UMMU AIMAN

2.4K 62 0
                                    

Diskripsi : "Beliau (Ummu Aiman) termasuk ahli baitku. Barang siapa yang ingin menikah dengan wanita ahli surga maka hendaklah menikahi Ummu Aiman" (Sabda Rasulullah SAW dalam hadist Riwayat Bukhari)

Barakah bintu Tsa'labah atau lebih dikenal dengan Ummu Aiman adalah seorang muslimah sahabat Rasulullah SAW yang kehidupannya penuh berkah. Ia hidup sepanjang masa kenabian sehingga ia menyaksikan peristiwa-peristiwa pada periode tersebut.

Ummu Aiman mengenal Rasulullah SAW sejak beliau kecil sampai diutus menjadi seorang nabi karena Ummu Aiman adalah pengasuh Rasulullah SAW.

Ummu Aiman menjadi isteri dari Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah SAW. Dari pernikahan dengan Zaid, Ummu Aiman mendapatkan seorang anak yang menjadi mujahid yang sangat hebat, yakni Usamah bin Zaid.

Kehidupan Awal Ummu Aiman
Nama asli dari Ummu Aiman adalah Barakah binti Tsa'labah bin Amru bin Hishan bin Malik bin Salmah bin Amru bin Nu'man Al-Habasyiyah. Dalam sejarah islam beliau lebih terkenal dengan gelar Ummu Aiman karena diambil dari nama putra pertamanya yang bernama Aiman bin Ubaid. Berasal dari bangsa Habsyi dan menjadi hamba sahaya keluarga Abdullah bin Abdul Muthalib.

Ummu Aiman yang kala itu masih remaja mengabdi kepada Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab yang merupakan orang tua dari Rasulullah Muhammad SAW. Ketika Rasulullah SAW masih dalam kandungan, ayahnya yakni Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal dunia dalam perjalanan dagang ke negeri Syam, sehingga Rasulullah SAW lahir sudah dalam keadaan yatim (tidak punya Ayah). Abdullah mewariskan lima ekor unta dan beberapa ekor domba untuk keluarganya beserta hamba sahayanya yakni Ummu Aiman.

Ummu Aiman terus mengabdi kepada Aminah binti Wahab yang merupakan istri dari Abdullah dan juga Ibunda Rasulullah SAW. Ketika Rasulullah SAW berusia 6 tahun, Ummu Aiman menemani Aminah binti Wahab berangkat ke kota Madinah bersama putra kesayangannya yakni Rasulullah SAW, mengunjungi Bani Najjar yang merupakan keluarga Abdul Muthalib. Mereka tinggal disana dalam waktu yang tidak berapa lama.

Di dalam perjalanan pulang kembali ke Mekkah, di sebuah desa yang terletak antara Kota Mekkah dan Madinah bernama Abwa, Aminah menderita sakit di perjalanan dan bersitirahat di desa tersebut. Sakitnya Aminah tersebut tak kunjung sembuh dan pada akhirnya membuat Aminah wafat dan dimakamkan disana. Semenjak saat itu, Rasulullah SAW menjadi yatim piatu karena sudah tidak punya ayah dan ibu.
Sejak saat itu juga Ummu Aiman mulai dekat dengan Rasulullah SAW dan senantiasa mendampingi Rasulullah SAW sampai akhir hayatnya. Pada masa yang sangat sulit itu, Ummu Aiman memperlihatkan kelembutan dan baktinya kepada Rasulullah SAW yang saat itu masih berumur 6 tahun.

Setelah Aminah dimakamkan di desa Abwa, Ummu Aiman membawa pulang Rasulullah SAW yang yatim piatu kembali ke kota Mekkah. Ummu Aiman menjadi satu-satunya pendamping Rasulullah SAW yang saat itu masih anak-anak berusia 6 tahun kembali menuju kota Mekkah.
Sesampainya di Kota Mekkah, Ummu Aiman menyerahkan Rasulullah SAW kepada kakeknya yakni Abdul Muthalib. Rasulullah SAW kemudian diasuh dan dibawah pengawasan kakeknya, Abdul Muthalib. Meskipun demikian, Ummu Aiman tetap berada di sisi Rasulullah SAW, mengurusnya dengan penuh cinta kasih, menjaganya dengan seluruh kemampuan diri seakan-akan ia menjadi sosok pengganti sang ibu yang telah pergi.

Dengan segenap cinta dan kasih sayang, Ummu Aiman merawat, mengurusi dan menyiapkan segala keperluan Rasulullah SAW dengan penuh perhatian. Abdul Muthalib, kakek Rasulullah SAW, mewanti-wanti Ummu Aiman agar senantisa memperhatikan Rasulullah SAW, tidak boleh melalaikannya sekejap mata pun. Dengan demikian, Rasulullah tumbuh dan berkembang dalam kasih sayang Ummu Aiman yang senantiasa menjaga, menghormati, dan berbakti kepada beliau.

Abdul Muthalib hadir sebagai kakek sekaligus ayahnya yang mencintai sang cucu dengan sepenuh hati dan Ummu Aiman hadir bagaikan seorang ibu yang penuh perhatian. Rasulullah SAW kecil telah tumbuh di antara orang-orang yang selalu mencurahkan kehangatan cinta dan kelembutan kasih sayang.

HIKAYAT MUSLIMAH TELADANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang