18. Pregnant (?)

3.9K 86 5
                                    

"Tuan.... Maaf, tapi dimana Nyonya? Apakah Nyonya sedang sakit?" Ucapnya hati-hati.

_______________________________

"Benar. Ahjuma, tolong buatkan bubur untuk istriku. Aku akan mengambilnya ketika ia sudah terbangun nanti." Ucapnya tegas sembari melangkah meninggalkan wanita paruh baya itu.

"Baik, Tuan" Tetap menanggapinya walaupun punggung lebar itu sudah melangkah pergi.

Mendapat perintah dari sang Tuan rumah, dengan sigap ia meraih bahan-bahan yang dibutuhkan. Ahjuma Soomin berfikir sejenak apa yang cocok dicampurkan dengan bubur nasi namun tetap mudah untuk dicerna.

"Ah, aku akan membuatkan bubur dengan potongan udang. Nyonya pasti akan sangat menyukai nya" Ucapnya ceria.

Hanya butuh belasan menit untuknya membuat bubur itu. Kini makanan itu sudah jadi, bau nya tercium sangat harum dengan tampilan nya yang terlihat sangat lezat.

"Haruskah aku mengantarnya ke kamar Tuan? tapi dia berkata akan mengambilnya jika Nyonya sudah bangun"

Ia mencicipi sedikit bubur dengan potongan udang tersebut, merasa sudah pas dengan rasanya ia tersenyum. Keahlian nya dalam memasak tidak bisa untuk diragukan lagi, dia sudah bekerja sedari masa gadisnya. Tentu saja itu membuatnya sangat ahli dalam masak memasak.

"Um, Nyonya sedang tidak enak badan..... Kemarin aku melihatnya pergi ke makam mendiang kedua orang tuanya diantar dengan supir. Namun ketika pulang ia berada di gendongan Tuan dengan isak tangis yang terlihat begitu ketakutan, wajah Tuan juga terlihat sedang begitu emosi ketika menggendongnya"

Ucapnya bertubi-tubi, bertengkar dengan pikiran nya sendiri. Wanita itu khawatir dengan sang Nyonya.

"Ketika jam makan malam Nyonya dan Tuan tidak turun, astaga. Apa yang terjadi..... Ah, tidak mungkin jika kejadian kala itu terulang lagi" Ucapnya sambil teringat kejadian dimana Yoonjung berusaha ingin kabur namun Jungkook menangkapnya lebih dulu.

Wanita itu menjadi saksi bagaimana kemarahan sang Tuan. Dia sudah tahu dengan apa yang terjadi dengan mereka berdua ketika memasuki kamar.

"Ah, Soomin. Kau tidak boleh berfikiran seperti ini, astaga. Jika Tuan tahu dia pasti sudah memecatku" Ucapnya dengan diri sediri.






***






Jam menunjukkan pukul setengah empat sore. Jungkook masih sibuk berkutik dengan macbook dan berkas-berkas di sofa kamar itu. Sedari siang tadi ia mengerjakan urusan kantor yang memang harus meliputi campur tangan nya sendiri.

Dirinya yang tidak berangkat ke kantor dan mengerjakannya di rumah hari ini, biasanya jika dirumah dia mengurus urusan kantor di ruang kerjanya namun saat ini tidak. Jungkook lebih memilih mengerjakan nya di sofa kamar nya, dengan begitu ia bisa memantau secara langsung mata istri kecil nya yang masih terlelap.

Sorot mata nya fokus kepada Macbook dan berkas-berkas itu, namun sesekali ia melirik istri kecilnya di sebrang sana yang terlelap dengan keadaan lemas.

Pria dengan kegagahan nya itu duduk dengan tegas, melihatkan tampangnya yang terlihat sangat jantan. Jungkook menyadari, hari sudah mulai sore. Namun istri kecilnya belum juga terbangun sedari tadi siang. Ia meninggalkan berkas-berkasnya dan MacBook nya. Langkahnya menghampiri istri kecilnya di ranjang.

Wild HusbandWhere stories live. Discover now