Meet the Guy

2.5K 155 1
                                    

Tengah malam mereka sudah berkumpul di lapangan untuk berburu di hutan belakang gedung asrama. Mereka diberikan beberapa senjata. Pria maupun wanita itu sama.

Clara diberikan sniper rifle dan sebuah pisau. Alexia diberikan hand gun dan pisau. Sedangkan Grace, sebuah panahan dan pisau.

Pluit dibunyikan, dan mereka memulai perburuan.

"Stay together okay?" ucap Grace yang berada di depan.

Clara sempat terdiam lalu mengkodekan teman temannya. "I hear something." bisiknya.

Clara pun bersiap dengan sniper nya. Dan benar saja, di sumber suara terdapat Rusa hutan yang sedang makan rumput.

Ia memfokuskan senjatanya. Dan..

DORRR!!!

bunyi dua peluru mengenai rusa itu.

Clara segera berlari menghampiri hasil buruannya. Hingga ia sampai dan bertabrakan dengan seseorang.

"Duh!!" Clara terjatuh.

"Ini hasil buruanku!" ujar laki laki yang menabraknya.

"Oh tidak bisa tuan. Ini hasil buruan saya. Saya yang menembaknya terlebih dahulu." ucap Clara mantap.

"Saya yang terlebih dulu melihatnya."

"Kau benar benar lelaki yang tidak mau mengalah!"

Lelaki itu berdecak. "Kau yang keras kepala!"

"Clara ada ap-- oh gosh.. He's so hot." Alexia menatap laki laki itu.

"Clara, sebaiknya kita cari saja lagi. Biarkan pria ini yang mengambil buruannya." Grace menenangkan Clara.

"Tidak! Ini hasil buruan kita!" ujar Clara tak mau kalah.

"Tidak ini milikku!"

"Clara sudahlah. Jika kalian ribut seperti ini kita tidak akan mendapat buruan." ujar Grace gemas dengan keras kepala Clara.

"Silahkan ambil rusa jelek ini! Dasar laki laki aneh!!" Clara langsung berlari meninggalkan mereka semua. Grace dan Alexi pun mengejar Clara.

**

"Clara kau belum tidur?" ujar Grace saat melihat Clara yang masih terjaga.

"Aku masih tidak habis fikir dengan pria tadi."

"Apakah kau menyukainya?"

Clara menatap Grace sebal. "Mana mungkin aku bisa menyukai laki laki macam itu? Tidak akan!"

"Nothing's impossible in this world Clara."

"Whatever you say. That's Impossible to me!" Clara mengubah posisi nya menjadi membelakangi Grace.

Grace hanya menggeleng lalu tertidur.

**

Hari ini adalah hari dimana mereka latihan fisik dan ketangkasan.

Clara sangat siap untuk menghadapi latihan ini. Ia telah mempersiapkannya.

Setelah itu, seluruh anggota langsung berbaris di lapangan.

"Good morning all!!" ucap Mr.Jaden.

"Morning mr." jawab mereka serempak.

"Hari ini adalah hari dimana fisik dan ketangkasan kalian diuji. Wanita maupun Pria kami anggap sama. Jadi jika kalian tidak sanggup, kalian akan dipindahkan ke bagian Agensi di gedung. Bukan mata mata! Mengerti?!"

"Mengerti!"

"Baiklah sekarang segera latihan!"

Seluruh anggota pun segera berlari dan memulai latihan.

"Clara apa kau baik baik saja?" Grace melihat Clara yang sedang memegangi dadanya.

"I'm okay Grace. Ayo kita lari lagi." Clara berlari kembali.

Sebenarnya dadanya terasa sesak. Namun ia tahan demi menjadi mata mata.

Kini mereka berlatih tembak dan ketangkasan. Mereka dibagi menjadi dua team dan saling melawan.

Clara amat menyukai ini. Karena ia senang membidik. Dan sasarannya selalu tepat. Padahal, ia baru saja melakukannya.

Satu jam kemudian, mereka menyudahi latihan. Lalu Mr. Jaden menyebutkan siapakah yang lolos ke bagian spy. Dan ternyata Clara, Grace, dan Alexia lolos menjadi spy atau mata mata.

"Senangnya bisa lolos!!" ujar Alexia sambil menatap langit kamar asrama.

"Ya.. Aku juga." Clara menimpali.

Saat asyik bercada dan mengobrol. Tiba tiba. "Hey kau gadis bodoh! Jangan pernah dekati Steve! He's mine!" ujar Valeria.

"Apa apaan kau? Siapa yang mendekati Steve? Aku saja tidak tahu yang mana Steve!" bentak Clara.

"Jangan berpura pura gadis bodoh!"

"Kau yang bodoh!

"Kau!" Valeria menjambak rambut Clara. Clara pun membalasnya.

Alexia dan Grace mencoba menjauhkan mereka. Namun hasilnya sia sia. Mereka malah kena cakaran kuku kuku Valeria.

"Apa yang kalian lakukan?! Hentikan!!" teriak seorang pria yang baru saja masuk.

"Oh honey.. Dia duluan yang membuatku seperti ini." Valeria langsung menghambur ke pelukan laki laki itu.

"Jangan panggil aku seperti itu Vale! Kita sudah putus. Ingat itu! Dan kau gadis keras kepala. Jangan membuat keributan disini." laki laki itu meninggalkan Valeria.

"Dasar cowok brengsek!" umpat Clara.

"Dia ganteng kok Clar, ringsek gimana? Dia orang Clar bukan mobil rusak." celetuk Alexia sambil menatap kepergian laki laki tadi.

"Lexi!!" Grace berteriak dan Alexia langsung terkejut.

"Grace apa apaan sih?!" dengus Alexia.

"Kamu yang apa apaan." Grace mengejar Clara yang sudah pergi sedari tadi.

**

"Jack.. Aku ingin pulang."

Hal itu membuat Jack memandang Clara tak percaya. "Kau ini bagaimana? Ikut tes itu tidak mudah Clara. Dan setelah kau berhasil, kau ingin menyerah begitu saja?"

"Bukannya aku menyerah. Aku hanya.."

"Clara c'mon .. Hal apa yang membuatmu ingin menyerah begitu saja?" Jack melihat Clara yang gelisah.

"Membenci seseorang."

"Apa maksudmu?"

"Seorang Laki laki bodoh yang membuatku selalu naik darah. Ya, ia yang membuatku menyerah begitu saja." ucap Clara sambil menunjuk seorang Laki laki yang tak jauh dari mereka.

"Steve? Ya dia memang keras kepala, sama seperti dirimu. Aku tidak bisa membayangkan jika kalian berjodoh. Sama sama keras kepala apa jadinya?" ujar Jack sambil tertawa.

Clara memukul bahu Jack. "Kau selalu menyimpang dari obrolan. Huh."

"Hanya itu? Clara, menjadi seorang mata mata itu harus cermat. Bisa saja kalian ditugaskan bersama. Jika kau terus bergantung pada ego mu. Maka semua tidak akan berhasil. Kerja sama Team adalah yang terbaik. Bukan kerja Individual."

"Suatu saat nanti, kau akan membutuhkan team mu. Dan bahkan kau akan membutuhkan Steve nantinya." lanjut Jack.

Membutuhkan pria itu? Oh tidak akan mungkin itu terjadi. Batin Clara.

"Baiklah aku mengurungkan niatku. Thanks Jack! You're the best!" ucap Clara sambil menepuk pundak Jack. Lalu ia kembali ke asrama.

Love Starts With A MissionWhere stories live. Discover now