HIKAYAT MUSLIMAH TELADAN

SHAFIYYAH BINTI ABDUL MUTHOLIB (Bag 1)

Diskripsi : "Hai Fatimah binti Muhammad, hai Shafiyyah binti Abdul Muthalib, wahai Bani Abdul Muthalib, aku tidak kuasa menolong kalian dari siksa Allah. Mintalah kepadaku apa saja yang ada padaku." (sabda Rasulullah SAW di sebuah hadist)

Begitu banyak kemuliaan dan keutamaan yang disandang oleh Shafiyyah Binti Abdul Muthalib. Kemuliaan dan kedudukan tertinggi yang telah diberikan Allah SWT kepadanya selain nikmat Iman dan Islam adalah kedudukannya sebagai bibi Rasulullah SAW dan juga termasuk golongan orang-orang yang pertama masuk Islam.
Shafiyyah Binti Abdul Muthalib adalah ibunda dari Hawari (penolong) Rasulullah SAW, salah satu dari sepuluh orang yang dijamin masuk Surga.
Dalam kehidupan Shafiyyah ada dua peristiwa besar yang tak luput dari goresan tinta emas sejarah. Yang pertama tentang ketegaran dan kesabarannya pada Perang Uhud, dan yang kedua adalah keberanian dan kepahlawanannya pada Perang Khandaq.

Namanya dalam sejarah makin berkilau laksana permata yang ditimpa cahaya matahari setelah para sejarawan menggelarinya sebagai wanita pertama yang berhasil membunuh penghianat Yahudi.

Keluarga Shafiyyah binti Abdul Muthalib
Nama lengkapnya adalah Shafiyyah binti Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Beliau adalah bibi dari Rasulullah SAW dan juga saudara perempuan (adik) dari Hamzah bin Abdul Muthalib (seorang pejuang Islam yang dijuluki singa Allah). Beliau juga seorang ibu dari sahabat agung Rasululllah SAW, yaitu Zubair bin Awwam.
Shafiyyah binti Abdul Muthalib terlahir dari keluarga terpandang dan disegani. Ayahnya adalah Abdul Muthalib, seorang pembesar suku Quraisy dan ibunya adalah Halah binti Wahab, bibi Rasulullah SAW dari jalur ibu yang notabene juga dikenal sebagai keluarga terpandang. Shafiyyah tumbuh di rumah Abdul Muthalib, pemuka Quraisy dan orang yang memiliki kedudukan yang tinggi, terpandang, dan mulia.

Semenjak remaja, Shafiyyah dipercaya untuk mengurus pendatang yang berhaji ke Kakbah. Shafiyyah adalah seorang wanita yang fasih lisannya dan ahli bahasa. Juga Seorang cendekiawan dan penunggang kuda yang pemberani. Seluruh aktifitas tersebut membekas pada diri Shafiyyah, sehingga membentuk kepribadian yang kuat.

Nama suami dari Shafiyyah yang pertama adalah Al-Harits bin Harb bin Umaiyah. Suami pertamanya tersebut adalah saudara dari Abu Sufyan pemimpin Bani Umaiyah. Usia pernikahan ini tidak berlangsung lama karena suaminya meninggal dunia.

Setelah Al-Harits wafat, Shafiyyah menikah lagi dengan saudara Khadijah (istri Rasulullah SAW) yang bernama Awwam bin Khuwailid. Dari pernikahan yang kedua ini lahirlah Zubair bin Awwam dan Sa'ib bin Awwam.

Ketika Allah mengutus Rasulullah Muhammad SAW sebagai rasul, banyak kaum Quraisy yang menentang dan hanya sedikit sekali yang menerima dakwah Rasulullah SAW.

Ketika Allah SWT menurunkan ayat, "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." (QS. Asy-Syu'aro : 214), Rasulullah SAW menyeru kepada semua kerabatnya baik yang tua, muda, laki-laki maupun wanita untuk memeluk agama Islam dan meninggalkan segala kekafiran peninggalan nenek moyang.

Rasulullah SAW mengumpulkan keturunan Bani Abdul Muththalib di sebuah rumah, lalu beliau mengajak mereka masuk Islam.
Rasulullah bersabda, "Hai Fatimah binti Muhammad, hai Shafiyyah binti Abdul Muthalib, wahai Bani Abdul Muthalib, aku tidak kuasa menolong kalian dari siksa Allah. Mintalah kepadaku apa saja yang ada padaku."

Di antara para keluarga tersebut ada yang langsung menyambut ajakan beliau, ada yang ragu-ragu, dan ada yang menolak mentah-mentah. Shafiyyah binti Abdul Muthalib termasuk dalam kelompok yang langsung menyambut ajakan Rasulullah SAW dan mau memeluk Agama Islam. Sejak saat itu, Shafiyyah masuk ke dalam barisan kaum muslimin dan termasuk golongan orang-orang yang pertama masuk Islam. Beliau sangat percaya terhadap apa yang disampaikan oleh putra saudaranya yaitu Rasulullah Muhammad SAW yang memang sudah terkenal jujur dan terpercaya.