17

506 23 1
                                    

Kebaikan Hati Aisyah

Alex dan Aisyah kini dalam perjalanan ke mall yang hanya membutuhkan dua puluh menit saja untuk sampai ke pusat perbelanjaaan.

Aisyah yang memandang ke arah luar betapa indah nya gedung-gedung di kota ini, tapi fokus Aisyah teralihkan oleh seorang kakek-kakek yang sedang menangis di tepi jalan.

"Hubby tolong hentikan mobil nya, Aisyah mohon hubby... " pinta Aisyah mendesak Alex agar mobil nya segera menepi.

"Ada apa sayang, apa yang terjadi... "

"Cepat hubby...." rasanya Aisyah ingin menangis saja.

"Cepat pinggirkan mobil nya" titah Alex kepada sang supir.

Aisyah dengan cepat keluar dari mobil dan berlari ke arah belakang karena sang kakek telah ia lewati beberapa meter.

Alex juga langsung berlari mengejar sang istri dengan panik takut terjadi apa-apa dengan istrinya.

"Kakek kenapa kakek disini dan menangis ditepi jalan seperti ini, cuaca begitu panas begini kek... " tanya Aisyah lembut menatap kakek-kakek itu dengan iba apalagi penampilannya yang sangat lusuh.

"Nona saya tidak apa-apa...." kakek itu langsung menangis tapi ia masih sempat mengatakan tidak apa-apa kepada Aisyah.

"Kakek kenapa menangis, dan kayu bakarnya untuk apa...."

"Tidak nak, saya dari pelosok desa sini, ada yang memesan kayu bakar kepada kakek tapi sang pembeli tidak jadi membeli, padahal kakek sudah menempuh perjalanan selama lima belas kilo meter... " jelas sang kakek merasa kecewa dengan sang pembeli.

Ia sudah janji untuk membeli tapi sang pembeli malah tidak jadi membeli sontak saja ia merasa kecewa.

Aisyah langsung menangis mendengar penuturan dari sang kakek, bagaimana bisa sang kakek yang sudah jauh-jauh datang ke kota ini tapi malah berakhir dengan kecewa.

"Kakek jangan menangis hiks...hiks..." ucap Aisyah menenangkan sang kakek tapi dirinya juga malah menangis.

"Sayang, apa yang terjadi hah... kenapa kamu menangis..."ucap Alex terkejut.

Ia mendapati istrinya telah menangis sesenggukan, lalu ia menatap curiga kepada pria paruh baya di depan nya.

Aisyah lalu memeluk Alex dengan erat sambil terisak di dada bidang suaminya.

"Hubby tolong berikan uang kepada Aisyah, Ais mohon hubby... hiks... ".

"Kasihan kakek itu sudah jauh-jauh datang  ke kota untuk menjual kayu bakar nya tapi pembeli nya hiks... hiks... Hubby".

Alex memeluk Aisyah dalam dekapan nya ia beruntung mendapatkan Aisyah, Klever benar-benar berhasil mendidik Aisyah yang notabe nya Klever adalah pria yang terkenal kejam juga di dunia bawah.

Lalu Alex mengambil dompetnya dari saku celana nya.

"Sayang, jangan menangis lagi, aku akan memberikan uang nya untuk mu..."

Aisyah mengangguk tapi air mata nya masih keluar sehingga cadar Aisyah pun ikut basah, Aisyah tidak terbayangkan bagaimana perjuangan sang kakek membawa kayu bakar dan memikul nya di pundak nya sebanyak belasan kilo meter jauh nya.

Wanita Bercadar Milik Sang Mafia (On Going) Where stories live. Discover now