Chapter 4 - Hello Classmate

1.4K 31 15
                                    

Chapter 4

“Kamu gila??” Ucap Diana sambil menarik tangan Chris menuju ke sudut ruang karyawan agar orang lain tidak dapat mendengarkan ucapan mereka. “Apa kamu sudah kehilangan akal sehatmu???” ucap Diana lagi dengan emosi.

“Diana, tenang saja lah.” Jawab Chris dengan santai sambil bersandar pada tembok.

“SANTAI? Santai katamu?? Apa kau tahu setelah ini apa yang akan kulalui karena dirimu? Chris si sombong, bodoh, sok pintar, dan egois???” Chris hanya tertawa mendengar ucapan Diana yang semakin membuat Diana terbakar emosi.

“Katakan saja aku gila. Tapi entah kenapa saat melihat kamu marah begini, kamu jadi terlihat lebih menarik.” Ujar Chris sambil menatap Diana dari kepala sampai kaki kemudian kembali lagi ke kepala.

“Apa kau tidak bisa serius?? Sekarang apa yang akan dilakukan oleh fans-fansmu padaku nanti? Aku pasti akan dibakar hidup-hidup di kuali kantin sekolah!”

“Kalau kamu sedang marah, kamu mengucapkan kalimat yang lengkap. Ada subjek dan predikat. Bagus sekali.” Kata Chris sambil menngeluarkan senyum jahilnya pada Diana.

“AAAA!! Kenapa susah sekali bicara dengan orang sepertimu??” ucap Diana yang sudah mulai frustasi menghadapi Chris yang tampak tenang. “Lalu bagaimana pula dengan para wartawan itu? Kita akan dibantai satu kelurahan kalau setiap hari ada wartawan yang memenuhi jalan perumahan kita!” Diana meletakkan kedua tangannya di dahinya.

“Dari sebegitu panjang kalimat yang kau ucapkan, inti yang aku dapat yaitu kamu cuma mengkhawatirkan kelurahan rumah kita? Kamu benar-benar orang yang unik.” Ucap Chris dengan smirknya kembali.

“Apa kamu tidak bisa sekalipun menanggapi ucapanku dengan jawaban yang pas atau setidaknya jawaban yang aku butuhkan??” kata Diana dengan suara yang meninggi.

“Hahaha. Kamu ingin aku menjawab apa?” jawab Chris ringan sambil melipat kedua tangannya di dadanya sambil menatap Diana dengan senyumnya yang kali ini tidak membuat Diana terpesona melainkan emosi.

“Jawaban yang sesuai dengan pertanyaanku.” Jawab Diana dengan ketus.

“Okay. Ulang pertanyaanmu sekarang.” Ucap Chris sambil mengisyaratkan Diana untuk memulai bicara melalui alisnya yang diangkat.

“Ahh sudahlah. Aku tidak peduli lagi denganmu.” Ucap Diana sambil berjalan meninggalkan Chris.

“Hei! Hei jangan marah, Nona!” teriak Chris sambil mengejar Diana yang berada di depannya.’Kau harus tunjukkan padaku di mana ruang kepala sekolah. Aku sudah tidak ingat lagi.” Ucap Chris sambil berusah menahan senyumnya.

“Cari sendiri.”

“Oh ayolah. Aku tahu kamu tidak akan tega sama aku.” Ucap Chris sambil mengeluarkan puppy eyes nya. Tentu saja, sejak di masa lalu pun Diana tidak pernah dapat menolak Chris dengan puppy eyes nya. Dan tampaknya usahakali ini pun berhasil, Diana mulai goyah dan akhirnya menyerah.

My Un-Private CelebrityHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin