06

721 42 1
                                    


Anderson Kalangi


Alex kini sedang berada di dalam ruang kerjanya.

Drttt...

Alex melihat siapa yang telah menelpon nya dan wajah nya langsung berubah menjadi datar.

"Wanita mana lagi yang kamu pungut anak bodoh sampai kau mau menikahinya hah.. " ucap Kalangi dengan emosi

Alex yang mendengar ucapan Kalangi pun menggeram marah.

"Perhatikan ucapanmu Dad" ucap Alex geram untung saja masih ayah nya kalau orang lain maka nyawa nya sudah pasti melayang detik itu juga.

Yang menelpon nya adalah ayah nya, tuan besar yaitu Anderson Kalangi yang sekarang berada di New York.

"Sudah ku katakan jangan menikahi siapa pun kecuali dengan pilihanku" ucap Kalangi di seberang telpon sana.

"Aku yang membina rumah tangga, dan Daddy perhatikan ucapanmu sekali lagi atau kau akan merasakan kehebatan putramu yang kau banggakan ini, ingat sekarang ia adalah istriku menantu besarmu" ucap Alex dengan menekan kan setiap ucapan nya dan langsung memutuskan sambungan telponnya.

Ini lah yang tidak di sukai dengan sang Daddy, yang selalu mengatur ngatur dirinya, bahkan sampai perjodohan pun harus Daddy nya yang menentukan nya setelah tahu dirinya telah sukses sampai sekarang ini.

Ia tahu pasti Daddy nya tidak akan tinggal diam saja setelah ini, dirinya yakin kalau Daddy nya sudah mengetahui identitas Aisyah yang pasti akan ditentang nya karena Aisyah keluarga yang jauh berada dibawah keluarga Anderson.

Alex mengirimkan sebuah pesan kepada Aaron agar memperketat penjagaan untuk Aisyah setelah ini, dirinya tidak mau kecolongan sedikitpun.

●●●

Aisyah makan benar-benar sudah seperti orang yang tidak makan bertahun tahun sangking laparnya, kenapa tidak, dirinya sudah melewatkan sarapan pagi dan makan siang dan ini ulah suaminya.

Alex hanya tersenyum menanggapinya, karena ulah nya Aisyah sudah melewatkan dua kali makan, yaitu pagi dan siang.

"Nambah lagi.." tanya Alex yang melihat piring Aisyah hampir habis.

"Enggak tuan Aisyah sudah kenyang.." jawab Aisyah yang mulutnya masih berisi makanan, mirip seperti ikan buntal yang mana Aisyah kini tidak menggunakan cadarnya sehingga terlihat pipinya yang chubby.

Tenang saja, Alex sudah memperingatkan semua pelayan tanpa terkecuali agar tidak boleh memasuki ruang makan, Alex tidak bisa menahan senyum manis dibibirnya.

"Alhamdulillah" ucap Aisyah sambil mengelus perutnya yang sedikit membuncit terisi oleh makanan.

Alex mengambil tissue dan mengelap bibir Aisyah, membuat Aisyah tertegun dengan perlakuan Alex sekaligus merasa senang.

"Sudah selesai" tanya Alex

"Sudah tuan, Aisyah sudah kenyang" jawab Aisyah dengan tersenyum.

"Maaf sudah membuatmu merasa kelaparan karenaku" ucap Alex merasa bersalah kepada Aisyah.

"Kenapa minta maaf, Aisyah tidak apa-apa kok tuan" Jawab Aisyah dengan polos
Bagaimana pun Aisyah masih seorang remaja yang baru saja lulus sekolah.

Wanita Bercadar Milik Sang Mafia (On Going) Where stories live. Discover now