Chapter 6 - Used

1.2K 26 10
                                    

Chapter 6

Entah apa yang sedang diimpikan Diana. Tapi saat ini, Diana sedikit terbangun di pagi hari tanpa perlu dibangunkan oleh orang tuanya adalah suatu keajaiban. Tapi tentu saja Diana tidak mungkin bangun sendiri. Katakan saja Diana gila. Tapi dia merasa sedang diperhatikan oleh seseorang dalam tidurnya.

“E-eh, Di kamu sudah bangun.” Ucap Chris salah tingkah yang ternyata sedang duduk di balkon kamar Diana yang terpisah dari kamar Diana oleh sebuah jendela kaca.

“Ka-kamu!! Ke-kenapa ka-kamu ada bisa ada di situ?!! I-ini mi-mimpi kan??” kata Diana dengan rasa kaget luar biasa.

Chris menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal itu karena salah tingkah. “Emm.. Ini kenyataan dan Emm.. Aku loncat dari balkon kamarku?”

“Ke-kenapa bisa begitu?!” ucap Diana yang masih freak-out melihat Chris pagi-pagi. Ah tidak. Subuh-subuh di balkon kamarnya!

“Ka-kamar kita sebelahan. Ingat?” jawab Chris dengan malu-malu.

“Te-tentusajaakuingat!” jawab Diana dengan cepat tanpa titik koma.

Tiba-tiba Maminya mengetuk pintu kamar Diana. “Di?? Kamu sudah bangun?? Kamu ngomong sama siapa, Di??”

“Mami!!!” ucap Diana dengan suara pelan sambil mengisyaratkan matanya pada Chris supaya pergi dari balkon kamarnya atau setidaknya bersembunyi. “Iya, Mi udah bangun! Ah Mami salah denger aja. Diana lagi nyanyi kok! Lalalala lalala lalala.” Kata Diana dengan suara keras agar dapat didengar Maminya.

“Aneh-aneh aja kamu, Di. Ya sudah cepet mandi sana sudah jam 5 pagi, Di. Inget kamu kalo mandi satu tahun!” peringat Maminya lagi.

“Iya, Mi!! Ini Diana mau mandi kok!” teriak Diana lagi dan kemudian terdengar derap kaki Maminya yang pergi meninggalkan kamar Diana. “Kamu masih belum balik juga?” ucap Diana dengan suara meninggi namun dengan volume pelan.

“Kamu belum senyum sama aku, Di.”jawab Chris dengan senyum mempesonanya dan tampaknya sudah tidak salah tingkah lagi.

Diana tiba-tiba teringat. Dulu Chris juga selalu seperti ini saat mereka masih bersama. Chris selalu membangunkan Diana setiap pagi melalui balkon kamar mereka yang bersebelahan. Dan selalu satu alasan Chris setiap kali datang ke balkon kamar Diana. Hanya untuk melihat senyum Diana di pagi hari.

“Ke-kenapa aku harus senyum?” tanya Diana pada Chris yang kali ini sedang bersender pada tiang balkon Diana yang tingginya hanya sepinggang Chris. “Eh!! Hati-hati jatuh!!” peringat Diana pada Chris.

“Aku sudah biasa seperti ini, Di.” Jawab Chris tersenyum pada Diana. “Kalo kamu memulai harimu dengan senyuman, maka sepanjang harimu akan penuh kebahagiaan, Di. Kalo kamu cemberut maka kamu akan bete seharian.”

“Trus buat apa kamu lihat-lihat aku senyum pagi-pagi?” tanya Diana kebingungan.

“Selalu pertanyaan yang sama. Jawabannya adalah untuk kesenanganku sendiri.” Jawab Chris dengan santai. “Ya sudah. Aku balik ke kamarku dulu saja. Cepet mandi, Di.” Ucap Chris kemudian langsung loncat ke balkon kamarnya dan tidak terlihat lagi oleh Diana.

“Kenapa kamu harus selalu seperti ini dan membuatku susah untuk melupakanmu?”

=======================================

“Hai, Di!!!” panggil Stacy di dalam kelas Diana dengan suara yang nyaris melengking saking tingginya.

“E-emm, Kak Stacy. Kenapa cari aku?” tanya Diana kebingungan. Tak lama 2 ‘asisten’ Stacy yaitu Bella dan Claudia datang di belakang Stacy.

My Un-Private CelebrityWhere stories live. Discover now