah nomor yang disebutkan oleh suster tadi saat dirinya bertanya di meja resepsionis.

Aisyah mendekat dan melihat dari sebuah jendela ternyata memang ayah nya dengan terpasang berbagai alat yang menempel di tubuh ayah nya.

"Ayah..." tangis pilu Aisyah tak kuasa begitu banyak selang-selang yang melekat di tubuh sang ayah.

"Maaf nona apakah anda keluarga dari pria yang berada di dalam" tanya salah satu seorang lelaki yang bertubuh besar.

"Iya saya putrinya" jawab Aisyah dengan sopan

Lalu pria itu pergi dan membisikkan sesuatu kepada seorang pria yang sedang duduk.

Aisyah kembali melihat ayah nya yang sedang di tangani oleh dokter, hatinya sakit sekali melihat ayah nya yang selalu kuat untuk dirinya kini tidak bisa melakukan apapun lagi.

"Maaf nona, bos saya ingin berbicara dengan anda" panggil pria itu lagi dan Aisyah hanya melamun seakan bertanya dari sorot matanya untuk apa.

"Ini tentang kecelakaan ayah anda nona" sambung pria itu lagi melihat wanita yang dibaluti oleh sehelai kain di wajah nya tampak sedang ragu dengan perkataan nya.

"Baik... " putus Aisyah.

"Itu nona bos saya" ucap pria itu menunjuk seseorang yang sedang duduk di temani oleh benda pipih di genggaman nya.

Aisyah mendekat kepada pria itu...

"Maaf tuan anda memanggil saya..?" sapa Aisyah dengan sopan walau suaranya sedang menahan tangis nya.

Deg...

Tubuh Alex seketika menegang mendengar suara nan lembut menyapa di indera pendengaran nya.

Alex mendongak melihat Aisyah karna dirinya sedang fokus dengan benda pipih ditangan nya.

Deg...

Lagi lagi... Tapi kali ini hatinya bergetar dan jantung nya lebih cepat ritme nya berdetak dari pada biasa nya ia pun tidak tahu.

Alex melihat wanita itu menutupi setengah dari wajah nya hanya terlihat alis dan mata nya saja, Alex merasakan hal yang tidak biasa ia rasakan.

Dilihat dari matanya saja orang-orang yang mempunyai pikiran pasti akan mengira Aisyah sangatlah cantik.

"Ehem.... " Alex berdehem menetralkan jantung nya yang sedang berdetak dengan tidak normal.

Saat Aisyah menangis tadi, bulu mata Aisyah menjadi lentik walaupun matanya memerah tapi sangat lucu dimata Alex seperti anak kecil.

Wanita Bercadar Milik Sang Mafia (On Going) Where stories live. Discover now