Chapter 8 - Deal

767 53 10
                                    

Perhatian silahkan baca chapter(s) sebelumnya kalau sudah lupa dengan ceritanya.

Chapter 8

“A-apa? K-kau bilang apa, Chris?” Diana terkejut dan dengan seketika wajahnya memutih mendengar pernyataan Chris.

“Di.. ak tau kamu ngerti maksud aku.” Jawab Chris dengan masih memandang kedua mata Diana dengan tajam.

“A-a-aku.. aku..” Diana yang tidak tahu harus menjawab apa terhadap pernyataan Chris yang terkesan tiba-tiba memutuskan untuk segera berlari meninggalkan Chris. Dia benar-benar bingung. Otak dan hatinya meneriakkan dua kalimat yang berbeda. Otaknya memintanya untuk ingat apa yang Stacy katakan, dan hatinya menyerukan Diana untuk segera berlari kembali pada Chris dan mengatakan ia juga menyukainya dan ingin menjadi kekasihnya.

~*~*~*~*~

“Vin, bisa aku bicara sama kamu sebentar?” ucap Chris sambil mendatangi Vina yang sedang duduk bersama teman-temannya, sementara semua teman Vina hanya bisa melongo melihat wajah artis tampan pujaan mereka dari jarak kurang dari 1 meter untuk pertama kalinya.

“Ada apaan, Chris? Kenapa lagi sama Diana?” Vina pun segera berdiri dan pergi mengikuti Chris untuk berbicara dengan tenang di dalam mobil Chris.

“Vin, tolong bantu aku. Aku harus gimana sekarang?” ujar Chris sembari menyandarkan kepalanya pada kursi mobilnya dengan pasrah.

“Kamu kenapa, Chris? Gimana aku bisa bantu kamu kalo kamu gak cerita sama aku?” tanya Vina.

“Aku ‘nembak’ dia Vin. Dan berita buruknya aku tahu kalo salah satu dari cewek-cewek itu mendekati Diana dan meminta Diana untuk membantunya kencan denganku. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menyesal menjadi artis dan hanya ingin menjadi seorang yang hidup normal tanpa fans dan berita tentang diriku.”

“Sebentar-sebentar! Aku gak salah dengar kan? Trio Barbie itu datengin Diana buat minta Diana supaya kamu kencan sama salah satu dari mereka?” Tanya Vina dengan suara yang meninggi.

“Benar.” Chris menganggukkan kepalanya.

“Kurang ajar! Bagaimana bisa mereka memanfaatkan adikku yang polos seperti Diana? Mereka benar-benar tega sekali! Hah! Aku sama sekali tidak menduga ini!” Vina berkata dengan suara yang penuh emosi.

“Aku harus gimana, Vin? Aku benar-benar gak tahu harus bersikap seperti apa dengan Diana. Apa dia sama sekali sudah tidak menyukaiku lagi dan benar-benar sudah melupakan aku? Apa aku terlalu cepat?” Tanya Chris sambil memijat keningnya yang merasa semakin pusing karena Diana.

“Aku tahu, Chris! Kita ikutin aja maunya Si Barbies itu supa-” Jawab Vina yang langsung disela oleh Chris.

“Apa? Kamu sudah gila, Vin! Kenapa kita harus mengikuti mau mereka?”

“Dengar dulu, Chris. Ini demi kebaikan Diana. Aku yakin Diana juga masih suka sama kamu. Dengan begini mungkin Diana bisa menyadari kalau sebenarnya dia masih suka sama kamu. Sekaligus kita bisa tahu apa mau dari mereka. Kalau kamu langsung datangi tiga orang itu, Diana pasti akan langsung membenci kamu dan membela mereka.” Jelas Vina panjang lebar pada Chrisyang tampak sedang memikirkan baik-baik perkataan Vina.

“Baiklah! Aku tahu apa yang harus aku lakukan pada mereka-mereka ini.”

~*~*~*~*~

“Hai, siapa dari kalian yang bernama Stacy?” Tanya Chris sambil menebar senyumnya kepada 3 gadis cantik dengan pakaian minim yang berdiri di hadapannya dengan tatapan memuja.

“Aku! Aku Stacy!” Jawab Stacy sambil menatap Chris dengan pandangan menggoda.

“Oh, kamu yang bernama Stacy. Nama yang cantik untuk orang yang cantik.” Bisik Chris di telinga Stacy sehingga sontak membuat wajah Stacy memerah karena malu dan senang atas perilaku Chris.

“Ah kamu bisa aja sih, Chris.” Jawab Stacy malu-malu sembari memukul manja lengan Chris. Stacy pun melihat ke arah kedua temannya dan memberi tanda agar mereka segera menyingkir dari Chris dan Stacy.

“Kamu harus berterima kasih pada Diana untuk ini.tanpa Diana aku tidak akan pernah menyadari keberadaanmu di sekolah ini.” Ucap Chris masih berbisik di telinga Stacy.

“Tentu saja. Aku akan menyampaikan terima kasihku padanya nanti. Dia memang seorang yang baik.” Ucap Stacy yang entah kenapa Chris merasa ucapannya tulus memuji Diana.

“Baiklah, apa kau ada waktu luang akhir minggu ini?” tanya Chris yang langsung dijawab Stacy dengan - terlalu - cepat.

“Bisa! Tentu saja bisa! Aku bisa di hari apapun!” Jawab Stacy dengan excited. “oh, maaf. Aku lupa kalau kau sibuk. Tenang saja aku akan menyesuaikan dengan jadwalmu.”

“Bagus. Kalau begitu sampai jumpa akhir minggu ini.” Chris pun beranjak meninggalkan Stacy yang masih terpaku menatap kepergian Chris.

~*~*~*~*~

“Diana! Tunggu Diana!” Chris berlari mengejar Diana yang sedang berjalan dengan sangat cepat untuk segera pulang ke rumahnya. Diana hanya bisa pura-pura tidak mendengar Chris dan semakin mempercepat langkahnya.

“Diana!” Teriak Chris sekali lagi dan sambil memegang lengan Diana. Tentu saja Chris berhasil mengejar Diana dengan langkah kakinya yang panjang.

“A-apa?” Diana pun hanya memalingkan wajahnya agar Chris tidak bisa melihat wajahnya yang pathetic.

“Di, aku mau buat kesepakatan sama kamu. Aku tahu kamu kaget mendengar pernyataan aku yang tiba-tiba dan sangat mendadak. Tapi kamu harus tahu satu hal, Di, aku benar-benar serius tentang perasaanku sama kamu.”

“K-kesepakatan apa?” tanya Diana meracau.

“Aku akan pergi dengan Stacy.”

DEG! Ada apa ini? Kenapa Diana merasa hatinya tiba-tiba terasa sakit sekali?

“O-oh ba-baguslah kalau begitu.” Jawab Diana masih dengan hatinya yang terasa pilu karena pernyataan Chris.

“Di, aku bilang kesepakatan. Oleh karena itu kamu harus mendengar syaratnya.” Chris menahan tangan Diana sekali lagi.

“S-syarat apa?”

“Setelah aku pergi dengan Stacy, aku ingin kamu memikirkan sekali lagi tentang pernyataanku sama kamu, Di. Aku serius.” Jawab Chris dengan sorot mata tajam pada kedua mata Diana yang sarat dengan tatapan pilu. “Aku benci melihat kamu seperti ini, di. Ini bukan kamu.. Diana yang aku kenal bukan Diana yang takut dengan orang lain dan bukan orang yang melihat seseorang dengan tatapan seperti ini. Tatapan kesedihan seperti ini.” Lanjut Chris lagi yang membuat Diana meneteskan bulir-bulir air mata dari kedua sudut matanya.

“Ma-maaf. Aku memang sudah berubah. Aku bukan Diana yang dulu.” Jawab Diana entah dengan keberanian dari mana sembari melepaskan pegangan tangan Chris.

Sama seperti kamu yang sudah tak terjangkau olehku lagi, Chris..

~*~*~*~*~

Hai!!!!!! Saya balik dengan lanjutannya MUPC. Maaf banget udah lama gak ngelanjutinnya lebih dari setengah tahun. ( ._.)

VOTE!!! Dan COMMENT!!!!

Hahahhaa anyways Thankyou and Gbu!<3

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 23, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Un-Private CelebrityWhere stories live. Discover now